Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

HUT Kabupaten Waropen dan Hardiknas Digelar di Tiga Distrik

Bupati Waropen Yermias Bisai, SH menyambut dan bersalaman dengan para siswa SD setempat usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional dan HUT Kabupaten Waropen ke-16, pekan kemarin. ( foto : Humpro Waropen for Cepos )

WAROPEN-Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16  Kabupaten Waropen yang jatuh   1 Mei dan juga Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dirayakan di tiga distrik. Bupati Waropen Yermias Bisai, SH memimpin acara peringatan tersebut di Kampung Pirare Distrik Wapoga (barat). Sementara,  Wakil Bupati Waropen Hendrik Wonatorei, S.Sos s memimpin langsung di Kampung Mambai Distrik Soyoi Mambai (timur).

  Dua tempat pelaksanaan peringatan HUT Kabupaten Waropen dan Hari Pendidikan Nasional di Distrik Wapoga dan Soyoi Mambai diikuti oleh lebih dari 400 orang. Tidak hanya diramaikan oleh para siswa-siswi SMP dan SD, tetapi juga kepala-kepala kampung, bamuskam dan juga warga kampung setempat. 

   Wakil Bupati Waropen Hendrik Wonatorei, SSos harus melakukan  perjalanan selama kurang lebih dua jam dari ibukota, masyarakat berbondong-bondong  menyambut dan mempersiapkan lokasi pelaksanaan kegiatan. 

   Berkaitan dengan HUT Kabupaten Waropen, Wabup Hendrik Wonatorei menekankan beberapa program prioritas yang akan dikerjakan di tahun 2019, dan juga program lanjutan di tahun 2018 yang akan diselesaikan di tahun 2019. Seperti Pembangunan ruas jalan dua jalur Urei Faisei-Uri, Pembangunan Pasar Sentral Ronggaiwa, Pembangunan Drainase dan trotoar ruas jalan Urei Faisei-Waren, Peningkatan ruas jalan Saurisirami-Demba, Pembangunan ruas jalan lingkar Sombai, Pembangunan Perkantoran Pemerintah Daerah, dan Pemberantasan Kemiskinan Penduduk lewat program Gepemkesmawar (Gerakan Pemberantasan Kemiskinan Masyarakat Waropen). 

Baca Juga :  Belasan Nakes Tuntut Honor Kontrak PTT

   Sementara program lanjutan tahun 2018 yang dikerjakan di tahun 2019 diantaranya, lanjuta pembangunan talud pantai Ronggaiwa-Sarafambai,   pembangunan Gedung Pertemuan Pemda Waropen,   pembangunan tahap akhir Gedung Kantor Bersama,   pembangunan rumah ASN di SPVI dan Rumah Masyarakat,  pembangunan Ruko Batu Zaman, Penataan jalan lingkar masuk RSUD Rodo Fabo, dan Program BBR (Bantuan Bahan Rumah) dan bantuan Perikanan. 

  Selain itu pula Wakil Bupati Hendrik Wonatorei memberikan apresiasi yang mendalam atas partisipasi warga yang telah datang mengikuti peringatan Hardiknas dan juga Peringatan HUT Kabupaten Waropen yang ke-16. Dikatakan, berbagai persoalan daerah di usia yang memasuki remaja tentu datang dari segala arah, namun hal itu tidak menyurutkan semangat pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.”Saya berharap kerjasama yang baik antara masyarakat dan juga warga untuk bisa saling mendukung semua pembangunan yang telah direncanakan, dan mengawal hingga semuanya berjalan dengan tuntas. 

   Bupati Waropen Yermias Bisai yang memimpin jalannya pelaksanan upacara di Distrik Wapoga mengaku di usia ke-16 tahun ini memang masih terbilang belia, kurang pengalaman ilmu yang masih pas-pasan. Untuk itu perlu terus belajar dan terus bekerja secara optimal. 

Baca Juga :  Semester Pertama, Kasus Perceraian yang Masuk di PA 17  Perkara

  “Siapa yang bilang kita tidak punya peran untuk membangun di Kabupaten Waropen, hal sekecil apapun yang sudah dilakukan itu rajin masuk kantor,  mama-mama pergi kebun, dan bapa- bapa pergi ke laut itu sudah bangun Waropen, membangun tidak hanya melihat dari adanya bangunan yang mewah hari ini hadir saja mengikuti upacara peringatan HUT Waropen dan Hardiknas itu sudah bagian dalam membangun Waropen, dan Pendidikan di Indonesia,” tegas Yermias Bisai. 

   Bupati Yermias Bisai juga berpesan kepada kepala-kepala distrik agar melakukan revolusi mental dalam pelayanan kepada masyarakat, saat ini jika kita tanya tidak sedikit masyarakat tidak percaya hasil kerja dari kepala distrik dan staf distrik. “Sebab,  mereka (kepala distrik dan stafnya) tidak menetap di tempat,” ujar  Bupati meminta agar staf distrik yang tidak masuk kerja agar gajinya ditahan.

 “Masak orang lain kerja full dari jam 8 hingga jam 4 sore baru dibayar gajinya, sedangkan yang lain tidak disiplin kerja, baru terimah gaji itu dosa ka tidak,” pungkasnya.(humprowaropen/tim) 

Bupati Waropen Yermias Bisai, SH menyambut dan bersalaman dengan para siswa SD setempat usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional dan HUT Kabupaten Waropen ke-16, pekan kemarin. ( foto : Humpro Waropen for Cepos )

WAROPEN-Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16  Kabupaten Waropen yang jatuh   1 Mei dan juga Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dirayakan di tiga distrik. Bupati Waropen Yermias Bisai, SH memimpin acara peringatan tersebut di Kampung Pirare Distrik Wapoga (barat). Sementara,  Wakil Bupati Waropen Hendrik Wonatorei, S.Sos s memimpin langsung di Kampung Mambai Distrik Soyoi Mambai (timur).

  Dua tempat pelaksanaan peringatan HUT Kabupaten Waropen dan Hari Pendidikan Nasional di Distrik Wapoga dan Soyoi Mambai diikuti oleh lebih dari 400 orang. Tidak hanya diramaikan oleh para siswa-siswi SMP dan SD, tetapi juga kepala-kepala kampung, bamuskam dan juga warga kampung setempat. 

   Wakil Bupati Waropen Hendrik Wonatorei, SSos harus melakukan  perjalanan selama kurang lebih dua jam dari ibukota, masyarakat berbondong-bondong  menyambut dan mempersiapkan lokasi pelaksanaan kegiatan. 

   Berkaitan dengan HUT Kabupaten Waropen, Wabup Hendrik Wonatorei menekankan beberapa program prioritas yang akan dikerjakan di tahun 2019, dan juga program lanjutan di tahun 2018 yang akan diselesaikan di tahun 2019. Seperti Pembangunan ruas jalan dua jalur Urei Faisei-Uri, Pembangunan Pasar Sentral Ronggaiwa, Pembangunan Drainase dan trotoar ruas jalan Urei Faisei-Waren, Peningkatan ruas jalan Saurisirami-Demba, Pembangunan ruas jalan lingkar Sombai, Pembangunan Perkantoran Pemerintah Daerah, dan Pemberantasan Kemiskinan Penduduk lewat program Gepemkesmawar (Gerakan Pemberantasan Kemiskinan Masyarakat Waropen). 

Baca Juga :  Belasan Nakes Tuntut Honor Kontrak PTT

   Sementara program lanjutan tahun 2018 yang dikerjakan di tahun 2019 diantaranya, lanjuta pembangunan talud pantai Ronggaiwa-Sarafambai,   pembangunan Gedung Pertemuan Pemda Waropen,   pembangunan tahap akhir Gedung Kantor Bersama,   pembangunan rumah ASN di SPVI dan Rumah Masyarakat,  pembangunan Ruko Batu Zaman, Penataan jalan lingkar masuk RSUD Rodo Fabo, dan Program BBR (Bantuan Bahan Rumah) dan bantuan Perikanan. 

  Selain itu pula Wakil Bupati Hendrik Wonatorei memberikan apresiasi yang mendalam atas partisipasi warga yang telah datang mengikuti peringatan Hardiknas dan juga Peringatan HUT Kabupaten Waropen yang ke-16. Dikatakan, berbagai persoalan daerah di usia yang memasuki remaja tentu datang dari segala arah, namun hal itu tidak menyurutkan semangat pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.”Saya berharap kerjasama yang baik antara masyarakat dan juga warga untuk bisa saling mendukung semua pembangunan yang telah direncanakan, dan mengawal hingga semuanya berjalan dengan tuntas. 

   Bupati Waropen Yermias Bisai yang memimpin jalannya pelaksanan upacara di Distrik Wapoga mengaku di usia ke-16 tahun ini memang masih terbilang belia, kurang pengalaman ilmu yang masih pas-pasan. Untuk itu perlu terus belajar dan terus bekerja secara optimal. 

Baca Juga :  Cegah Covid-19, Peserta RDP Lapago Dibatasi

  “Siapa yang bilang kita tidak punya peran untuk membangun di Kabupaten Waropen, hal sekecil apapun yang sudah dilakukan itu rajin masuk kantor,  mama-mama pergi kebun, dan bapa- bapa pergi ke laut itu sudah bangun Waropen, membangun tidak hanya melihat dari adanya bangunan yang mewah hari ini hadir saja mengikuti upacara peringatan HUT Waropen dan Hardiknas itu sudah bagian dalam membangun Waropen, dan Pendidikan di Indonesia,” tegas Yermias Bisai. 

   Bupati Yermias Bisai juga berpesan kepada kepala-kepala distrik agar melakukan revolusi mental dalam pelayanan kepada masyarakat, saat ini jika kita tanya tidak sedikit masyarakat tidak percaya hasil kerja dari kepala distrik dan staf distrik. “Sebab,  mereka (kepala distrik dan stafnya) tidak menetap di tempat,” ujar  Bupati meminta agar staf distrik yang tidak masuk kerja agar gajinya ditahan.

 “Masak orang lain kerja full dari jam 8 hingga jam 4 sore baru dibayar gajinya, sedangkan yang lain tidak disiplin kerja, baru terimah gaji itu dosa ka tidak,” pungkasnya.(humprowaropen/tim) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya