Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Perlu Penanganan Covid-19 yang Lebih Cepat

Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Papua yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Welliam. R Manderi, S.IP, M.Si, memberikan keterangan di ruang kerjanya, Kamis (16/4) kemarin. ( foto: Yewen/Cepos)

Kasus Covid-19 di Papua Terus Bertambah 

JAYAPURA- Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Papua yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Welliam. R Manderi, S.IP, M.Si mengatakan, pada tanggal 15 April 2020 kemarin telah terjadi peningkatan terhadap penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Provinsi Papua. Hal ini bisa dilihat dari pasien PDP berjumlah 98 orang, yang dirawat positif Covid-19 sebanyak 75 orang, dan ODP sebanyak 3.423 orang.

 “Memang ada penurunan, tetapi di sisi lain PDP bertambah, lalu positifnya juga meningkat. Ini artinya bahwa kita sudah harus melakukan penanganan pencegahan yang lebih cepat, karena kasus ini (Covid-19) ini bertambah, maka kita harus melakukan ini dengan cepat,” katanya kepada wartawan, saat menggelar konferensi pers di Kantor BPBD Provinsi Papua, Kamis (16/4) kemarin.

 Kata Manderi, pihak medis di setiap rumah sakit rujukan telah banyak melakukan berbagai upaya dalam rangka melakukan penanganan dan pencegahan terhadap penyebaran Virus Covid-19 di setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua. 

Baca Juga :  Pemilu 2024, Kursi DPRD Kota Jayapura Turun Jadi 35 Kursi

“Kami harap semua orang bisa berpartisipasi. Artinya mereka yang terindikasi, terinfeksi bisa melaporkan diri dan mendatangi rumah sakit atau puskesmas-puskesmas dan bisa melakukan tes cepat melalui repid test untuk mengetahui statusnya,” harapnya.

 Dengan adanya kesadaran masyarakat untuk memeriksa secara awal di berbagai rumah sakit dan Puskesmas-puskesmas yang ada, maka tentu akan mengurangi angka yang positif Covid-19 maupun angka PDP dan angka ODP yang ada di Provinsi Papua.

 Manderi mengatakan, pihaknya Satgas Covid-19 melalui Jubir Satgas Provinsi Papua telah berbicara beberapa waktu lalu bahwa perlu adanya alat rapid test sebanyak 50 ribu untuk melakukan tes. Oleh karena itu, hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menerjemahkan hal ini dalam merealisasikan, sehingga penanganan terhadap Covid-19 di Provinsi Papua dapat dilakukan secara baik.

Baca Juga :  Kerja Tak Dibayar, Kadang Ditanya Ini Ada Apa?

 “Bukan hanya rapid test, tetapi APD lainnya, seperti simulator setengah tubuh atau seluruh tubuh yang digunakan untuk memompa jantung atau pernapasan. Ini yang sangat kekurangan di Provinsi Papua, terutama di 16 rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19,” katanya.

 Manderi menjelaskan, sampai hari ini (kemarin-red) sudah ada 8 daerah di Provinsi Papua yang terpapar atau positif Covid-19, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, dan Mamberamo Tengah (Mamteng).

 “Dengan adanya 8 daerah yang yang sudah terpapar Virus Covid-19 di Papua, maka semua sumber daya dan kekuatan yang ada di kabupaten/kota dan provinsi bagaimana berupaya dalam menekan dan mencegah penyebaran Covid-19 di seluruh Provinsi Papua,” ujarnya. (bet/wen)

Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Papua yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Welliam. R Manderi, S.IP, M.Si, memberikan keterangan di ruang kerjanya, Kamis (16/4) kemarin. ( foto: Yewen/Cepos)

Kasus Covid-19 di Papua Terus Bertambah 

JAYAPURA- Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Papua yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Welliam. R Manderi, S.IP, M.Si mengatakan, pada tanggal 15 April 2020 kemarin telah terjadi peningkatan terhadap penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Provinsi Papua. Hal ini bisa dilihat dari pasien PDP berjumlah 98 orang, yang dirawat positif Covid-19 sebanyak 75 orang, dan ODP sebanyak 3.423 orang.

 “Memang ada penurunan, tetapi di sisi lain PDP bertambah, lalu positifnya juga meningkat. Ini artinya bahwa kita sudah harus melakukan penanganan pencegahan yang lebih cepat, karena kasus ini (Covid-19) ini bertambah, maka kita harus melakukan ini dengan cepat,” katanya kepada wartawan, saat menggelar konferensi pers di Kantor BPBD Provinsi Papua, Kamis (16/4) kemarin.

 Kata Manderi, pihak medis di setiap rumah sakit rujukan telah banyak melakukan berbagai upaya dalam rangka melakukan penanganan dan pencegahan terhadap penyebaran Virus Covid-19 di setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua. 

Baca Juga :  Dianggap Tak Transparan, PB PON Digugat

“Kami harap semua orang bisa berpartisipasi. Artinya mereka yang terindikasi, terinfeksi bisa melaporkan diri dan mendatangi rumah sakit atau puskesmas-puskesmas dan bisa melakukan tes cepat melalui repid test untuk mengetahui statusnya,” harapnya.

 Dengan adanya kesadaran masyarakat untuk memeriksa secara awal di berbagai rumah sakit dan Puskesmas-puskesmas yang ada, maka tentu akan mengurangi angka yang positif Covid-19 maupun angka PDP dan angka ODP yang ada di Provinsi Papua.

 Manderi mengatakan, pihaknya Satgas Covid-19 melalui Jubir Satgas Provinsi Papua telah berbicara beberapa waktu lalu bahwa perlu adanya alat rapid test sebanyak 50 ribu untuk melakukan tes. Oleh karena itu, hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menerjemahkan hal ini dalam merealisasikan, sehingga penanganan terhadap Covid-19 di Provinsi Papua dapat dilakukan secara baik.

Baca Juga :  Pemkot Bantu Korban Banjir Di Sentani

 “Bukan hanya rapid test, tetapi APD lainnya, seperti simulator setengah tubuh atau seluruh tubuh yang digunakan untuk memompa jantung atau pernapasan. Ini yang sangat kekurangan di Provinsi Papua, terutama di 16 rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19,” katanya.

 Manderi menjelaskan, sampai hari ini (kemarin-red) sudah ada 8 daerah di Provinsi Papua yang terpapar atau positif Covid-19, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, dan Mamberamo Tengah (Mamteng).

 “Dengan adanya 8 daerah yang yang sudah terpapar Virus Covid-19 di Papua, maka semua sumber daya dan kekuatan yang ada di kabupaten/kota dan provinsi bagaimana berupaya dalam menekan dan mencegah penyebaran Covid-19 di seluruh Provinsi Papua,” ujarnya. (bet/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya