WAMENA – Pemda Jayawijaya memastikan jika program sekolah kedokteran yang kemarin dimulai dengan penandatanganan MoU dengan Universitas Cenderawasih merupakan program yang didanai oleh Otsus Papua, oleh karena itu perentukannya juga jelas hanya untuk orang asli Papua khususnya di Kabupaten Jayawijaya.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, pihaknya telah menandatangani MoU dengan uncen untuk penerimaan mahasiswa Kedokteran, yang di biayai oleh dana otsus yang dikelola pemerintah, sehingga prioritas dari Program ini juga hanya untuk anak –anak Asli Papua yang ada di Jayawijaya.
“Regulasi penggunaan Otsus ini harus lengsung menyentuh kepada masyarakat sehingga lewat Program ini kita bisa menyiapkan program Dokter khususnya untuk OAP guna memenuhi kebutuhan daerah yang memang masih membutuhkan tenaga – tenaga seperti ini,”ungkapnya Sabtu (10/9) kemarin.
Menurutnya, mungkin untuk Program ini baru dimulai di tahun ini, namun ditahun yang akan datang penyiapan terhadap anak –anak OAP yang ada di Jayawijaya akan dimulai dari tingkat sekolah SMA, artinya untuk memenuhi kuota dari MoU tersebut pemda Jayawijaya melalui dinas Pendidikan akan mengambil dari sekolah khususnya jurusan IPA.
“jadi kita akan lihat Siswa OAP yang berprestasi akan kita rekut untuk masuk di Program dokter pada Universitas Cenderawasih, sesuai dengan Kuota yang telah kita siapkan sehingga untuk jumlahnya tiap tahun itu tidak bisa di Prediksikan,”jelas Bupati Banua.
Oleh karena itu pemda Jayawijaya sangat mengharapkan setiap sekolah SMA yang ada di Jayawijaya bisa mempersiapkan siswanya khususnya OAP dalam Program dokter untuk Kabuoaten Jayawijaya, Sebab siswa OAP yang berprestasi itu otomatis akan di rekut untuk masuk dalam dalam program ini.
“kita harapkan partisipasi dari setiap sekolah Khususnya SMA untuk mempersiapakan siswa OAP yang berprestasi masuk untuk dikuliahkan pemda Jayawijaya untuk menjadi dokter.”beber Jhon Banua
Mantan Wakil Bupati Jayawijaya dua periode ini juga mengaku jika tak hanya perkuliahan saja yang akan di biayai pemerintah, namun juga sarana dan Prasarana mahasiswa kedokterkan dari jayawijaya di Khususnya, mereka tidak akan bergabung ke asrama yang ditempati mahasiswa jurusan lain tapi mereka akan dipisahkan agar bisa focus dalam perkuliahan.
“ kita ingin dokter –dokter yang dihasilkan untuk Kabupaten Jayawijaya berkompeten dan bisa kembali memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kampung –kampung dan menempati puskesma yang telah disediakan oleh pemerintah daerah,”tutupnya. (jo)