JAYAPURA– Gempa yang menguncang Papua New Guinea (PNG) dengan magnitudo 6,8 pada, Minggu (24/3) lalu, sekira pukul 05:07 WIT, dampaknya dirasakan hingga di Kota Jayapura.
Ketua Tim Kerja Pengamatan Geofisika BMKG Wilayah V, Danang Pamuni menyampaikan bahwa sumber gempa yang ada di PNG itu tidak ada hubungannya dengan gempa yang ada di wilayah Kota Jayapura.
Ia menjelaskan gempa itu peristiwa alam akibat aktivitas patahan atau sesar, jadi menurutnya, sumber gempa yang ada di PNG itu tidak ada hubungannya dengan gempa yang ada di wilayah Jayapura.
Diakui bahwa gempa yang terjadi di PNG pada, Minggu (24/3) lalu kekuatannya memang cukup signifikan. Dari hasil analisa BMKG gempa di PNG itu mempunyai kekuatan magnitudo 6,8, terus kedalamannya di atas 60 Km termasuk kategori gempa menengah. Efeknya bisa dirasakan sampai di Jayapura hingga Nabire.
Lebi lanjut ia menyampaikan sumber gempa yang terjadi di PNG disebabkan aktifitas sesar yang ada di wilayah tersebut, sementara itu untuk wilayah Papua khususnya Jayapura sumber utama gempanya itu disebabkan jalur anjak Membramo dan sesar aktif yang ada di sekitar Kota Jayapura.
Terkait dampak yang dirasakan di Kota Jayapura, Danang menyampaikan, itu tidak berpotensi apa pun, tetapi menurutnya kalau gempa di PNG ini kekuatanya lebih besar mungkin tidak hanya dirasakan oleh masyarakat tetapi mungkin bisa membuat gedung roboh.