Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Di Wamena,  Sejumlah Jalan Raya dan Perumahan Tergenang Air Kiriman

WAMENA–Hujan deras yang terjadi di Wilayah Distrik Walaik, Napua dan Pelebaga menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Wamena seperti Hom –hom, Jalan Irian Atas, Jalan Bhayangkara tergenang air. Selain menggenangi jalan raya, air kiriman dari Distrik Walaik, Napua dan Pelebaga ini juga menggenangi sejumlah rumah warga.

Kondisi ini juga diperparah oleh  Kali Baliem yang masih meluap, sehingga aliran air dari Kota Wamena susah keluar dan  alirannya kembali ke Kota, sehingga timbul banjir di beberapa titik. Ironisnya, banjir tersebut terjadi pada saat cuaca dalam kota Wamena tidak terjadi hujan. Air kiriman ini juga menggenangi APMS yang ada di Jalan Irian Atas.

Baca Juga :  Makin Tegas, Empat KKB Pegubin Dilibas

Akibat dari banjir ini, masyarakat yang menjadi korban banjir mendatangi Kantor Otonom Pemda Jayawijaya guna meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan guna mengatasi banjir tersebut . Bahkan warga meminta jembatan di Jalan Bhayangkara Atas dibongkar.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, pihaknya sudah menurunkan alat berat ke Hom-hom untuk melakukan normalisasi aliran air,  namun di situ tempat pembuangan telah diperkecil dengan adanya pembangunan seperti rumah dan kandang Wam (ternak babi), bahkan dapur di atas drainase.

“Hal ini yang menyebabkan saluran air ini tersumbat dan akibatnya kalau hujan maka air ini tak bisa mengalir dan akan tumpah ke pemukiman warga yang lain,”ungkapnya Senin (13/3) kemarin.

Baca Juga :  SPBU Lasminingsih Jadi Percontohan

Ia juga telah melakukan pembicaraan dengan warga yang memiliki kandang dan dapur di atas drainase untuk dibongkar agar segera dilakukan normalisasi.

“Sebelumnya ada penolakan, karena kita tahu warga yang tinggal di situ tak hanya dari Jayawijaya, tapi sudah campur, sehingga kita sulit, dulu petugas kita mau kerja, tapi selalu diancam,”bebernya.

Pihaknya memastikan, banjir ini terjadi karena saluran air atau drainase yang besar dari Honelama dan Sosial, kini  semakin kecil karena masyarakat bangun dapur dan kandang.

“Tadi  dari PU sudah survey, kalau kita bisa perbesar maka kita akan perbesar lagi supaya dampak banjir  tidak terjadi banjir lagi,”pungkasnya.(jo/tho)

WAMENA–Hujan deras yang terjadi di Wilayah Distrik Walaik, Napua dan Pelebaga menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Wamena seperti Hom –hom, Jalan Irian Atas, Jalan Bhayangkara tergenang air. Selain menggenangi jalan raya, air kiriman dari Distrik Walaik, Napua dan Pelebaga ini juga menggenangi sejumlah rumah warga.

Kondisi ini juga diperparah oleh  Kali Baliem yang masih meluap, sehingga aliran air dari Kota Wamena susah keluar dan  alirannya kembali ke Kota, sehingga timbul banjir di beberapa titik. Ironisnya, banjir tersebut terjadi pada saat cuaca dalam kota Wamena tidak terjadi hujan. Air kiriman ini juga menggenangi APMS yang ada di Jalan Irian Atas.

Baca Juga :  Sekda Ajak Masyarakat Yalimo Untuk Divaksin

Akibat dari banjir ini, masyarakat yang menjadi korban banjir mendatangi Kantor Otonom Pemda Jayawijaya guna meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan guna mengatasi banjir tersebut . Bahkan warga meminta jembatan di Jalan Bhayangkara Atas dibongkar.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, pihaknya sudah menurunkan alat berat ke Hom-hom untuk melakukan normalisasi aliran air,  namun di situ tempat pembuangan telah diperkecil dengan adanya pembangunan seperti rumah dan kandang Wam (ternak babi), bahkan dapur di atas drainase.

“Hal ini yang menyebabkan saluran air ini tersumbat dan akibatnya kalau hujan maka air ini tak bisa mengalir dan akan tumpah ke pemukiman warga yang lain,”ungkapnya Senin (13/3) kemarin.

Baca Juga :  SPBU Lasminingsih Jadi Percontohan

Ia juga telah melakukan pembicaraan dengan warga yang memiliki kandang dan dapur di atas drainase untuk dibongkar agar segera dilakukan normalisasi.

“Sebelumnya ada penolakan, karena kita tahu warga yang tinggal di situ tak hanya dari Jayawijaya, tapi sudah campur, sehingga kita sulit, dulu petugas kita mau kerja, tapi selalu diancam,”bebernya.

Pihaknya memastikan, banjir ini terjadi karena saluran air atau drainase yang besar dari Honelama dan Sosial, kini  semakin kecil karena masyarakat bangun dapur dan kandang.

“Tadi  dari PU sudah survey, kalau kita bisa perbesar maka kita akan perbesar lagi supaya dampak banjir  tidak terjadi banjir lagi,”pungkasnya.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya