Sunday, May 12, 2024
24.7 C
Jayapura

Kuota Haji Indonesia Berpeluang Naik 100 Persen

Fadlul menuturkan potensi kenaikan kuota jemaah itu, menjadi tantangan tersendiri bagi BPKH. Pasalnya mereka harus bisa menghasilkan nilai manfaat pengelolaan dana haji yang semakin optimal lagi. Sehingga tetap bisa memberikan nilai manfaat untuk meringankan biaya haji. Tahun ini biaya haji riil adalah Rp 93,4 jutaan per jemaah. Namun jemaah hanya dibebani Rp 56 jutaan saja. Selisihnya dibiayai dari nilai manfaat pengelolaan dana haji oleh BPKH.

Pada kesempatan itu, Fadlul merespon soal kesiapan dana untuk operasional haji 2024. Dia menegaskan dana sudah siap. Bahkan ada yang sudah ditransfer ke Kementerian Agama (Kemenag). Untuk memulai persiapan operasional haji 2024.

Dia menegaskan urusan keuangan haji, tidak terpengaruh dengan tingkat pelunasan yang saat ini belum terlalu signifikan. “Pelunasan dibuka sejak 9 Januari lalu,” katanya. Fadlul menuturkan masih banyak waktu untuk melakukan pelunasan

Baca Juga :  Shin Tae-yong Puji Habis-habisan Thom Haye

Data dari Kemenag menyebutkan, sampai dengan 17 Januari jumlah calon jemaah haji yang melunasi biaya haji sebanyak 8.733 orang. Perinciannya adalah 8.555 orang dari kuota berhak lunas. Kemudian ada 94 jemaah dari kuota prioritas lansia. Lalu ada 84 orang dari kuota cadangan.

Di tingkat provinsi, pelunasan paling banyak ada dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.435 orang. Kemudian disusul dari Jawa Timur sebanyak 1.337 orang dan Jawa Tengah sebanyak 1.121 orang. Sementara itu dari Provinsi NTT baru ada satu calon jemaah yang melunasi biaya haji.

Di bagian lain Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie merespon kabar penggunaan taksi terbang untuk haji dan umrah. Diberitakan bahwa taksi terbang itu digunakan mengangkut jemaah dari Jeddah menuju Makkah. Selama ini, jemaah umrah dan haji dari Jeddah menuju Madinah diangkut menggunakan bus. Dengan jarak tempuh sekitar satu jam.

Baca Juga :  Tradisi dan Makna Mendalam Ramadan di Indonesia yang Wajib Diketahui

Anna mengatakan beberapa waktu lalu ikut menghadiri pameran haji (hajj expo) di Saudi. Pada saat itu, dia sama sekali tidak melihat prototipe taksi terbang. Biasanya jika akan ada program atau inovasi baru, dipamerkan pada event tersebut. “Di beritanya disebutkan belum dioperasikan tahun ini,” katanya. (wan)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Fadlul menuturkan potensi kenaikan kuota jemaah itu, menjadi tantangan tersendiri bagi BPKH. Pasalnya mereka harus bisa menghasilkan nilai manfaat pengelolaan dana haji yang semakin optimal lagi. Sehingga tetap bisa memberikan nilai manfaat untuk meringankan biaya haji. Tahun ini biaya haji riil adalah Rp 93,4 jutaan per jemaah. Namun jemaah hanya dibebani Rp 56 jutaan saja. Selisihnya dibiayai dari nilai manfaat pengelolaan dana haji oleh BPKH.

Pada kesempatan itu, Fadlul merespon soal kesiapan dana untuk operasional haji 2024. Dia menegaskan dana sudah siap. Bahkan ada yang sudah ditransfer ke Kementerian Agama (Kemenag). Untuk memulai persiapan operasional haji 2024.

Dia menegaskan urusan keuangan haji, tidak terpengaruh dengan tingkat pelunasan yang saat ini belum terlalu signifikan. “Pelunasan dibuka sejak 9 Januari lalu,” katanya. Fadlul menuturkan masih banyak waktu untuk melakukan pelunasan

Baca Juga :  Gelombang Naturalisasi, Haruskah Punya Darah Keturunan Indonesia?

Data dari Kemenag menyebutkan, sampai dengan 17 Januari jumlah calon jemaah haji yang melunasi biaya haji sebanyak 8.733 orang. Perinciannya adalah 8.555 orang dari kuota berhak lunas. Kemudian ada 94 jemaah dari kuota prioritas lansia. Lalu ada 84 orang dari kuota cadangan.

Di tingkat provinsi, pelunasan paling banyak ada dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.435 orang. Kemudian disusul dari Jawa Timur sebanyak 1.337 orang dan Jawa Tengah sebanyak 1.121 orang. Sementara itu dari Provinsi NTT baru ada satu calon jemaah yang melunasi biaya haji.

Di bagian lain Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie merespon kabar penggunaan taksi terbang untuk haji dan umrah. Diberitakan bahwa taksi terbang itu digunakan mengangkut jemaah dari Jeddah menuju Makkah. Selama ini, jemaah umrah dan haji dari Jeddah menuju Madinah diangkut menggunakan bus. Dengan jarak tempuh sekitar satu jam.

Baca Juga :  Besok, CJH Papua Mulai Berangkat

Anna mengatakan beberapa waktu lalu ikut menghadiri pameran haji (hajj expo) di Saudi. Pada saat itu, dia sama sekali tidak melihat prototipe taksi terbang. Biasanya jika akan ada program atau inovasi baru, dipamerkan pada event tersebut. “Di beritanya disebutkan belum dioperasikan tahun ini,” katanya. (wan)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya