Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Kebijakan Afirmasi Bidang Pendidikan Berlanjut

Bambang Budiandoyo ( FOTO: Denny/Cepos)

WAMENA-Kebijakan afirmasi untuk melanjutkan pendidikan baik ke tingkat SMA dan Perguruan tinggi bagi anak-anak Kabupaten Jayawijaya tetap berlanjut. Dimana hal ini dilakukan dengan memfasilitasi untuk didaftarkan dalam Program ADEM,  sedangkan untuk data ADIK datanya di-input dan disinkronkan lalu akan dikirim ke Kementerian.

  Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo menyatakan, untuk Kabupaten jayawijaya pihaknya hanya memfasilitasi, mendata dan kemudian didaftarkan untuk dimasukan dalam ADEM, dimana untuk tahun ini jayawijaya mempunyai jatah untuk SMP ke SMA  hanya 12 orang, sedangkan dari SMA Ke Perguruan tinggi ADIK juga ada 12 orang.

   “Mekanisme untuk ADIK  sekolah -sekolah kita berikan kuota yang ada  sebanyak 200 orang  sesuai dengan jumlah kelulusan tahun ini kita kuotakan, dimana SMA dan SMK  ada 19 sekolah itu dikuotakan semuanya,”ungkapnya Sabtu (29/5) kemarin.

   Ia menyatakan dengan persyaratan pendaftaran yaitu ada formulir ,KTP, KK, Surat keterangan bekelakuan baik dilengkapi, maka harus diserahkan kepada Dinas Pendidikan untuk di input dalam ADIK. Diakui, memang beberapa hari ini jaringan agak susah untuk mengirimkan data itu, namun pihaknya masih terus mencoba sebab batas akhir input ke kementerian itu 30 Mei ini.

Baca Juga :  FK2D Pertanyakan Perubahan Pencairan BST

  “Kami berharap adik -adik yang sudah memasukan dokumen untuk mendaftar baik itu untuk ADIK kita bisa kirim semua dan bisa masuk dalam seleksi oleh tim dari Kementerian pendidikan serta hasilnya diharapkan ada 12 orang untuk kita di Jayawijaya,”bebernya.

   Untuk proses seleksinya, kata Bambang, pihaknya tidak mengetauhi, namun tugas dari Dinas Pendidikan hanya menginput  dan semua berkas yang masuk terinput ke Kementerian Pendidikan, pihaknya disini hanya melakukan seleksi administrasi atau dokumen kelengkapan seperti rapor semester I sampai V, kemudian ada NIK di KK, kemudian ada nomor induk sekolah Nasionalnya, surat KSCK, Bebas Narkoba.

  “Kalau sudah Lengkap Kami input, kalau belum kami serahkan kembali untuk dilengkapi, karena jatah 12 orang siswa ini bukan hanya jayawijaya saja, ada 29 Kabupaten/ Kota di Papua semuanya jatahnya sama karena kuotanya tidak sampai 500 sehingga kita sesuaikan saja,”katanya.

Baca Juga :  Operasi Patuh Cartenz  Berlangsung Selama 14 Hari

  Ia menyatakan, untuk Jayawijaya bisa diminta Kuota 200, karena anak -anak disini animonya tinggi untuk mengikuti Afirmasi ADIK. Sedangkan untuk ADEM atau dari SMP ke SMA itu harus OAP, kemudian untuk ADIK dari SMA ke Perguruan tinggi 12 orang juga untuk OAP, sahamnya 1 siswa dari Nusantara yang lahir dan orang Tuanya berkarya di sini.

  “Seleksi ADEM dan ADIK ini memang dipriorittaskan untuk anak -anak asli Papua untuk melanjutkan sekolahnya baik yang SMP ke SMA atau SMA Ke Perguruan Tinggi,” tandasnya. (jo/tri)

Bambang Budiandoyo ( FOTO: Denny/Cepos)

WAMENA-Kebijakan afirmasi untuk melanjutkan pendidikan baik ke tingkat SMA dan Perguruan tinggi bagi anak-anak Kabupaten Jayawijaya tetap berlanjut. Dimana hal ini dilakukan dengan memfasilitasi untuk didaftarkan dalam Program ADEM,  sedangkan untuk data ADIK datanya di-input dan disinkronkan lalu akan dikirim ke Kementerian.

  Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo menyatakan, untuk Kabupaten jayawijaya pihaknya hanya memfasilitasi, mendata dan kemudian didaftarkan untuk dimasukan dalam ADEM, dimana untuk tahun ini jayawijaya mempunyai jatah untuk SMP ke SMA  hanya 12 orang, sedangkan dari SMA Ke Perguruan tinggi ADIK juga ada 12 orang.

   “Mekanisme untuk ADIK  sekolah -sekolah kita berikan kuota yang ada  sebanyak 200 orang  sesuai dengan jumlah kelulusan tahun ini kita kuotakan, dimana SMA dan SMK  ada 19 sekolah itu dikuotakan semuanya,”ungkapnya Sabtu (29/5) kemarin.

   Ia menyatakan dengan persyaratan pendaftaran yaitu ada formulir ,KTP, KK, Surat keterangan bekelakuan baik dilengkapi, maka harus diserahkan kepada Dinas Pendidikan untuk di input dalam ADIK. Diakui, memang beberapa hari ini jaringan agak susah untuk mengirimkan data itu, namun pihaknya masih terus mencoba sebab batas akhir input ke kementerian itu 30 Mei ini.

Baca Juga :  Polisi Masih Awasi Penyaluran BBM Subsidi

  “Kami berharap adik -adik yang sudah memasukan dokumen untuk mendaftar baik itu untuk ADIK kita bisa kirim semua dan bisa masuk dalam seleksi oleh tim dari Kementerian pendidikan serta hasilnya diharapkan ada 12 orang untuk kita di Jayawijaya,”bebernya.

   Untuk proses seleksinya, kata Bambang, pihaknya tidak mengetauhi, namun tugas dari Dinas Pendidikan hanya menginput  dan semua berkas yang masuk terinput ke Kementerian Pendidikan, pihaknya disini hanya melakukan seleksi administrasi atau dokumen kelengkapan seperti rapor semester I sampai V, kemudian ada NIK di KK, kemudian ada nomor induk sekolah Nasionalnya, surat KSCK, Bebas Narkoba.

  “Kalau sudah Lengkap Kami input, kalau belum kami serahkan kembali untuk dilengkapi, karena jatah 12 orang siswa ini bukan hanya jayawijaya saja, ada 29 Kabupaten/ Kota di Papua semuanya jatahnya sama karena kuotanya tidak sampai 500 sehingga kita sesuaikan saja,”katanya.

Baca Juga :  LMA Pastikan 1 Juni Upacara dengan Nuansa Adat

  Ia menyatakan, untuk Jayawijaya bisa diminta Kuota 200, karena anak -anak disini animonya tinggi untuk mengikuti Afirmasi ADIK. Sedangkan untuk ADEM atau dari SMP ke SMA itu harus OAP, kemudian untuk ADIK dari SMA ke Perguruan tinggi 12 orang juga untuk OAP, sahamnya 1 siswa dari Nusantara yang lahir dan orang Tuanya berkarya di sini.

  “Seleksi ADEM dan ADIK ini memang dipriorittaskan untuk anak -anak asli Papua untuk melanjutkan sekolahnya baik yang SMP ke SMA atau SMA Ke Perguruan Tinggi,” tandasnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya