Saturday, October 11, 2025
21.5 C
Jayapura

Masyarakat Perlu Kenali Tanda Bahaya di Pesisir Pantai

JAYAPURA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayah pesisir yang berlangsung di Aula Kantor Kampung Holtekamp, Kamis (9/10).

Melalui kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Mitigasi serta Kesiapsiagaan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM), BPBD menekankan pentingnya kemampuan masyarakat dalam menghadapi risiko orang tenggelam.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekda dan diwakili, Asisten I Setda Kota Jayapura, dr. Ni Yoman Sri Antari. Dalam keterangannya, Sri Antari menegaskan bahwa Kota Jayapura sebagai daerah pesisir memiliki potensi bahaya tinggi, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di laut.

“Kota Jayapura memiliki banyak kawasan wisata pantai dan aktivitas bahari yang menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Namun, dibalik keindahan itu tersimpan risiko tinggi terjadinya kondisi membahayakan manusia, terutama kejadian orang tenggelam,” ujarnya.

Baca Juga :  Amankan Pemilu, Polisi Diminta Bersikap Humanis

Menurutnya, sebagian besar kasus tenggelam terjadi akibat arus balik pantai (rip current) arus kuat yang bergerak menjauh dari garis pantai dan kerap tidak disadari oleh pengunjung. Beberapa lokasi di Jayapura seperti Pantai Holtekamp, Hamadi, dan Base-G disebut sebagai titik rawan yang memerlukan kewaspadaan ekstra dari masyarakat maupun pengelola wisata.

JAYAPURA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayah pesisir yang berlangsung di Aula Kantor Kampung Holtekamp, Kamis (9/10).

Melalui kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Mitigasi serta Kesiapsiagaan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM), BPBD menekankan pentingnya kemampuan masyarakat dalam menghadapi risiko orang tenggelam.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekda dan diwakili, Asisten I Setda Kota Jayapura, dr. Ni Yoman Sri Antari. Dalam keterangannya, Sri Antari menegaskan bahwa Kota Jayapura sebagai daerah pesisir memiliki potensi bahaya tinggi, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di laut.

“Kota Jayapura memiliki banyak kawasan wisata pantai dan aktivitas bahari yang menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Namun, dibalik keindahan itu tersimpan risiko tinggi terjadinya kondisi membahayakan manusia, terutama kejadian orang tenggelam,” ujarnya.

Baca Juga :  Jadi Sekolah Negeri, SMAN 7 Jayapura Masih Kekurangan  Murid

Menurutnya, sebagian besar kasus tenggelam terjadi akibat arus balik pantai (rip current) arus kuat yang bergerak menjauh dari garis pantai dan kerap tidak disadari oleh pengunjung. Beberapa lokasi di Jayapura seperti Pantai Holtekamp, Hamadi, dan Base-G disebut sebagai titik rawan yang memerlukan kewaspadaan ekstra dari masyarakat maupun pengelola wisata.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya