Sunday, May 19, 2024
24.7 C
Jayapura

Berstatus Dilindungi, Kus Kus Malah Dijual Bebas

JAYAPURA-Peredaran satwa dilindungi nampaknya masih marak terjadi di Kota Jayapura. Selain banyak yang memelihara, ada juga yang memajang untuk diperjualbelikan. Jika selama ini ada yang bertransaksi secara sembunyi – sembunyi dan dilakukan  orang perorang, namun kini mulai dijual secara terbuka dan terang – terangan.

   Biasanya lokasi yang digunakan untuk menjual berada di pertigaan Koya Barat Distrik Muara Tami namun kali ini justru di dalam kota yakni di Jl Alternatif tak jauh dari pertigaan RS Bhayangkara.  Satwa yang paling sering diperjualbelikan adalah jenis kus kus, salah satu species hewan berkantong yang merupakan salah satu satwa endemik Papua.

Baca Juga :  Empat Wanita Berpengaruh di Dishut Papua Raih Penghargaan

    “Tadi ada 5 ekor yang dijual, dimana 4 ekor masih anak dan 1 lagi betina dewasa berukuran cukup besar,” kata Fredy, salah satu warga Kota Jayapura saat menyambangi lokasi penjualan, Jumat (3/5). Ia menyebut kus kus tersebut dijual di pinggir jalan alternatif menuju Perumnas II Waena.

  “Tadi ada yang warna putih, coklat dan juga gold campuran hitam. Yang betina dewasa dijual Rp 600 ribu sedangkan yang kecil  dijual Rp 300 – Rp 400 ribu,” jelasnya.

  Pantauan Cenderawasih Pos, selama ini pertigaan Koya Barat yang paling sering dipakai untuk berjualan satwa dilindungi namun kali ini justru di dalam kota. Di Muara Tami biasanya dijual pada akhir pekan ketika arus wisata sedang tinggi. “Kalau tadi dekat RS Bhayangkara, jalan belakang,” sambung Fredy.    

Baca Juga :  Enam Sekolah di Jakarta Ikuti Lomba Nyanyi Lagu Papua

JAYAPURA-Peredaran satwa dilindungi nampaknya masih marak terjadi di Kota Jayapura. Selain banyak yang memelihara, ada juga yang memajang untuk diperjualbelikan. Jika selama ini ada yang bertransaksi secara sembunyi – sembunyi dan dilakukan  orang perorang, namun kini mulai dijual secara terbuka dan terang – terangan.

   Biasanya lokasi yang digunakan untuk menjual berada di pertigaan Koya Barat Distrik Muara Tami namun kali ini justru di dalam kota yakni di Jl Alternatif tak jauh dari pertigaan RS Bhayangkara.  Satwa yang paling sering diperjualbelikan adalah jenis kus kus, salah satu species hewan berkantong yang merupakan salah satu satwa endemik Papua.

Baca Juga :  APBD TA 2024 Kab. Jayapura Lebih dari Rp 1,5 Triliun

    “Tadi ada 5 ekor yang dijual, dimana 4 ekor masih anak dan 1 lagi betina dewasa berukuran cukup besar,” kata Fredy, salah satu warga Kota Jayapura saat menyambangi lokasi penjualan, Jumat (3/5). Ia menyebut kus kus tersebut dijual di pinggir jalan alternatif menuju Perumnas II Waena.

  “Tadi ada yang warna putih, coklat dan juga gold campuran hitam. Yang betina dewasa dijual Rp 600 ribu sedangkan yang kecil  dijual Rp 300 – Rp 400 ribu,” jelasnya.

  Pantauan Cenderawasih Pos, selama ini pertigaan Koya Barat yang paling sering dipakai untuk berjualan satwa dilindungi namun kali ini justru di dalam kota. Di Muara Tami biasanya dijual pada akhir pekan ketika arus wisata sedang tinggi. “Kalau tadi dekat RS Bhayangkara, jalan belakang,” sambung Fredy.    

Baca Juga :  Tertarik Siapkan Potensi Jurnalis Muda

Berita Terbaru

Artikel Lainnya