Site icon Cenderawasih Pos

Mpox jadi Atensi, Pemkot Gandeng Labkesmas

Pj Gubenrur Papua Ramses Limbong (FOTO: Elfira/Cepos)

Dinkes Papua Diminta Siapkan Obat dan Cara Penanganannya

JAYAPURA– Penyebaran virus Mpox, belakangan ini menjadi perhatian publik termasuk di wilayah Kota Jayapura. Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas  Kesehatan pun  mulai mengantisipasi penyebaran Mpox  di Kota Jayapura, dan masalah itu menjadi atensi sehingga Dinkes kemudian  menggandeng Labkesmas.

Ni Nyoman Sri Antari

   Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura,  Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, sejauh ini baru ada satu orang yang terindikasi dan kemudian lakukan pemeriksaan, namun hasilnya negatif. “Ada satu yang sudah diperiksa tetapi hasilnya negatif,” ujar Ni Nyoman Sri Antari,Senin (2/9).

    Dia menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan kepada orang-orang yang melakukan perjalanan  jauh atau keluar daerah, terutama di daerah yang sudah memiliki kasusnya. Namun bagi yang bepergian atau yang datang dari luar daerah, kini sudah ada penanganan yang  dilakukan oleh pemerintah melalui pintu masuk penerbangan di Bandar Udara Sentani.

  Selain itu pemeriksaan ini juga dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki keluhan seperti ciri-ciri Mpox. Dimana pada penderita  memiliki gejala dan ruam yang mirip dengan cacar air.

“Mpox  penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox,  Gejala Mpox biasanya muncul dalam 5-21 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala awal sering kali mirip dengan flu, seperti, demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan,” jelasnya.

  Karena itu, kasus ISPA yang terjadi bila dicurigai bisa dikirim juga sampelnya ke Labkesmas. Mengenai SOP juga sudah yang disampaikan kepada seluruh Puskesmas di wilayah kota Jayapura.

   Dijelaskan, untuk pengobatan virus ini dengan metode simtomatik, misalnya penderita mengalami nyeri saat menelan, dokter akan memberikan obat pereda nyeri atau obat radangnya.

Pihaknya berharap, penyebaran virus ini tidak membuat masyarakat panik, yang terpenting, apabila menunjukkan gejala-gejala yang mencurigakan segera kunjungi fasilitas kesehatan atau dokter untuk memastikan.

  Sementara itu , seiring dengan maraknya kasus Monkeypox (Mpox) di beberapa daerah, Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta Dinas Kesehatan serta instansi terkait  mulai menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan virus Mpox atau cacar monyet.

   “Kasus Mpox sudah masuk ke Indonesia, karena itu Pemerintah Provinsi Papua melakukan upaya pencegahan dan penyebaran dari penyakiti ini agar tidak massif,” kata Ramses Limbong, kepada wartawan usai memimpin apel di halaman kantor gubernur, Senin (2/9) kemarin.

  Dikatakan Ramses, kasus Mpox memang belum ada di Papua. Kendati demikian, upaya pencegahan dan penyebarannya harus disiapkan sejak dini. “Saya juga meminta Dinas Kesehatan agar menyiapkan fasilitas lainnya yakni obatnya, cara penanganannya, rujukannya seperti apa dan semua pihak harus intens melihat virus ini,” ujarnya.

  Selain itu, pihaknya juga meminta otoritas bandara dalam hal ini Angkasa Pura segera memperbanyak pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner guna mencegah virus Monkeypox.

   “Khusunya di bandara di Provinsi Papua agar sensor suhu tubuh diperbanyak, terutama di pintu kedatangan. Sehingga ada pencegahan sedini mungkin dari Pemerintah,” kata Ramses.

   Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum menyebut Monkeypox atau penyakit infeksi akibat virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit berpeluang masuk di bumi cenderawasih.

   “Penyakit ini berpeluang masuk di Papua selagi masih ada aktivitas penerbangan dari luar ke Papua begitu juga sebaliknya dari Papua ke luar,” pungkasnya. (roy/fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version