Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Tak Ada Anggaran untuk Rehabilitasi Pecandu Narkotika

JAYAPURA_Kasus penyalahgunaan Narkotika jenis ganja di Papua cenderung makin marak, dimana pemakai bahkan pengedarnya kebanyakan adalah kalangan pemuda remaja dan pelajar. Hanya saja, meski kasus penyalahgunaan atau pemakai ganja  ini marak, namun para pelaku kebanyakan diproses pidana, bukan dilakukan rehabilitasi.

  Pasalnya, hingga saat ini di Papua belum memiliki tempat untuk rehabilitasi bagi para pemakai/pecandu narkotika. Mereka yang ingin direhabilitasi harus dibawa ke Makasar, yang tentunya butuh biaya yang cukup besar.

  Terkait dengan tidak adanya tempat rehabilitas ini, Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Nius Wenda, mengaku  pihaknya tak punya anggaran untuk pembangunan tempat rehabilitasi bagi pencandu narkotika ganja dan sabu yang marak di Papua.

Baca Juga :  Pastikan Standar Pembuatan NIB Lima Menit Selesai

   “Pemerintah Provinsi Papua tidak memiliki anggaran untuk pembangunan tempat rehabilitasi bagi pecandu narkotika, kita bekerja sesuai prosedur dan mengikuti anggaran yang ada,” ucap Nius Wenda kepada Cenderawasih Pos, Selasa (19/3).

  Meski tak ada anggaran untuk pembangunan tempat rehabilitasi di Papua, namun Nius mengatakan perlunya kerjasama antara Dinas Sosial,  BNN, Dinas Kesehatan dan instansi terkait untuk menangani persoalan ini.

  “Kita perlu mengantisipasi persoalan Narkotika, terlebih kita berbatasan langsung dengan PNG yang otomatis pintu masuknya ganja itu banyak,” ujarnya.

  Selain Narkotika, Nius menyebut banyak persoalan sosial yang terjadi di Papua. Seperti masalah anak jalanan, masalah perempuam, masalah anak aibon, anak terlantar dan persoalan lainnya.

Baca Juga :  Usai Miras Malah Niat Mencuri Muncul

   Untuk kasus-kasus seperti ini, Nius mengaku pihaknya tetap melakukan pendampingan kepada mereka.“Pendampingan yang kami berikan berupa keterampilan sesuai dengan potensi yang dimiliki, sehingga dia juga bisa beralih ke hal-hal yang baik dan bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA_Kasus penyalahgunaan Narkotika jenis ganja di Papua cenderung makin marak, dimana pemakai bahkan pengedarnya kebanyakan adalah kalangan pemuda remaja dan pelajar. Hanya saja, meski kasus penyalahgunaan atau pemakai ganja  ini marak, namun para pelaku kebanyakan diproses pidana, bukan dilakukan rehabilitasi.

  Pasalnya, hingga saat ini di Papua belum memiliki tempat untuk rehabilitasi bagi para pemakai/pecandu narkotika. Mereka yang ingin direhabilitasi harus dibawa ke Makasar, yang tentunya butuh biaya yang cukup besar.

  Terkait dengan tidak adanya tempat rehabilitas ini, Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Nius Wenda, mengaku  pihaknya tak punya anggaran untuk pembangunan tempat rehabilitasi bagi pencandu narkotika ganja dan sabu yang marak di Papua.

Baca Juga :  Yonas Nusi: Lebih Baik Memikirkan Bagaimana Ubi Bisa Jadi Keripik

   “Pemerintah Provinsi Papua tidak memiliki anggaran untuk pembangunan tempat rehabilitasi bagi pecandu narkotika, kita bekerja sesuai prosedur dan mengikuti anggaran yang ada,” ucap Nius Wenda kepada Cenderawasih Pos, Selasa (19/3).

  Meski tak ada anggaran untuk pembangunan tempat rehabilitasi di Papua, namun Nius mengatakan perlunya kerjasama antara Dinas Sosial,  BNN, Dinas Kesehatan dan instansi terkait untuk menangani persoalan ini.

  “Kita perlu mengantisipasi persoalan Narkotika, terlebih kita berbatasan langsung dengan PNG yang otomatis pintu masuknya ganja itu banyak,” ujarnya.

  Selain Narkotika, Nius menyebut banyak persoalan sosial yang terjadi di Papua. Seperti masalah anak jalanan, masalah perempuam, masalah anak aibon, anak terlantar dan persoalan lainnya.

Baca Juga :  Surplus, Listrik Papua Bisa Dijual ke PNG

   Untuk kasus-kasus seperti ini, Nius mengaku pihaknya tetap melakukan pendampingan kepada mereka.“Pendampingan yang kami berikan berupa keterampilan sesuai dengan potensi yang dimiliki, sehingga dia juga bisa beralih ke hal-hal yang baik dan bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya