Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Pelaku Usaha Pariwisata Harus Siap Hadapi Persaingan

MERAUKE –Pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Merauke diminta untuk bersiap menghadapi persaingan yang semakin ketat ke depan. Apalagi dengan rencana pemekaran Provinsi Papua Selatan dalam waktu dekat ini. Permintaan ini disampaikan Bupati Merauke,  Drs Romanus Mbaraka, MT, ketika membuka pelatihan tata kelola, bisnis dan  pemasaran destinasi pariwisata di  Kabupaten Merauke, di Noken Sai Hotel Asmat,  Senin (25/4).

Menurut Bupati Romanus Mbaraka, dengan adanya pemekaran Provinsi Papua Selatan, maka orang dari berbagai sudut Indonesia akan datang ke Merauke untuk melihat peluang usaha yang ada, terutama bidang pariwisata dan kebudayaan. Karena itu, mulai sekarang para pelaku usaha yang ada di  Merauke harus mempersiapkan diri dengan baik  dan mulai menata usahanya, sehingga ke depan bisa bersaing dengan mereka yang datang dari luar.

Baca Juga :  Stok Beras Bulog Hadapi Lebaran Cukup 

‘’Karena itu, kamu harus ikut pelatihan. Tidak bisa berkata ah, tanpa pelatihan saya bisa berkembang. Kata-kata itu harus dihilangkan,’’tandasnya. Bupati Romanus menjelaskan, pengetahuan yang dimiliki harus terus dikembangkan. Karena  sekarang orang mau jual tidak lagi harus gantung di jalan, namun sudah memakai digitalisasi. ‘’Pasarnya sudah mengarah ke sana,’’ terangnya.

Selain itu, lanjut dia, tas tidak bisa hanya diayam kemudian dijual. Namun harus  diberi sentuhan  seni atau dipoles dengan baik. Begitu juga soal jahitannya, sudah harus menggunakan mesin jahitan sehingga hasilnya lebih rapi. ‘’Kalau tidak begitu, nanti kita kalah saing dengan anyaman-anyaman lain, misalnya dari  Bali dan Jepara,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Bawa Kabur Curian, Spesialis Curanmor Ditangkap

Bupati  mengaku siap mengirim para pelaku usaha pariwisata ke luar Papua untuk  belajar, namun harus fokus pada satu bidang tertentu. ‘’Saya mau fokus. Jangan semua bidang. Saya rencana mau kirim keluar. Kalau di sana ada mesin jahit untuk anyam, saya  belikan untuk kalian,’’ucapnya.

Ketua Panitia  Yoseph M. Gebze menjelaskan, pelatihan yang berlangsungs selama 3 hari ini diikuti  40 peserta. (ulo/tho)

MERAUKE –Pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Merauke diminta untuk bersiap menghadapi persaingan yang semakin ketat ke depan. Apalagi dengan rencana pemekaran Provinsi Papua Selatan dalam waktu dekat ini. Permintaan ini disampaikan Bupati Merauke,  Drs Romanus Mbaraka, MT, ketika membuka pelatihan tata kelola, bisnis dan  pemasaran destinasi pariwisata di  Kabupaten Merauke, di Noken Sai Hotel Asmat,  Senin (25/4).

Menurut Bupati Romanus Mbaraka, dengan adanya pemekaran Provinsi Papua Selatan, maka orang dari berbagai sudut Indonesia akan datang ke Merauke untuk melihat peluang usaha yang ada, terutama bidang pariwisata dan kebudayaan. Karena itu, mulai sekarang para pelaku usaha yang ada di  Merauke harus mempersiapkan diri dengan baik  dan mulai menata usahanya, sehingga ke depan bisa bersaing dengan mereka yang datang dari luar.

Baca Juga :  Kadis Pendidikan Sebut Terjadi Miss Komunikasi 

‘’Karena itu, kamu harus ikut pelatihan. Tidak bisa berkata ah, tanpa pelatihan saya bisa berkembang. Kata-kata itu harus dihilangkan,’’tandasnya. Bupati Romanus menjelaskan, pengetahuan yang dimiliki harus terus dikembangkan. Karena  sekarang orang mau jual tidak lagi harus gantung di jalan, namun sudah memakai digitalisasi. ‘’Pasarnya sudah mengarah ke sana,’’ terangnya.

Selain itu, lanjut dia, tas tidak bisa hanya diayam kemudian dijual. Namun harus  diberi sentuhan  seni atau dipoles dengan baik. Begitu juga soal jahitannya, sudah harus menggunakan mesin jahitan sehingga hasilnya lebih rapi. ‘’Kalau tidak begitu, nanti kita kalah saing dengan anyaman-anyaman lain, misalnya dari  Bali dan Jepara,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Dewan Dorong Peningkatan Esalonisasi PSDKP Merauke   

Bupati  mengaku siap mengirim para pelaku usaha pariwisata ke luar Papua untuk  belajar, namun harus fokus pada satu bidang tertentu. ‘’Saya mau fokus. Jangan semua bidang. Saya rencana mau kirim keluar. Kalau di sana ada mesin jahit untuk anyam, saya  belikan untuk kalian,’’ucapnya.

Ketua Panitia  Yoseph M. Gebze menjelaskan, pelatihan yang berlangsungs selama 3 hari ini diikuti  40 peserta. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya