Karena itu kata dia, hal ini perlu peran lebih dari pemerintah. Terutama pemerintah daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tersebut untuk memberikan penjelasan. Selain itu, pemerintah juga perlu menggandeng tokoh masyarakat mulai dari tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh adat untuk sama-sama memahami maksud awal dari tujuan MBG ini. Ini penting agar tak ada penolakan.
  Berhubung di sekolah olahraga ini merupakan salah satu mitranya, dan seratus persen siswanya merupakan orang asli Papua. Maka pihaknya mendorong siswa siswi lulusan SKO Buper itu, bisa melanjutkan pendidikan tinggi di kampus tersebut dengan memilih Fakultas Keolahragaan Uncen.
Dia mengatakan berdasarkan data yang ada hampir 10 tahun terakhir, cukup banyak kejadian-kejadian bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir, genangan yang kemudian memberikan dampak yang cukup buruk. Contoh di tahun 2019 di Sentani terjadi banjir bandang. begitu juga terjadi bersamaan di wilayah kota Jayapura, baik langsung maupun banjir.
  Museum kebudayaan yang ada di dalam kampus Universitas Cendrawasih menjadi salah satu aset yang sangat berharga yang dimiliki oleh masyarakat Papua. Papua yang secara geografi  terdiri dari daerah pegunungan, daerah lembah, pesisir dan laut, tentunya dihuni oleh masyarakat-masyarakat yang memiliki budaya dan adat istiadat yang sangat bervariasi.
  Dia menjelaskan mengenai penerimaan mahasiswa baru 2025 akan ada tiga Jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri . Yakni seleksi berdasarkan prestasi (SNBP), kemudian seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) dan seleksi Mandiri yang dilakukan di masing-masing kampus negeri.
Guru Besar Ilmu Sosiologi Pedesaan, Uncen Prof. Avelinus Lefaan, MS mengatakan, pemerintah daerah harus berani membangun dari desa atau kampung. Hal ini tentunya sudah melalui kajian mendalam, salah satunya yang pernah dilakukan oleh pakar pembangunan dan Ekonomi, dunia asal Inggris, Robert Chambers.
  Dia juga berharap kepada para pelaku UMKM, terutama ritel-ritel modern ini bisa bekerjasama dengan para petani lokal yang ada di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya dan secara umum di wilayah Papua. Misalnya buah-buahan dari masyarakat bisa dibeli langsung dan ikut diperjualkan di dalam ritel mereka.
  Keenam mahasiswa tersebut adalah Syntha Simangunsong, Dela Natalia Situmorang, Salwa Zubaedah, Amanda G Hattu, Erlin Aura Lintang Dewi, dan Kezia D Marpaung. Mereka didampingi oleh dosen pendamping Kurniawan Patma yang terus mendukung dan mensuport inovasi dari mahasiswa guna mendaftar karya ciptanya di Kanwil Kemenkum Papua.
  Untuk Prodi Ilmu Keolahragaan ini sudah diakreditasi dan hasilnya mendapatkan capaian unggul. Sementara untuk Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga masih mendapatkan penilaian C. Hal itu disebabkan karena salah satu syaratnya adalah di prodi itu harus sudah meluluskan lulusan. Sementara Prodi itu baru meluluskan mahasiswanya di tahun 2026 nanti.
Dia beralasan, sektor pertanianlah yang saat ini bisa diandalkan selain tambang jika bicara Papua secara keseluruhan. Saat ini khusus di Provinsi Papua tak ada lagi potensi pertambangan yang digarap. Karena itu, menurutnya sektor pertanianlah yang kini memiliki pengaruh yang sangat signifikan di Provinsi Papua jika itu dimaksimalkan.