Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Pemerintah Tak Segera Bergerak, Pedagang Bangun Lapak Sendiri

JAYAPURA-Dua minggu pasca kebakaran, para korban kebakaran di Pasar Youtefa Abepura secara pelahan mulai membangun kembali lapaknya yang terkabar, pada Minggu (7/1) lalu.

  Walaupun belum seluruhnya, namun pantauan Cenderawasih Pos, Senin (14/1) kemarin sejumlah lapak bekas kebakaran telah dibersihkan oleh masing masing pemiliknya. Tampak terlihat bongkahan kayu maupun seng tersusun rapi. Bahkan tanah di bangunan bekas kebakaran telah dibersihkan.

  Sudah ada dua korban yang mulai mengerjakan lapaknya yang rusak diantaranya Lasius (56) selaku penjual barang pecah belah. Dia mengatakan tuntutan ekonomi membuatnya harus segera membangun kembali lapaknya yang terbakar itu. Hal itupun terpaksa harus merogoh kocek, dengan mengambil tabungan pribadinya.

Baca Juga :  Ibu Hamil Wajib Tes HIV-AIDS

  “Kita buka usaha itu pastinya banyak utang di bank, situasi begini orang bank tidak pusing, mereka tetap datang menagih, sehingga kitapun harus kembali membuka usaha,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos.

  Apalagi tempat usahanya itu sumber utama untuk ekonomi keluarganya. “Saya punya ada 4 petak, di dalamnya menjual barang pecah bela, jadi kalau tidak segera dibangun, lantas anak dan istri saya mau makan apa?” ujarnya.

  Dikatakan jika harus menunggu bantuan pemerintah, maka astinya akan membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu, pria berusia 65 tahun itu berinisiatif membangun kembali lapaknya itu  walaupun haru menggunakan dana pribadinya.

  “Apalagi pasca kebakaran ini pemerintah belum kasih informasi terkait bantuan,” ujarnya.

Baca Juga :  Harga Telur Stabil, Stok Melimpah, Pembelian Sepi

JAYAPURA-Dua minggu pasca kebakaran, para korban kebakaran di Pasar Youtefa Abepura secara pelahan mulai membangun kembali lapaknya yang terkabar, pada Minggu (7/1) lalu.

  Walaupun belum seluruhnya, namun pantauan Cenderawasih Pos, Senin (14/1) kemarin sejumlah lapak bekas kebakaran telah dibersihkan oleh masing masing pemiliknya. Tampak terlihat bongkahan kayu maupun seng tersusun rapi. Bahkan tanah di bangunan bekas kebakaran telah dibersihkan.

  Sudah ada dua korban yang mulai mengerjakan lapaknya yang rusak diantaranya Lasius (56) selaku penjual barang pecah belah. Dia mengatakan tuntutan ekonomi membuatnya harus segera membangun kembali lapaknya yang terbakar itu. Hal itupun terpaksa harus merogoh kocek, dengan mengambil tabungan pribadinya.

Baca Juga :  Orang Tua Bercerai, Anak Kandung Jadi Korban KDRT   

  “Kita buka usaha itu pastinya banyak utang di bank, situasi begini orang bank tidak pusing, mereka tetap datang menagih, sehingga kitapun harus kembali membuka usaha,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos.

  Apalagi tempat usahanya itu sumber utama untuk ekonomi keluarganya. “Saya punya ada 4 petak, di dalamnya menjual barang pecah bela, jadi kalau tidak segera dibangun, lantas anak dan istri saya mau makan apa?” ujarnya.

  Dikatakan jika harus menunggu bantuan pemerintah, maka astinya akan membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu, pria berusia 65 tahun itu berinisiatif membangun kembali lapaknya itu  walaupun haru menggunakan dana pribadinya.

  “Apalagi pasca kebakaran ini pemerintah belum kasih informasi terkait bantuan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pantai  Holtekamp Kembali Menelan Korban

Berita Terbaru

Artikel Lainnya