Namun diakui Bupati Romanus Mbaraka, ada beberapa kendala yang mungkin akan menyulitkan warga dimana kemungkinan TPSnya jauh dari TPS-TPS sebelumnya. Ini terjadi karena jumlah DPT pada pemilu sebelumnya maksimal 500 orang namun pada Pemilu kali ini maksimal 300 orang.
‘’Ada nama yang diacak dari pola sebelumnya. Misalnya TPS 20, ada beberapa orang yang sudah terbiasa di TPS 20. Tiba-tiba nama mereka ke TPS lain. Kalau dia terlalu jauh kemungkinan ini akan jadi resiko jika dikaitkan dengan pekerjaan dia sehari-hari. Tapi kalau tidak terlalu jauh dari TPS sebelumnya, mudah-mudahan masyarakat mau datang,’’ jelasnya.
Di tempat sama, Ketua KPU Kabupaten Merauke Rosina Kebubun mengaku pada prinsipnya Pemilu dilaksanakan secara serentak di 22 distrik, 11 kelurahan dan 179 kampung yang ada di Kabupaten Merauke. Ini karena logistik Pemilu telah sampai ke daerah terjauh dan tersulit. ‘’Artinya tidak ada keterlambatan dalam pendistribusian logistik,’’ jelasnya.
Rosina juga berharap partisipasi pemilih kali ini bisa naik dari pemilu-pemilu sebelumnya yang selalu berkisar diatas 77 persen. ‘’Kita berharap partisipasi pemilih kali ini meningkat dari Pemilu sebelumnya yang berkisar 77 persen,’’ tambahnya.
Setelah mencoblos tersebut, bupati Romanus Mbaraka dan Forkopimda Kabupaten melakukan pemantauan pelaksanaan pencoblosan di sejumlah TPS yang ada di dalam Kota Merauke. (ulo)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos