Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Cegah PMK, Karantina Perkuat Biosecurity di Pintu Masuk

JAYAPURA-Untuk mencegah masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke Provinsi Papua, Karantina Pertanian Kelas 1 Jayapura melakukan pemasangan karpet Disinfektan di beberapa pintu masuk baik jalur laut maupun udara. Diantaranya  Bandara Udara Sentani, Pelabuhan Laut Jayapura, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw hingga Bandar Udara Wamena.

  Kepala Karantina Pertanian Jayapura Muhlis Natsir mengatakan, Pemasangan Karpet Disinfektan ini merupakan bagian dari upaya  untuk melakukan inovasi berdasarkan data yang terukur, demi mencegah masuknya virus PMK di Papua, salah satunya dengan memfasilitasi Karpet Disinfektan.

  “Kita terus berupaya melakukan langkah pencegahan dengan meminimalkan potensi penyebaran PMK melalui manusia sebagai carrier/pembawa virus tersebut, sehingga saat menginjak karpet, virus yang kemungkinan ada pada alas kaki ataupun roda koper serta barang bawaan bisa terdisinfeksi” jelas  Muhlis kepada wartawan, Kamis (18/8).

Baca Juga :  Covid Meningkat, Dinkes Imbau Masyarakat Lakukan Vaksinasi

  Menurutnya, karpet disinfektan terdiri dari dua bahan, yakni karpet karet tebal bertekstur seperti mie untuk menampung cairan desinfektan dan karpet berbahan katun bludru untuk mengeringkan alas kaki ataupun seluruh media yang telah melintas pada cairan desinfektan.

  Lebih lanjut dia sampaikan karpet disinfektan ditempatkan di pintu keberangkatan dan kedatangan disertai dengan tulisan perintah untuk menginjak karpet. Lebih lanjut karpet disinfektan ini akan terus dikontrol dengan melakukan penyemprotan berkala cairan disinfektan agar efektifitasnya mencegah penyebaran virus dapat terjaga.

  “Berdasarkan data Kementrian, virus PMK memiliki tingkat penyebaran atau penularan yang sangat cepat. Baik melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, seperti kontak virus dengan manusia hingga sarana dan prasarana transportasi yang terkontaminasi dari daerah peternakan yang terjangkit PMK,” terang Kepala Balai Karantina Pertanian Jayapura.

Baca Juga :  Pemkab Tolikara Jalin Kerjasama dengan PT. Eya Aviation Indonesia

  “Pemasangan karpet ini menjadi bukti nyata komitmen dan tugas Karantina pertanian Jayapura bersama seluruh instansi terkait dalam menjaga papua dari jangkitan virus pmk yang telah merebak ke di berbagai tempat di Indonesia,” lanjutnya. (rel/tri)

JAYAPURA-Untuk mencegah masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke Provinsi Papua, Karantina Pertanian Kelas 1 Jayapura melakukan pemasangan karpet Disinfektan di beberapa pintu masuk baik jalur laut maupun udara. Diantaranya  Bandara Udara Sentani, Pelabuhan Laut Jayapura, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw hingga Bandar Udara Wamena.

  Kepala Karantina Pertanian Jayapura Muhlis Natsir mengatakan, Pemasangan Karpet Disinfektan ini merupakan bagian dari upaya  untuk melakukan inovasi berdasarkan data yang terukur, demi mencegah masuknya virus PMK di Papua, salah satunya dengan memfasilitasi Karpet Disinfektan.

  “Kita terus berupaya melakukan langkah pencegahan dengan meminimalkan potensi penyebaran PMK melalui manusia sebagai carrier/pembawa virus tersebut, sehingga saat menginjak karpet, virus yang kemungkinan ada pada alas kaki ataupun roda koper serta barang bawaan bisa terdisinfeksi” jelas  Muhlis kepada wartawan, Kamis (18/8).

Baca Juga :  Bupati Yalimo Serahkan 4 Unit Mobil Operasional untuk 4 Gereja

  Menurutnya, karpet disinfektan terdiri dari dua bahan, yakni karpet karet tebal bertekstur seperti mie untuk menampung cairan desinfektan dan karpet berbahan katun bludru untuk mengeringkan alas kaki ataupun seluruh media yang telah melintas pada cairan desinfektan.

  Lebih lanjut dia sampaikan karpet disinfektan ditempatkan di pintu keberangkatan dan kedatangan disertai dengan tulisan perintah untuk menginjak karpet. Lebih lanjut karpet disinfektan ini akan terus dikontrol dengan melakukan penyemprotan berkala cairan disinfektan agar efektifitasnya mencegah penyebaran virus dapat terjaga.

  “Berdasarkan data Kementrian, virus PMK memiliki tingkat penyebaran atau penularan yang sangat cepat. Baik melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, seperti kontak virus dengan manusia hingga sarana dan prasarana transportasi yang terkontaminasi dari daerah peternakan yang terjangkit PMK,” terang Kepala Balai Karantina Pertanian Jayapura.

Baca Juga :  Sisa 15 Pasien Covid Dirawat di RSUD Jayapura

  “Pemasangan karpet ini menjadi bukti nyata komitmen dan tugas Karantina pertanian Jayapura bersama seluruh instansi terkait dalam menjaga papua dari jangkitan virus pmk yang telah merebak ke di berbagai tempat di Indonesia,” lanjutnya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya