Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Dewan Dukung Setiap Langkah Dinas Pendidikan

Untuk Menata Pendidikan di Merauke ke Arah Lebih Baik

MERAUKE-  Langkah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke Stephanus Kapasiang, S.Pd yang menahan gaji serta hak-hak dari setiap guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke.

    Anggota Komisi A DPRD Merauke Annas, ST, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/8) mengungkapkan, dewan pada prinsipnya mendukung setiap langkah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke dalam menata pendidikan di Kabupaten Merauke ke arah yang lebih baik.

‘’Pada prinsipnya, kami dari dewan sangat mendukung setiap langkah-langkah yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya dalam menata pendidikan di daerah kita ke arah yang lebih baik,’’ tandas  politisi dari Partai PDI-Perjuangan ini.

Baca Juga :  Amankan Salat Idul Adha, Polres Merauke Turunkan 145 Personel 

   Annas mengungkapkan, beberapa waktu lalu, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, pihaknya dari dewan sudah mempertanyakan terkait langkah-langkah yang diambil oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke sebagai pejabat baru dalam membenahi dan menata pendidikan di Kabupaten Merauke.

      Sebab, dari hasil reses atau kunjungan anggota dewan ke lapangan, masalah pendidikan ini selalu menjadi temuan. Sejumlah sekolah tidak operasional dikarenakan guru yang tidak berada di tempat tugas. Dan masalah guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik tersebut terjadi dari tahun ke tahun.

    ‘’Bukan berarti  semua guru begitu, ada banyak guru juga yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan tentunya kita berikan apresiasi bagi  guru-guru kita yang sudah melaksanakan tugas dengan baik dalam mendidik anak-anak kita tidak hanya ilmu tapi juga akhlak,’’tandasnya.   

Baca Juga :  215 Warga Binaan Lapas Diusulkan Terima Remisi Natal

   Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa SD Inpres Tambat yang tidak jauh dari kota dikeluhkan oleh kepala kampung Tambat karena hampir 8 tahun mengalami kekurangan guru. Bukan karena guru yang tidak ada. Dari Dinas Pendidikan mencatat, ada 8 guru yang  ditugaskan di sekolah ini. Tapi yang aktif hanya 1 guru yang  memang tinggal di kampung  itu. Sedangkan kepala sekolah dan 6 guru lainnya jarang melaksanakan tugas. (ulo/tho)   

Untuk Menata Pendidikan di Merauke ke Arah Lebih Baik

MERAUKE-  Langkah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke Stephanus Kapasiang, S.Pd yang menahan gaji serta hak-hak dari setiap guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke.

    Anggota Komisi A DPRD Merauke Annas, ST, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/8) mengungkapkan, dewan pada prinsipnya mendukung setiap langkah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke dalam menata pendidikan di Kabupaten Merauke ke arah yang lebih baik.

‘’Pada prinsipnya, kami dari dewan sangat mendukung setiap langkah-langkah yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya dalam menata pendidikan di daerah kita ke arah yang lebih baik,’’ tandas  politisi dari Partai PDI-Perjuangan ini.

Baca Juga :  150,3 Kg Daging Sapi dan Babi Dimusnahkan 

   Annas mengungkapkan, beberapa waktu lalu, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, pihaknya dari dewan sudah mempertanyakan terkait langkah-langkah yang diambil oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke sebagai pejabat baru dalam membenahi dan menata pendidikan di Kabupaten Merauke.

      Sebab, dari hasil reses atau kunjungan anggota dewan ke lapangan, masalah pendidikan ini selalu menjadi temuan. Sejumlah sekolah tidak operasional dikarenakan guru yang tidak berada di tempat tugas. Dan masalah guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik tersebut terjadi dari tahun ke tahun.

    ‘’Bukan berarti  semua guru begitu, ada banyak guru juga yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan tentunya kita berikan apresiasi bagi  guru-guru kita yang sudah melaksanakan tugas dengan baik dalam mendidik anak-anak kita tidak hanya ilmu tapi juga akhlak,’’tandasnya.   

Baca Juga :  Krisis Air, Sebagian Guru Tinggalkan Distrik Waan 

   Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa SD Inpres Tambat yang tidak jauh dari kota dikeluhkan oleh kepala kampung Tambat karena hampir 8 tahun mengalami kekurangan guru. Bukan karena guru yang tidak ada. Dari Dinas Pendidikan mencatat, ada 8 guru yang  ditugaskan di sekolah ini. Tapi yang aktif hanya 1 guru yang  memang tinggal di kampung  itu. Sedangkan kepala sekolah dan 6 guru lainnya jarang melaksanakan tugas. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya