Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Kodam Pastikan Foto Korban di Sinak Murni Hoax

JAYAPURA – Pernyataan tegas disampaikan Pendam XVII Cenderawasih terkait beredarnya flyer terkait  seorang wanita bernama Tarina Murib (35) yang tewas kemudian dinarasikan sebagai korban mutilasi adalah hoax. Flyer yang dibuat oleh KNPB News menarasikan jika korban adalah seorang warga sipil di Sinak dan merupakan korban kekejian aparat keamanan.

Dalam flyer tersebut juga ditulis jika setelah terjadi mutilasi terhadap 4 warga sipil di Timika, kini kasus serupa terjadi di Sinak dan saat itu warga menemukan korban, Tarina Murib sudah dalam tak bernyawa dan tanpa kepala.

“Dari menyebarnya beberapa gambar atau foto diidentikkan seorang wanita dengan inisial TM warga Sinak dan disini kami dipastikan informasi tersebut adalah berita bohong atau hoax,” kata Kapendam XVII Cenderawasih, Kol Kav Herman Taryaman dalam rilisnya, Senin (6/3).

Baca Juga :  IKF Kutuk Keras Tindakan Ormas  terhadap Masahasiswa Papua di Kupang

Herman Taryaman menambahkan bahwa selain flyer, narasi yang dibuat juga tidak betul. Kodam menerangkan bahwa justru sebenarnya korban TM merupakan korban penembakan dari gerombolan Kelompok Separatis Teroris dan saat korban akan dievakuasi oleh aparat keamanan, justru aparat TNI ditembak dan meninggal.

“Justru kami dari TNI yang hendak melakukan   evakuasi korban TM ini malah ditembak dan ada anggota kami yang gugur yakni Pratu JM anggota Yonif R 303/SSM yang saat ini sudah dimakamkan di Makasar,” tegas Taryaman.

Kapendam menambahkan bahwa yang dilakukan TPN OPM dan KNPB hanyalah untuk memutar balikkan fakta.

“Semua pemberitaan ini dilakukan oleh kelompok KST dan simpatisannya dengan tujuan menjatuhkan wibawa pemerintah, khususnya aparat keamanan yang sedang bertugas di Papua yang sedang melindungi masyarakat dari ancaman KST,” jelas Kapendam,” tambahnya.

Baca Juga :  Perlunya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan KLB DBD di Asmat

“Coba perhatikan baik-baik foto dan gambar yang beredar, semua itu diedit dan direkayasa. Dari ciri-ciri, dari gambar dan foto saja itu bukan orang yang dimaksud sehingga begitulah ciri – ciri teroris yang selalu memfitnah dan menyebar berita bohong atau hoax,” tutup Herman. (ade/wen)

JAYAPURA – Pernyataan tegas disampaikan Pendam XVII Cenderawasih terkait beredarnya flyer terkait  seorang wanita bernama Tarina Murib (35) yang tewas kemudian dinarasikan sebagai korban mutilasi adalah hoax. Flyer yang dibuat oleh KNPB News menarasikan jika korban adalah seorang warga sipil di Sinak dan merupakan korban kekejian aparat keamanan.

Dalam flyer tersebut juga ditulis jika setelah terjadi mutilasi terhadap 4 warga sipil di Timika, kini kasus serupa terjadi di Sinak dan saat itu warga menemukan korban, Tarina Murib sudah dalam tak bernyawa dan tanpa kepala.

“Dari menyebarnya beberapa gambar atau foto diidentikkan seorang wanita dengan inisial TM warga Sinak dan disini kami dipastikan informasi tersebut adalah berita bohong atau hoax,” kata Kapendam XVII Cenderawasih, Kol Kav Herman Taryaman dalam rilisnya, Senin (6/3).

Baca Juga :  AKD Rampung Segera Diparipurnakan

Herman Taryaman menambahkan bahwa selain flyer, narasi yang dibuat juga tidak betul. Kodam menerangkan bahwa justru sebenarnya korban TM merupakan korban penembakan dari gerombolan Kelompok Separatis Teroris dan saat korban akan dievakuasi oleh aparat keamanan, justru aparat TNI ditembak dan meninggal.

“Justru kami dari TNI yang hendak melakukan   evakuasi korban TM ini malah ditembak dan ada anggota kami yang gugur yakni Pratu JM anggota Yonif R 303/SSM yang saat ini sudah dimakamkan di Makasar,” tegas Taryaman.

Kapendam menambahkan bahwa yang dilakukan TPN OPM dan KNPB hanyalah untuk memutar balikkan fakta.

“Semua pemberitaan ini dilakukan oleh kelompok KST dan simpatisannya dengan tujuan menjatuhkan wibawa pemerintah, khususnya aparat keamanan yang sedang bertugas di Papua yang sedang melindungi masyarakat dari ancaman KST,” jelas Kapendam,” tambahnya.

Baca Juga :  BPK Akui Belum Ada Penilaian Memuaskan

“Coba perhatikan baik-baik foto dan gambar yang beredar, semua itu diedit dan direkayasa. Dari ciri-ciri, dari gambar dan foto saja itu bukan orang yang dimaksud sehingga begitulah ciri – ciri teroris yang selalu memfitnah dan menyebar berita bohong atau hoax,” tutup Herman. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya