Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Semprot Disinfektan, Ratusan Relawan Diturunkan

Relawan yang  diturunkan  saat melakukan  penyemprotan disinfektan di salah satu sekolah  yang ada di Kota Merauke, Jumat   (27/3). ( FOTO: Sulo/Cepos)  

MERAUKE-Pemerintah Kabupaten Merauke   menurunkan sedikitnya  200  relawan   untuk melakukan penyemprotan  disinfektan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.  Penyemprotan  disinfektan yang  dimulai sejak  Selasa (24/3)  tersebut  sampai Jumat    kemarin  masih terus berlangsung. 

   Bupati Merauke    Frederikus   Gebze, SE, M.Si langsung   memimpin langsung  penyemprotan disinfektan tersebut.   Ditemui  di  Posko Penanganan Covid-19, Bupati    Merauke Frederikus  Gebze mengungkapkan bahwa dalam rangka  memutus mata rantai  penularan  virus  Corona  tersebut, ada beberapa langkah   yang  pihaknya  lakukan. 

  Pertama,  kata bupati Frederikus  Gebze, bahwa sejak tanggal 22   Maret  Merauke ditetapkan sebagai   KLB.  ‘’Kedua kita melakukan langkah-langkah penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah Kabupaten Merauke, kemudian dalam konteks yang lebih  kecil kita membagi kurang lebih  6 tim  ke wilayah-wilayah fasilitas   umum, fasilitas pendidikan,  pemukiman, rumah ibadah dan tempat-tempat dimana  terjadi akumulasi massal,’’ tandas   bupati  Frederikus Gebze.     

Baca Juga :  Tiga Pelaku Pengeroyokan Jadi Tersangka 

   Sementara itu,   Ketua Satgas Penanganan Covid-19  Kabupaten Merauke  Drs Daniel Pauta yang  juga menjabat sebagai Sekda  Kabupaten Merauke menambahkan, bahwa tim relawan yang dilibatkan  tersebut terdiri dari Kodim 1707/Merauke,  Satpol PP,   gabungan SKPD Lingkup  Pemkab Merauke, Brimob dan Polres   yang jumlahnya   sekitar  200  orang.

  “Belum lagi  kami yang berada di posko yang menyediakan materinya    jika ada kekurangan,’’  katanya. 

  Dalam penyemprotan ini, jelas Daniel Pauta, pihaknya  menggunakan sekitar 20 mobil. Jika hari pertama   menggunakan mobil pemadam kebakaran, maka   hari kedua, ketiga   dan keempat   menggunakan   tanki   semprot. “Jadi   tim relawan ini  yang melakukan penyemprotan dan  itu  lebih efektif  karena tidak boros bahan,’’  kata Sekda  Pauta. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Tak Mau Divaksin, Masyarakat Makaling Kabur ke Hutan
Relawan yang  diturunkan  saat melakukan  penyemprotan disinfektan di salah satu sekolah  yang ada di Kota Merauke, Jumat   (27/3). ( FOTO: Sulo/Cepos)  

MERAUKE-Pemerintah Kabupaten Merauke   menurunkan sedikitnya  200  relawan   untuk melakukan penyemprotan  disinfektan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.  Penyemprotan  disinfektan yang  dimulai sejak  Selasa (24/3)  tersebut  sampai Jumat    kemarin  masih terus berlangsung. 

   Bupati Merauke    Frederikus   Gebze, SE, M.Si langsung   memimpin langsung  penyemprotan disinfektan tersebut.   Ditemui  di  Posko Penanganan Covid-19, Bupati    Merauke Frederikus  Gebze mengungkapkan bahwa dalam rangka  memutus mata rantai  penularan  virus  Corona  tersebut, ada beberapa langkah   yang  pihaknya  lakukan. 

  Pertama,  kata bupati Frederikus  Gebze, bahwa sejak tanggal 22   Maret  Merauke ditetapkan sebagai   KLB.  ‘’Kedua kita melakukan langkah-langkah penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah Kabupaten Merauke, kemudian dalam konteks yang lebih  kecil kita membagi kurang lebih  6 tim  ke wilayah-wilayah fasilitas   umum, fasilitas pendidikan,  pemukiman, rumah ibadah dan tempat-tempat dimana  terjadi akumulasi massal,’’ tandas   bupati  Frederikus Gebze.     

Baca Juga :  Tak Mau Divaksin, Masyarakat Makaling Kabur ke Hutan

   Sementara itu,   Ketua Satgas Penanganan Covid-19  Kabupaten Merauke  Drs Daniel Pauta yang  juga menjabat sebagai Sekda  Kabupaten Merauke menambahkan, bahwa tim relawan yang dilibatkan  tersebut terdiri dari Kodim 1707/Merauke,  Satpol PP,   gabungan SKPD Lingkup  Pemkab Merauke, Brimob dan Polres   yang jumlahnya   sekitar  200  orang.

  “Belum lagi  kami yang berada di posko yang menyediakan materinya    jika ada kekurangan,’’  katanya. 

  Dalam penyemprotan ini, jelas Daniel Pauta, pihaknya  menggunakan sekitar 20 mobil. Jika hari pertama   menggunakan mobil pemadam kebakaran, maka   hari kedua, ketiga   dan keempat   menggunakan   tanki   semprot. “Jadi   tim relawan ini  yang melakukan penyemprotan dan  itu  lebih efektif  karena tidak boros bahan,’’  kata Sekda  Pauta. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Tiga Ahli Dihadirkan dalam Sidang Korupsi Mantan Sekda Mappi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya