MERAUKE –Pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Merauke diminta untuk bersiap menghadapi persaingan yang semakin ketat ke depan. Apalagi dengan rencana pemekaran Provinsi Papua Selatan dalam waktu dekat ini. Permintaan ini disampaikan Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, ketika membuka pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata di Kabupaten Merauke, di Noken Sai Hotel Asmat, Senin (25/4).
Menurut Bupati Romanus Mbaraka, dengan adanya pemekaran Provinsi Papua Selatan, maka orang dari berbagai sudut Indonesia akan datang ke Merauke untuk melihat peluang usaha yang ada, terutama bidang pariwisata dan kebudayaan. Karena itu, mulai sekarang para pelaku usaha yang ada di Merauke harus mempersiapkan diri dengan baik dan mulai menata usahanya, sehingga ke depan bisa bersaing dengan mereka yang datang dari luar.
‘’Karena itu, kamu harus ikut pelatihan. Tidak bisa berkata ah, tanpa pelatihan saya bisa berkembang. Kata-kata itu harus dihilangkan,’’tandasnya. Bupati Romanus menjelaskan, pengetahuan yang dimiliki harus terus dikembangkan. Karena sekarang orang mau jual tidak lagi harus gantung di jalan, namun sudah memakai digitalisasi. ‘’Pasarnya sudah mengarah ke sana,’’ terangnya.
Selain itu, lanjut dia, tas tidak bisa hanya diayam kemudian dijual. Namun harus diberi sentuhan seni atau dipoles dengan baik. Begitu juga soal jahitannya, sudah harus menggunakan mesin jahitan sehingga hasilnya lebih rapi. ‘’Kalau tidak begitu, nanti kita kalah saing dengan anyaman-anyaman lain, misalnya dari Bali dan Jepara,’’ jelasnya.
Bupati mengaku siap mengirim para pelaku usaha pariwisata ke luar Papua untuk belajar, namun harus fokus pada satu bidang tertentu. ‘’Saya mau fokus. Jangan semua bidang. Saya rencana mau kirim keluar. Kalau di sana ada mesin jahit untuk anyam, saya belikan untuk kalian,’’ucapnya.
Ketua Panitia Yoseph M. Gebze menjelaskan, pelatihan yang berlangsungs selama 3 hari ini diikuti 40 peserta. (ulo/tho)