Cuaca ekstrem juga semakin sering terjadi. Banjir besar di Eropa, termasuk Spanyol, menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan desa-desa, mencerminkan dampak nyata dari pemanasan global.
Dia meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana terus waspada ketika terjadi cuaca ekstrem. "Daerah yang menjadi langganan banjir saat hujan ialah SMA Negeri 4 Jayapura, Dok V, Pasar Youtefa dan Kelurahan Ardipura," ujarnya.
“Untuk prospek cuaca sepekan mulai tanggal 11 hingga tanggal 17 November 2024 khususnya untuk Papua Tengah pada umumnya berawan hingga hujan ringan. Namun ada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir,” kata Reza sapaan akrabnya.
Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre menjelaskan bahwa berdasarkan monitoring dinamika atmosfer terkini, terpantau tidak ada gangguan pola regional yang cukup signifikan hanya saja suhu muka laut Utara Papua cukup hangat sehingga berkontribusi suplai uap air membentuk awan hujan.
Selain itu BPBD Kota Jayapura juga sudah menyediakan saluran call center yang bisa dihubungi setiap waktu, apabila terjadi hal-hal yang berhubungan dengan kebencanaan. Selain itu, pihaknya juga selalu mengingatkan masyarakat terutama melalui informasi perkiraan cuaca yang terjadi di setiap waktu.
Dikatakan, Muting dan sejumlah distrik lainnya memasuki musim hujan lebih duluan dibandingkan dengan wilayah kota karena adanya perbedaan jarak kemudian lokasi. Selain itu ada juga wilayah-wiulayah yang berdekatan dengan pantai dan ada juga yang jauh dari pantai.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming mengatakan, kondisi suhu panas maksimum lebih dari 37,0 - 37,8 derajat Celsius terdeteksi menerpa wilayah Majalengka di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, hingga Bima di Nusa Tenggara Barat, yang sudah berlangsung 24 jam terakhir.
Menanggapi peringatan BMKG tersebut, salah satu nelayan di Hamadi, La Ode (30), mengaku bahwa kondisi gelombang tinggi tersebut memang sudah terjadi beberapa pekan terakhir. Namun para nelayan masih tetap melaut, sesuai dengan batas yang telah ditentukan, yakni hanya 15 Km dari tepi pantai jika kondisi tidak memungkinkan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura memperkirakan kondisi ini akan terjadi hingga satu pekan ke depan. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi longsor di daerah lereng atau perbukitan.
"Berdasarkan informasi terkini, Siklon Tropis Trami terpantau berada di Perairan timur laut Filipina, yang menyebabkan terbentuknya wilayah konvergensi di Samudra Pasifik Barat yaitu di wilayah Perairan Utara Indonesia," jelas Heri.