Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Tertarik Siapkan Potensi Jurnalis Muda

Pemred Cenderawasih Pos, Lucky Ireeuw menjelaskan soal keredaksian kepada siswa siswi SMP Kalam Kudus yang berkunjung ke gedung Graha Pena, markas Cenderawasih Pos, Jumat (26/4) kemarin.( FOTO : Gamel Cepos )

JAYAPURA –  Kantor Redaksi  Cenderawasih Pos di Graha Pena Papua Jl Balai Kota No 7   hingga kini masih menarik perhatian bagi banyak sekolah di Kota Jayapura untuk dikunjungi. Yang terakhir adalah SMP Kalam Kudus  dengan membawa 106 anak didiknya  di kelas VII dan kelas VIII. Jumlah ini membuat ruangan redaksi menjadi penuh. Kepala SMA Kalam Kudus,  Karinsen Purba menjelaskan bahwa kunjungan ke redaksi Cepos untuk menjawab rasa penasaran terkait bagaimana koran dibuat mulai dari peliputan, keredaksian  hingga  percetakan. 

 “Kami mengajak anak-anak untuk mengetahui objek yang ada hubungannya dengan mata pelajaran dan salah satu yang kami pilih adalah Cepos. Anak-anak perlu memahami soal bagaimana informasi itu diterima, diolah kemudian disebarkan. Ini juga agar mereka mencintai Cepos,” jelas Karinsen disela-sela kunjungan, Jumat (26/4). Hanya saja tugas anak didiknya tak sekedar menonton tetapi sepulang nanti akan akan diminta membuat tulisan tentang dapur Cepos. Menariknya lanjut kepala sekolah, setelah kunjungan pihaknya akan menawarkan kepada peserta didik untuk sebuah kegiatan ekstra kurikuler tentang jurnalis. 

Baca Juga :  Dari 124 Koperasi, Hanya 18 yang Aktif

 “Tujuannya kesitu juga nantinya bagaimana menumbuhkan keinginan untuk menjadi seorang jurnalis jadi sejak awal mereka harus punya gambaran,” imbuhnya. Sementara Pimpinan Redaksi Cenderawasih Pos, Lucky Ireeuw menjelaskan bahwa Cepos menjadi koran pertama dan terbesar serta masih menjadi barometer koran di Papua. “Setiap harinya dilakukan rapat untuk membahas berita apa yang akan diterbitkan besok. Dari rapat tersebut berita akan dibagi untuk kemudian masuk dalam proses pengetikan, editing dan dikirim ke percetakan,” katanya. 

 Ia juga menyinggung soal harga koran di Papua yang lebih mahal dibanding di daerah Jawa. Ini tak lepas dari semua bahan baik kertas, tinta maupun plat semua didatangkan dari luar. Anak-anak sekolah ini juga dibawa ke ruang percetakan untuk melihat proses percetakan. Didampingi penanggung jawab percetakan, Agus, Redaktur Pelaksana, Agung menyampaikan bahwa setiap hari koran dicetak malam dengan jumlah bisa mencapai 25.000 eksemplar. “Tapi ini juga tergantung berapa banyak yang mau dicetak. Jadi setelah dari redaksi semua akan dikirim ke percetakan untuk dicetak kemudian dipasarkan,” pungkasnya. (ade/dil/wen)

Baca Juga :  PMI Antisipasi Kebutuhan Darah Pasca Gempa
Pemred Cenderawasih Pos, Lucky Ireeuw menjelaskan soal keredaksian kepada siswa siswi SMP Kalam Kudus yang berkunjung ke gedung Graha Pena, markas Cenderawasih Pos, Jumat (26/4) kemarin.( FOTO : Gamel Cepos )

JAYAPURA –  Kantor Redaksi  Cenderawasih Pos di Graha Pena Papua Jl Balai Kota No 7   hingga kini masih menarik perhatian bagi banyak sekolah di Kota Jayapura untuk dikunjungi. Yang terakhir adalah SMP Kalam Kudus  dengan membawa 106 anak didiknya  di kelas VII dan kelas VIII. Jumlah ini membuat ruangan redaksi menjadi penuh. Kepala SMA Kalam Kudus,  Karinsen Purba menjelaskan bahwa kunjungan ke redaksi Cepos untuk menjawab rasa penasaran terkait bagaimana koran dibuat mulai dari peliputan, keredaksian  hingga  percetakan. 

 “Kami mengajak anak-anak untuk mengetahui objek yang ada hubungannya dengan mata pelajaran dan salah satu yang kami pilih adalah Cepos. Anak-anak perlu memahami soal bagaimana informasi itu diterima, diolah kemudian disebarkan. Ini juga agar mereka mencintai Cepos,” jelas Karinsen disela-sela kunjungan, Jumat (26/4). Hanya saja tugas anak didiknya tak sekedar menonton tetapi sepulang nanti akan akan diminta membuat tulisan tentang dapur Cepos. Menariknya lanjut kepala sekolah, setelah kunjungan pihaknya akan menawarkan kepada peserta didik untuk sebuah kegiatan ekstra kurikuler tentang jurnalis. 

Baca Juga :  Operasikan HP Saat Berkendara Bisa Dilacak

 “Tujuannya kesitu juga nantinya bagaimana menumbuhkan keinginan untuk menjadi seorang jurnalis jadi sejak awal mereka harus punya gambaran,” imbuhnya. Sementara Pimpinan Redaksi Cenderawasih Pos, Lucky Ireeuw menjelaskan bahwa Cepos menjadi koran pertama dan terbesar serta masih menjadi barometer koran di Papua. “Setiap harinya dilakukan rapat untuk membahas berita apa yang akan diterbitkan besok. Dari rapat tersebut berita akan dibagi untuk kemudian masuk dalam proses pengetikan, editing dan dikirim ke percetakan,” katanya. 

 Ia juga menyinggung soal harga koran di Papua yang lebih mahal dibanding di daerah Jawa. Ini tak lepas dari semua bahan baik kertas, tinta maupun plat semua didatangkan dari luar. Anak-anak sekolah ini juga dibawa ke ruang percetakan untuk melihat proses percetakan. Didampingi penanggung jawab percetakan, Agus, Redaktur Pelaksana, Agung menyampaikan bahwa setiap hari koran dicetak malam dengan jumlah bisa mencapai 25.000 eksemplar. “Tapi ini juga tergantung berapa banyak yang mau dicetak. Jadi setelah dari redaksi semua akan dikirim ke percetakan untuk dicetak kemudian dipasarkan,” pungkasnya. (ade/dil/wen)

Baca Juga :  Diklat Jadi Program Strategis Pendayagunaan ASN

Berita Terbaru

Artikel Lainnya