MERAUKE– Kematian ratusan ternak sapi di Merauke sampai saat ini masih dalam pemeriksaan laboratorium. Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, dimintai tanggapan terkait dengan kematian ratusan ternak sapi dalam 3-4 minggu terakhir ini belum bisa memberikan kesimpulan karrena masih dalam posisi pemeriksaan laboratorium.
‘’Saya belum bisa berikan keterangan, karena hasil laboratorium belum dilaporkan kepada saya. Saya tidak bisa spekulasi, takutnya salah. Kita tunggu hasil pemeriksaan laboratorium tersebut,’’ kata bupati Romanus Mbaraka kepada wartawan di Merauke, Selasa (23/04/2024).
Namun begitu, lanjut orang nomor satu di Merauke itu bahwa obat-obat sedang didatangkan terutama vitamin untuk diberikan kepada sapi-sapi yang kekurangan gizi atau kurus.
Terkait dengan kematian ratusan ternak sapi di Merauke itu, Bupati Romanus Mbaraka meyakini tidak mempengaruhi populasi sapi di Merauke dan berharap kematian ternak sapi tersebut segera berakhir.
‘’Mudah-mudahan yang mati 1 ekor kemarin merupakan kematian yang terakhir,’’ harapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa sebanyak 108 ekor ternak Sapi di Merauke mati dalam rentang waktu 2-3 minggu tertanggal 17 April 2023. Ternak sapi yang mati tersebut diduga karena serangan gigitan ribuan nyamuk.
Bahkan untuk melindungi sapi mereka dari serangan gigitan nyamuk, sebagian peternak menggunakan kelambu. Meski pemeriksaan laboratorium telah dilakukan minggu lalu, namun sampai sekarang hasil pemeriksaa laboratorium tersebut belum keluar atau dipublis. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos