Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Seorang ABK KMN Nur Falaah Ditemukan Tak Bernyawa

MERAUKE–Seorang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Nelayan (KMN)   Nur Falaah bernama Muly Lamusawi (47) ditemukan tak bernyawa di atas kapal ikan tersebut, Jumat (15/4) sekitar pukul 06.00 WIT. Korban diduga meninggal karena sakit. Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat Polair AKP Okto Samosir, SH dikonfirmasi  Minggu   (17/4) membenarkan korban  meninggal saat kapal sedang berlindung di sekitar Perairan Arafura Muara Safan, Merauke.

Kronologis kejadian ditemukannya salah satu nelayan meninggal di atas kapal tersebut, ungkap Kasat Polair,  berawal Senin  14 Februari 2022 sekitar pukul  11.00 WIT,   KMN Nur Falaah GT 29  yang di Nahkodai oleh Irman bersama 6 ABK  berangkat dari Pelabuhan Muara Perikanan Nusantara Merauke menuju fishing ground are  untuk melakukan aktivitas menjaring ikan.

Pada  saat itu dilaporkan seluruh ABK dalam keadaan sehat. Pada Rabu 13 April 2022, sekitar pukul  11.00 WIT, dikarenakan cuaca yang kurang baik sehingga nahkoda  membawa kapal untuk berlindung ke tempat yang lebih aman dan pada saat itu korban masih dalam keadaan sehat.  Keesokan harinya, 14 April 2022 sekitar pukul 18.00 WIT,   korban bersama sama ABK  lainnya masih melakukan aktivitas perbaikan gardan.

Baca Juga :  Wujudkan Ketahanan Pangan, Danyonif  757/GV Panen Buah Semangka 

Namun sekitar  pukul 21.00 WIT, nahkoda atau pelapor bersama korban dan seluruh ABK makan   malam, kemudian pada 15 April 2022 sekitar 02.00 WIT, salah satu ABK  bernama  Amos datang memberitahu kepada pelapor  bahwa korban mengeluh kepala sakit.

Kemudian pelapor datang kepada korban dan menanyakan keadaannya yang dijawab  korban sambil tutup mata  bahwa kepalanya sakit, leher tegang dan jika buka mata  penglihatan kabur.

Kemudian pelapor menyuruh korban minum air dan pelapor bertanya, apakah dia darah tinggi yang dijawab korban belum tahu darah tinggi atau darah rendah. Sekitar pukul  04.00 WIT, pelapor melihat  korban tidur, kemudian pelapor sebelum  ke kamarnya  untuk istirahat   menyuruh ABK  untuk gantian menjaga korban.

Baca Juga :  Pleno Penetapan Anggota MRPS Ricuh 

Namun sekitar pukul  06.00 WIT, salah satu ABK bernama Amos  datang membangunkan pelapor  dan memberitahu bahwa tolong lihat korban karena korban sudah tidak bergerak, kemudian pelapor datang ke kamar korban membangunkan korban dan ternyata sudah meninggal dunia.  

Meski demikian, lanjut Kasat Polair bahwa terkait dengan kematian  salah satu ABK tersebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan karena masih menunggu hasil pemeriksaan medis RSUD Merauke. ‘’Kita masih menunggu hasil pemeriksaan medis RSUD Merauke,’’ pungkasnya, kemarin. (ulo/tho)

MERAUKE–Seorang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Nelayan (KMN)   Nur Falaah bernama Muly Lamusawi (47) ditemukan tak bernyawa di atas kapal ikan tersebut, Jumat (15/4) sekitar pukul 06.00 WIT. Korban diduga meninggal karena sakit. Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat Polair AKP Okto Samosir, SH dikonfirmasi  Minggu   (17/4) membenarkan korban  meninggal saat kapal sedang berlindung di sekitar Perairan Arafura Muara Safan, Merauke.

Kronologis kejadian ditemukannya salah satu nelayan meninggal di atas kapal tersebut, ungkap Kasat Polair,  berawal Senin  14 Februari 2022 sekitar pukul  11.00 WIT,   KMN Nur Falaah GT 29  yang di Nahkodai oleh Irman bersama 6 ABK  berangkat dari Pelabuhan Muara Perikanan Nusantara Merauke menuju fishing ground are  untuk melakukan aktivitas menjaring ikan.

Pada  saat itu dilaporkan seluruh ABK dalam keadaan sehat. Pada Rabu 13 April 2022, sekitar pukul  11.00 WIT, dikarenakan cuaca yang kurang baik sehingga nahkoda  membawa kapal untuk berlindung ke tempat yang lebih aman dan pada saat itu korban masih dalam keadaan sehat.  Keesokan harinya, 14 April 2022 sekitar pukul 18.00 WIT,   korban bersama sama ABK  lainnya masih melakukan aktivitas perbaikan gardan.

Baca Juga :  Penertiban APK, Terkesan  Saling Lempar Tanggung Jawab!   

Namun sekitar  pukul 21.00 WIT, nahkoda atau pelapor bersama korban dan seluruh ABK makan   malam, kemudian pada 15 April 2022 sekitar 02.00 WIT, salah satu ABK  bernama  Amos datang memberitahu kepada pelapor  bahwa korban mengeluh kepala sakit.

Kemudian pelapor datang kepada korban dan menanyakan keadaannya yang dijawab  korban sambil tutup mata  bahwa kepalanya sakit, leher tegang dan jika buka mata  penglihatan kabur.

Kemudian pelapor menyuruh korban minum air dan pelapor bertanya, apakah dia darah tinggi yang dijawab korban belum tahu darah tinggi atau darah rendah. Sekitar pukul  04.00 WIT, pelapor melihat  korban tidur, kemudian pelapor sebelum  ke kamarnya  untuk istirahat   menyuruh ABK  untuk gantian menjaga korban.

Baca Juga :  Pleno Penetapan Anggota MRPS Ricuh 

Namun sekitar pukul  06.00 WIT, salah satu ABK bernama Amos  datang membangunkan pelapor  dan memberitahu bahwa tolong lihat korban karena korban sudah tidak bergerak, kemudian pelapor datang ke kamar korban membangunkan korban dan ternyata sudah meninggal dunia.  

Meski demikian, lanjut Kasat Polair bahwa terkait dengan kematian  salah satu ABK tersebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan karena masih menunggu hasil pemeriksaan medis RSUD Merauke. ‘’Kita masih menunggu hasil pemeriksaan medis RSUD Merauke,’’ pungkasnya, kemarin. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya