Saturday, May 11, 2024
28.7 C
Jayapura

Potensi Hujan Lebat hingga 14 Maret

Sebelumnya Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan signifikasi dinamika atmosfer dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem. Mulanya BMKG hanya memperkirakan hujan ekstrem terjadi pada 29 Februraro himgga 8 Maret. Lalu ternyata ada pergerakan di atmosfer sehingga terjadi potensi cuaca ekstrem hingga 14 Maret nanti. Ada tiga dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan curah hujan.

“Pertama aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di Indonesia,” ucapnya.

Selain itu ada peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata. Ini mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS). Guswanto juga menyebut adanya potensi pembentukan tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.

Baca Juga :  Besok MK Putuskan Batas Usia Capres-Cawapres

“Berpotensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat atau angin kencang di sebagian wilayah Indonesia pada periode 8 sampao 14 Maret,” katanya. Daerah yang dimaksud sebagian besar ada di bawah aquator. Seperti contohnya Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. (lyn)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sebelumnya Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan signifikasi dinamika atmosfer dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem. Mulanya BMKG hanya memperkirakan hujan ekstrem terjadi pada 29 Februraro himgga 8 Maret. Lalu ternyata ada pergerakan di atmosfer sehingga terjadi potensi cuaca ekstrem hingga 14 Maret nanti. Ada tiga dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan curah hujan.

“Pertama aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di Indonesia,” ucapnya.

Selain itu ada peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata. Ini mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS). Guswanto juga menyebut adanya potensi pembentukan tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.

Baca Juga :  Sekelompok Pemuda Tolak Penempatan PJ Bukan OAP

“Berpotensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat atau angin kencang di sebagian wilayah Indonesia pada periode 8 sampao 14 Maret,” katanya. Daerah yang dimaksud sebagian besar ada di bawah aquator. Seperti contohnya Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. (lyn)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya