Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Produksi Ikan Tawar di Merauke Luar Biasa

MERAUKE–Warga Kampung Marga Mulya, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke diperkenalkan budidaya ikan sistem bioflox di Balai Kampung Marga Mulya, Sabtu (24/9).  Pengenalan sekaligus dilanjutkan dengan pemberian bantuan peralatan dan bibit  ikan untuk budidaya ikan sistem bioflox ini merupakan kerja sama antara Dirjen Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan Anggota Komisi IV  DPR RI Sulaeman L. Hamzah.

Budidaya ikan dengan sistem bioflox bagi warga Kampung Marga Mulya  ini merupakan hal yang baru. Karena selama ini, masyarakat Merauke cenderung menangkap ikan di rawa-rawa, sungai, laut  tanpa  budidaya atau dipelihara. Apalagi dengan sistem bioflox.

Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, Sarwono mengungkapkan, produksi ikan tawar di Merauke cukup luar biasa yakni sebesar 393,018 ton. Namun begitu, budidaya ikan lele, mas dan nila masih rendah. Padahal harga budidaya ikan lele di Merauke cukup menjanjikan yakni antara Rp 40.000- 60.000 perkilonya.

Baca Juga :  Pengiriman Paket Lewat Kantor Pos Turun

‘’Kami yakin kebutuhan budidaya ikan lele kedepan akan terus meningkat dengan dukungan dari BBI dan Dinas Perikanan Kabupaten Merauke,’’ katanya. Sarwono menambahkan, kegiatan yang dilakukan ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan dari petani dalam budidaya ikan tawar dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,’’ pungkasnya.

Anggota  Komisi  IV Sulaeman L. Hamzah saat membuka kegiatan tersebut mnegatakan, budidaya ikan di Merauke bukan masalah asing karena kolam-kolam alam cukup banyak yang tinggal panen dimana lebih banyak Mujair dan Gastor (Gabus Toraja). ‘’Tapi lewat kegiatan ini  untuk budidaya ikan dengan sistem bioflox ini akan membantu kita untuk memahami lebih  teknis,”tandasnya.  Bioflox memang belum banyak beredar di Papua, pihaknya ambil sampel di Merauke dan Boven Digoel, Keerom dan beberapa kabupaten lain agar masyarakat bisa mengenal hal ini karena dapat berguna bagi rumah tangga dan masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Rumah Dibobol, Motor dan Sejumlah Barang Dagangan Raib

Dikatakan, dengan Merauke menjadi Provinsi Papua Selatan maka kedepan kebutuhan daging dan ikan khususnya ikan tawar hasil budidaya akan terus meningkat. Karena itu, Sulaeman Hamzah meyakinkan masyarakat di Kampung Marga Mulya tersebut apabila  budidaya ikan dengan sistem reflox ini berhasil maka ia akan menambah bantuan budidaya ikan di kampung tersebut.(ulo/tho)   

MERAUKE–Warga Kampung Marga Mulya, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke diperkenalkan budidaya ikan sistem bioflox di Balai Kampung Marga Mulya, Sabtu (24/9).  Pengenalan sekaligus dilanjutkan dengan pemberian bantuan peralatan dan bibit  ikan untuk budidaya ikan sistem bioflox ini merupakan kerja sama antara Dirjen Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan Anggota Komisi IV  DPR RI Sulaeman L. Hamzah.

Budidaya ikan dengan sistem bioflox bagi warga Kampung Marga Mulya  ini merupakan hal yang baru. Karena selama ini, masyarakat Merauke cenderung menangkap ikan di rawa-rawa, sungai, laut  tanpa  budidaya atau dipelihara. Apalagi dengan sistem bioflox.

Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, Sarwono mengungkapkan, produksi ikan tawar di Merauke cukup luar biasa yakni sebesar 393,018 ton. Namun begitu, budidaya ikan lele, mas dan nila masih rendah. Padahal harga budidaya ikan lele di Merauke cukup menjanjikan yakni antara Rp 40.000- 60.000 perkilonya.

Baca Juga :  Asma Kambuh, Seorang ASN Tewas di Pantai Kuler

‘’Kami yakin kebutuhan budidaya ikan lele kedepan akan terus meningkat dengan dukungan dari BBI dan Dinas Perikanan Kabupaten Merauke,’’ katanya. Sarwono menambahkan, kegiatan yang dilakukan ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan dari petani dalam budidaya ikan tawar dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,’’ pungkasnya.

Anggota  Komisi  IV Sulaeman L. Hamzah saat membuka kegiatan tersebut mnegatakan, budidaya ikan di Merauke bukan masalah asing karena kolam-kolam alam cukup banyak yang tinggal panen dimana lebih banyak Mujair dan Gastor (Gabus Toraja). ‘’Tapi lewat kegiatan ini  untuk budidaya ikan dengan sistem bioflox ini akan membantu kita untuk memahami lebih  teknis,”tandasnya.  Bioflox memang belum banyak beredar di Papua, pihaknya ambil sampel di Merauke dan Boven Digoel, Keerom dan beberapa kabupaten lain agar masyarakat bisa mengenal hal ini karena dapat berguna bagi rumah tangga dan masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Sebagian Pedagang Mulai Bayar Tunggakan

Dikatakan, dengan Merauke menjadi Provinsi Papua Selatan maka kedepan kebutuhan daging dan ikan khususnya ikan tawar hasil budidaya akan terus meningkat. Karena itu, Sulaeman Hamzah meyakinkan masyarakat di Kampung Marga Mulya tersebut apabila  budidaya ikan dengan sistem reflox ini berhasil maka ia akan menambah bantuan budidaya ikan di kampung tersebut.(ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya