Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

RSUD Wamena Batasi Pelayanan Kesehatan

WAMENA-RSUD Wamena telah mengeluarkan surat edaran tentang pembatasan sementara pelayanan kesehatan. Hal ini dilakukan karena banyaknya pasien Covid -19 yang terus bertambah banyak penularannya yang harus dirawat, sehingga membuat 9 tenaga Kesehatan yang menjadi ujung tombak juga terpapar.

   Direktur RSUD Wamena Dr. Felly Sahureka Mkes, SP, PK membenarkan adanya surat edaran yang dikeluarkan untuk seluruh masyarakat seperti pelayanan rawat jalan dibatasi hanya 50 persen dari kunjungan bias any. Untuk pelayanan IGD hanya untuk melayani pasien yang gawat darurat, untuk pasien yang tidak gawat darurat tak akan dilayani di IGD dan diharapkan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan bisa memaksimalkan tempat pelayanan kesehatan lainnya.

  “Jadi pengantar pasien hanya 1 orang,  untuk jam kunjungan pasien ditiadakan sampai batas waktu yang tidak ditentukan, pasien rawat inap hanya boleh dijaga oleh satu orang, pasien dan keluarga yang berobat di RSUD Wamena wajib menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan lain,” ungkapnya Kamis (15/7) kemarin via selulernya

Baca Juga :  KPU Yalimo Tetapkan 25 Caleg Terpilih dari 13 Parpol

  Dalam surat edaran itu, lanjut Dr Felly, pihaknya juga melarang membawa anak -anak di lingkungan rumah sakit. Ia juga mengharapkan agar kepada seluruh pasien untuk dapat memberikan informasi yang sebenar -benarnya tentang keluhan maupun riwayat penyakit yang diderita.

  “Saat ini ada perawat dan dokter yang terpapar, serta kapasitas atau tempat tidur untuk menampung pasien Covid-19 di RSUD Wamena sudah tidak mencukupi, sementara orang yang datang kerumah sakit bermacam -macam contoh 1 pasien yang antar satu kampung, kita juga mencegah agar tidak menularkan yang lain karena kita tidak tahu yang datang ini sakit atau tidak,”bebernya.

  Ia juga sangat menyesalkan karena ada juga beberapa warga yang melarikan diri dari Karantina di RSUD Wamena dan pihaknya tidak tahu orang -orang yang kabur ini ada dimana, sejak kemarin angka covid -19 itu mencapai 250 pasien. Kemarin  ada tambahan pasien lagi usai dilakukan pemeriksaan sekitar 9 orang sehingga data akan berubah menjadi 259 kasus.

Baca Juga :  Gubernur Papua Tengah Buka Lomba Yospan Jalan

  “Satu sisi lagi pasien covid -19 ini banyak yang tidak jujur untuk menanggapi kontak -kontaknya dengan siapa saja, ada  satu pasien yang masuk dan saat ini keadaannya kurang baik karena sudah sesak napas, saturasi oksigen rendah, itu ternyata dia pulang paksa dari UGD,   ia juga baru datang di bandara Wamena ,”bebernya

  Ia menegaskan , model seperti ini membuat pihak RSUD Wamena sudah tidak bisa, apalagi tenaga kesehatan yang ada disana juga terpapar , keluarganya juga terpapar pasiennya semakin bertambah dan tenaga terbatas.

  “Sebenarnya kita sudah rekrut tenaga sesuai dengan instruksi Bupati dan sampai saat ini masih dilakukan perekrutan tenaga kesehatan, sampai saat ini medis dan paramedis yang terpapar itu ada 9 orang. Dan kemungkinan akan bertambah karena ada beberapa yang bergejala sedang dilakukan pemeriksaan PCR,”tegasnya.(jo/tri)

WAMENA-RSUD Wamena telah mengeluarkan surat edaran tentang pembatasan sementara pelayanan kesehatan. Hal ini dilakukan karena banyaknya pasien Covid -19 yang terus bertambah banyak penularannya yang harus dirawat, sehingga membuat 9 tenaga Kesehatan yang menjadi ujung tombak juga terpapar.

   Direktur RSUD Wamena Dr. Felly Sahureka Mkes, SP, PK membenarkan adanya surat edaran yang dikeluarkan untuk seluruh masyarakat seperti pelayanan rawat jalan dibatasi hanya 50 persen dari kunjungan bias any. Untuk pelayanan IGD hanya untuk melayani pasien yang gawat darurat, untuk pasien yang tidak gawat darurat tak akan dilayani di IGD dan diharapkan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan bisa memaksimalkan tempat pelayanan kesehatan lainnya.

  “Jadi pengantar pasien hanya 1 orang,  untuk jam kunjungan pasien ditiadakan sampai batas waktu yang tidak ditentukan, pasien rawat inap hanya boleh dijaga oleh satu orang, pasien dan keluarga yang berobat di RSUD Wamena wajib menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan lain,” ungkapnya Kamis (15/7) kemarin via selulernya

Baca Juga :  Uskup Yanuarius: Teruskan Pelayanan Tuhan yang Telah Dirintis Misionaris

  Dalam surat edaran itu, lanjut Dr Felly, pihaknya juga melarang membawa anak -anak di lingkungan rumah sakit. Ia juga mengharapkan agar kepada seluruh pasien untuk dapat memberikan informasi yang sebenar -benarnya tentang keluhan maupun riwayat penyakit yang diderita.

  “Saat ini ada perawat dan dokter yang terpapar, serta kapasitas atau tempat tidur untuk menampung pasien Covid-19 di RSUD Wamena sudah tidak mencukupi, sementara orang yang datang kerumah sakit bermacam -macam contoh 1 pasien yang antar satu kampung, kita juga mencegah agar tidak menularkan yang lain karena kita tidak tahu yang datang ini sakit atau tidak,”bebernya.

  Ia juga sangat menyesalkan karena ada juga beberapa warga yang melarikan diri dari Karantina di RSUD Wamena dan pihaknya tidak tahu orang -orang yang kabur ini ada dimana, sejak kemarin angka covid -19 itu mencapai 250 pasien. Kemarin  ada tambahan pasien lagi usai dilakukan pemeriksaan sekitar 9 orang sehingga data akan berubah menjadi 259 kasus.

Baca Juga :  KPU Yalimo Tetapkan 25 Caleg Terpilih dari 13 Parpol

  “Satu sisi lagi pasien covid -19 ini banyak yang tidak jujur untuk menanggapi kontak -kontaknya dengan siapa saja, ada  satu pasien yang masuk dan saat ini keadaannya kurang baik karena sudah sesak napas, saturasi oksigen rendah, itu ternyata dia pulang paksa dari UGD,   ia juga baru datang di bandara Wamena ,”bebernya

  Ia menegaskan , model seperti ini membuat pihak RSUD Wamena sudah tidak bisa, apalagi tenaga kesehatan yang ada disana juga terpapar , keluarganya juga terpapar pasiennya semakin bertambah dan tenaga terbatas.

  “Sebenarnya kita sudah rekrut tenaga sesuai dengan instruksi Bupati dan sampai saat ini masih dilakukan perekrutan tenaga kesehatan, sampai saat ini medis dan paramedis yang terpapar itu ada 9 orang. Dan kemungkinan akan bertambah karena ada beberapa yang bergejala sedang dilakukan pemeriksaan PCR,”tegasnya.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya