Saturday, November 23, 2024
30.7 C
Jayapura

Cari Pemikiran Kritis Demi Pengembangan YPPK

JAYAPURA – Memasuki usia 50 tahun, Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui kebijakan sekolah penggerak dengan manajemen berbasis sekolah.

Uskup Jayapura, Monsinyur Yanuarius Matopai You mengatakan pada usia ke-50 ini, YPPK menggelar  diskusi publik untuk  menjaring pemikiran kritis konstruktif demi kemajuan dan transformasi  YPPK Papua.

  Melalui diskusi tersebut, mencari pemikiran kritis demi pengembangan penyelenggaraan sekolah YPPK menjadi sekolah yang bermutu ked epan. Oleh karena itu, Yayasan kedepan hendaknya meningkatkan mutu pendidikan melalui kebijakan sekolah penggerak dengan manajemen berbasis sekolah.

  “Mari bersama membangun sekolah penggerak sesuai visi misi dari keuskupan, kita mendorong agar semua umat bergerak bersama untuk membangun di segala bidang dalam karya karya gereja salah satunya adalah pendidikan,” ucap Uskup kepada wartawan, usai kegiatan diskusi publik yang digelar di lantai 9 Kantor Gubernur, Selasa (27/8) kemarin.

Baca Juga :  Tinggal Tunggu Keputusan Wali Kota

  Menurutnya, membangun pendidikan adalah kerjasama yang sangat intens. Baik dalam internal gereja, yayasan dengan sekolah, sekolah dengan orang tua tapi juga kerjasama antara sekolah yayasan dan pemerintah.

  “Di Papua telah banyak orang sukses melalui YPPK, dan untuk mengelola pendidikan ini tidak terlepas dari tantangan kesulitan. Misalnya soal dana yang kurang untuk memberi gaji kepada guru, serta sarana prasarana dan lainnya, termasuk keterbatasan tenaga pengajar,” ujarnya.

JAYAPURA – Memasuki usia 50 tahun, Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui kebijakan sekolah penggerak dengan manajemen berbasis sekolah.

Uskup Jayapura, Monsinyur Yanuarius Matopai You mengatakan pada usia ke-50 ini, YPPK menggelar  diskusi publik untuk  menjaring pemikiran kritis konstruktif demi kemajuan dan transformasi  YPPK Papua.

  Melalui diskusi tersebut, mencari pemikiran kritis demi pengembangan penyelenggaraan sekolah YPPK menjadi sekolah yang bermutu ked epan. Oleh karena itu, Yayasan kedepan hendaknya meningkatkan mutu pendidikan melalui kebijakan sekolah penggerak dengan manajemen berbasis sekolah.

  “Mari bersama membangun sekolah penggerak sesuai visi misi dari keuskupan, kita mendorong agar semua umat bergerak bersama untuk membangun di segala bidang dalam karya karya gereja salah satunya adalah pendidikan,” ucap Uskup kepada wartawan, usai kegiatan diskusi publik yang digelar di lantai 9 Kantor Gubernur, Selasa (27/8) kemarin.

Baca Juga :  Tingkatkan  Profesionalisme, Satrol Lantamal X Lomba Cross Country

  Menurutnya, membangun pendidikan adalah kerjasama yang sangat intens. Baik dalam internal gereja, yayasan dengan sekolah, sekolah dengan orang tua tapi juga kerjasama antara sekolah yayasan dan pemerintah.

  “Di Papua telah banyak orang sukses melalui YPPK, dan untuk mengelola pendidikan ini tidak terlepas dari tantangan kesulitan. Misalnya soal dana yang kurang untuk memberi gaji kepada guru, serta sarana prasarana dan lainnya, termasuk keterbatasan tenaga pengajar,” ujarnya.

Berita Terbaru

Kehadiran Otsus Masih Jauh Dari Harapan

Polisi Harus Berani

Di Sinak Dua Tukang Ojek Tewas Ditembak

Artikel Lainnya