Sepanjang tahun 2021 hingga 2022, beberapa kejadian kekerasaan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga. Polsek Beoga mencatat ada sebanyak 11 kejadian di wilayah hukum Polsek Beoga.
Lagi – lagi cuaca yang tak menentu menjadi kendala untuk pesawat tiba di lokasi kejadian. Apalagi jika melihat dari foto yang dishare aparat keamanan, lokasi camp pekerja yang dibantai ini berada di ketinggian. Lokasinya dikelilingi jurang dan tebing terjal sehingga butuh perhitungan yang matang untuk mendarat.
dunia dengan cara yang sangat sadis, tindakan ini sangat bertentangan dengan prinsip Kemanusiaan. Ini harus ditentang oleh semua pihak, Komnas HAM menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 8 orang tersebut,” ungkapnya.
“Tregedi Beoga adalah kejahatan kemanusiaan, sebab setiap nyawa orang tidak bisa dicabut oleh siapapun. Mereka punya hak hidup, hak kebebasan, hak untuk bekerja dan punya hak mau tinggal dimana saja. Tidak bisa hak mereka dicabut oleh siapapun kecuali Tuhan,” tegas Theo saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Jumat (4/3).
“Ia sampai saat ini korban belum berhasil dievakuasi,” jelas Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal melalui ponselnya, Jumat (4/1). Sebelumnya disebutkan bahwa untuk sampai ke lokasi perlu menggunakan pesawat seperti heli namun ini juga tergantung pada cuaca. Pernah dicoba namun gagal karena cuaca tidak mendukung.
Sebanyak delapan warga sipil termasuk karyawan Palaparing Timur Telematika (PTT) dilaporkan tewas tertembak. Para korban diduga ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Selasa (1/3).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menuturkan, kegiatan Tim Investigasi dipimpin oleh Kasi-1/Intel Kasrem 173/PVB Letkol Kav Ali Syahputra Siregar yang sebelumnya pada Sabtu (26/2) telah menuju Distrik Sinak, Kabupaten Puncak
"Tadi pagi saya dilaporkan mengenai dua korban luka tembak yang dirujuk dari Ilaga. Saat ini kedua korban segera dilakukan tindakan operasi. Keduanya sudah didorong ke kamar operasi untuk tindakan operasi,” ungkap dr. Antonius Pasulu seperti dikutip Cenderawasih Pos dari kantor berita Antara, Senin (21/2).
Komandan tersebut bernama Kasar Kulua dan ia tewas saat terjadi kontak tembak di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak. Jenazah Kasar sendiri langsung dimakamkan oleh rekan-rekannya.
Serangan yang diduga didalangi oleh Lucky Murib dan Kalenak Murib itu berlanjut. Pada pukul 10.35 WIT, terdengar letusan tembakan sebanyak 15 kali. Posisinya, kata Aqsha, 150 meter dari Pasar Tradisional Ilaga. Sekitar satu jam berlalu, petugas di Pos Koramil Gome melihat pergerakan mencurigakan dua orang KST.