Tuesday, April 23, 2024
33.7 C
Jayapura

Longsor Kembali Terjang Tolikara

Akses Jalan ke 8 Distrik TerputusĀ 

KARUBAGA- Musibah tanah longsor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Tolikara, tepatnya di Distrik Lianogoma, sejak Kamis (23/5) pekan kemarin. Akibat musibah ini, dilaporkan badan jalan sepanjang 100 meter dan Balai Kampung Muara serta tiga rumah warga dan perkebunan warga terkena longsor. 

   Kepala Desa Keraginggelok Panus Wenda mengatakan longsor itu terjadi pada pagi hari sekira pukul 08.00 WIT. Awalnya longsor kecil, tetapi longsor susulan terjadi pada hari kedua lebih besar dari hari pertama. 

  ā€œLongsor kecil terjadi untuk memberikan peringatan kepada warga sekitarnya untuk waspada bahwasanya akan terjadi longsor susulan yang lebih besar,sehingga warga sekitar semua selamat dari terjangan longsor ituā€ ujar kepala desa Panus Wenda dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos.

   Dikataknaya apabila alam tidak memberikan peringatan dengan longsoran kecil,sudah pasti warga di sekitar longsoran bisa korban tertimbun longsoran. Namun Tuhan Yang Maha Kuasa masih sayang mereka/keluarga yang selamat. Karena saat itu warga sekitar terutama kepala Kampung Muara,  yakni Main Wandik dengan keluarganya sedang berada di  honai.

Baca Juga :  Lindungi Masyarakat, Bupati Nduga Sidak Barang Kedaluwarsa

   Kepala Desa Panus Wenda berharap pemerintah Tolikara melalui instansi terkait segera turun memberikan bantuan darurat bagi warga sekitar, terutama kepala desa muara bersama keluarga di tempat pengungsian. Saat ini mengungsi di rumah kerabat terdekat di dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri dari longsoran susulan, karena masih terjadi longsor susulan.

  Sementara itu, Andi salah satu tukang ojek asal Palopo yang sudah satu tahung ngojek di Tolikara berharap  pemerintah segera menghubungkan jalan melalui arah lain,  karena membuka jalan di tempat yang sama sudah tidak bisa, karena datarannya sudah curam. Akibat longsor susah untuk membongkar kembali.

  Dikatakannya lebih dari tiga puluhan ojek terjebak longsor di seberang jalan sehingga mereka tidak bisa ke Karubaga mereka menyewa tempat parkir di halaman warga dengan biaya sewa parkir permalam sebesar Rp 30 ribu. Akibat longsor ini, pendapatan mereka juag menurun, karena tidak bisa mengantar penumpang jauh.

Baca Juga :  Penolakan LKPJ Bupati, Dinilai Peryataan PribadiĀ 

   ā€œKami tidak bisa pindah pangkalan dari satu tempat ke tempat lain, karena sudah terdaftar apabila kita pindah berarti harus pindah tempat tinggal juga. Sementara untuk pindah tempat butuh biaya besar untuk sewa rumah dan lainnya,situasi ini membuat kami sulitā€ ujar  Andi.

  Saat ini warga yang diterjang longsor ini sudah mengungsi ke rumah ā€“ rumah kerabat terdekat di dataran yang lebih tinggi untuk menghindari longsor susulan. Jalan ini menghubungkan lebih dari delapan Distrik Kabupaten Tolikara hingga tembus ke Kabupaten Jayawijaya. Ke delapan Distrik itu diantaranya Distrik Lianogoma,Konda,Longgoboma,Kai,Numbah,Wunin,Bokondini,Bokoneri,Kamboneri hingga lanjut ke wamena Jayawijaya. 

  Pemda Tolikara melalui Instansi terkait saat ini tengah mendata kerugian material warga di tempat longsor, untuk selanjutnya disiapkan bantuan. (Diskominfo Tolikara/tri)

Akses Jalan ke 8 Distrik TerputusĀ 

KARUBAGA- Musibah tanah longsor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Tolikara, tepatnya di Distrik Lianogoma, sejak Kamis (23/5) pekan kemarin. Akibat musibah ini, dilaporkan badan jalan sepanjang 100 meter dan Balai Kampung Muara serta tiga rumah warga dan perkebunan warga terkena longsor. 

   Kepala Desa Keraginggelok Panus Wenda mengatakan longsor itu terjadi pada pagi hari sekira pukul 08.00 WIT. Awalnya longsor kecil, tetapi longsor susulan terjadi pada hari kedua lebih besar dari hari pertama. 

  ā€œLongsor kecil terjadi untuk memberikan peringatan kepada warga sekitarnya untuk waspada bahwasanya akan terjadi longsor susulan yang lebih besar,sehingga warga sekitar semua selamat dari terjangan longsor ituā€ ujar kepala desa Panus Wenda dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos.

   Dikataknaya apabila alam tidak memberikan peringatan dengan longsoran kecil,sudah pasti warga di sekitar longsoran bisa korban tertimbun longsoran. Namun Tuhan Yang Maha Kuasa masih sayang mereka/keluarga yang selamat. Karena saat itu warga sekitar terutama kepala Kampung Muara,  yakni Main Wandik dengan keluarganya sedang berada di  honai.

Baca Juga :  Sensus Penduduk 2020 Online dan Manual

   Kepala Desa Panus Wenda berharap pemerintah Tolikara melalui instansi terkait segera turun memberikan bantuan darurat bagi warga sekitar, terutama kepala desa muara bersama keluarga di tempat pengungsian. Saat ini mengungsi di rumah kerabat terdekat di dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri dari longsoran susulan, karena masih terjadi longsor susulan.

  Sementara itu, Andi salah satu tukang ojek asal Palopo yang sudah satu tahung ngojek di Tolikara berharap  pemerintah segera menghubungkan jalan melalui arah lain,  karena membuka jalan di tempat yang sama sudah tidak bisa, karena datarannya sudah curam. Akibat longsor susah untuk membongkar kembali.

  Dikatakannya lebih dari tiga puluhan ojek terjebak longsor di seberang jalan sehingga mereka tidak bisa ke Karubaga mereka menyewa tempat parkir di halaman warga dengan biaya sewa parkir permalam sebesar Rp 30 ribu. Akibat longsor ini, pendapatan mereka juag menurun, karena tidak bisa mengantar penumpang jauh.

Baca Juga :  Hingga Awal Juni, 91 Kendaraan Dikembalikan ke Pemiliknya

   ā€œKami tidak bisa pindah pangkalan dari satu tempat ke tempat lain, karena sudah terdaftar apabila kita pindah berarti harus pindah tempat tinggal juga. Sementara untuk pindah tempat butuh biaya besar untuk sewa rumah dan lainnya,situasi ini membuat kami sulitā€ ujar  Andi.

  Saat ini warga yang diterjang longsor ini sudah mengungsi ke rumah ā€“ rumah kerabat terdekat di dataran yang lebih tinggi untuk menghindari longsor susulan. Jalan ini menghubungkan lebih dari delapan Distrik Kabupaten Tolikara hingga tembus ke Kabupaten Jayawijaya. Ke delapan Distrik itu diantaranya Distrik Lianogoma,Konda,Longgoboma,Kai,Numbah,Wunin,Bokondini,Bokoneri,Kamboneri hingga lanjut ke wamena Jayawijaya. 

  Pemda Tolikara melalui Instansi terkait saat ini tengah mendata kerugian material warga di tempat longsor, untuk selanjutnya disiapkan bantuan. (Diskominfo Tolikara/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya