Lanjutnya, soal siapa nanti wakilnya, Mathius mengaku ia cari sosok wakil yang harus ada elektabilitas dan kapasitas bisa membangun daerah dan bekerja secara bersama sama dan ini tidak mungkin dari Partai NasDem, tapi dari luar partai NasDem, bisa juga dari Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar dan dari partai Golkar juga masih Survei atau PDIP. Dimana dalam mencari wakil semua partai lagi survei jadi Partai NasDem terbuka untuk melihat hasil survei yang dianjurkan oleh semua partai politik itu bisa menunjukkan elektabilitas yang baik.
Diakui, dengan banyaknya kandidat yang menjadi bakal calon Gubernur Papua punya sosok yang terkenal di masyarakat. Mathius tidak masalah ini hal biasa, namun ia sudah punya konsisten dan dukungan dari masyarakat adat maupun lainnya ini sudah dijadikan modal.
Apalagi ia sudah berkarya 10 tahun di pemerintahan sehingga ia bisa memberikan keyakinan untuk perubahan di 8 kabupaten dan 1 kota tidak seperti sebelumnya karena banyak persoalan dan dinamika di tengah masyarakat karena karakteristik budaya masyarakat yang berbeda beda tapi kali ini ada pemekaran DOB dan ad Papua induk tabi saireri tentu tahu kebutuhan dan tantangan dalam membangun daerah bisa semakin mudah, jelas karena hanya dua wilayah adat dibandingkan sebelumnya.
“Saya pikir karena itu, saya juga punya tim pakar untuk menyusun apa yang penting tabi saireri ada tim akademis dari Papua dan luar Papua dari LSM Kita coba lihat pengalaman di Kabupaten Jayapura dan kita kolaborasi dengan visi misi RPJM Kabupaten Jayapura dan Provinsi Papua serta program strategis nasional jadi bukan sekedar Hura hura mau jadi Gubernur Papua tetapi kita lihat apa yang harus menjadi tantangan kita,”jelasnya.(dil/ary)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos