MERAUKE – Hasil panen rendengan tahun 2022 ini dipastikan turun, dibandingkan dengan hasil panen rendengan tahun 2021 lalu. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Ir. Ratna Lauce, M.Si ditemui media ini saat di gedung DPRD Merauke mengakui hal itu. ‘’Ya dipastikan hasil panen akan turun,’’ jelasnya.
Dikatakan, hasil panen yang rendah ini dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi membuat sejumlah lahan sawah rusak terendam banjir. Selain itu, karena dengan terendam tersebut maka akan terjadi kelembaban yang cukup tinggi, menyebabkan pertumbuhan hama padi.
Diantaranya hama yang menyerang padi tersebut tungro. Sebab, jika padi sudah terserang hama tungro sudah dipastikan hasil tidak maksimal bahkan ada yang gagal panen sama sekali.
Belum lagi masalah kesulitan pupuk subsidi yang dikeluhkan petani yang membuat hasil padi tidak maksimal. ‘’Tapi yang paling terdampak akibat hama tungro yang menyerang sejumlah titik,’’ katanya.
Dikatakan, selain karena masalah curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak padi yang rusak, juga karena petani tidak serempak dalam menanam padi. ‘’Itu juga sangat berpengaruh jika petani dalam satu kawasan tidak serempak menanam padi. Ada yang sudah panen tapi kemudian ada yang baru tanam,’’ jelasnya.
Ditanya lebih lanjut berapa persen penurunan hasil panen petani pada musim panen rendengan tahun 2022 ini, Ratna Lauce mengaku belum menghitung berapa persen penurunan tersebut. (ulo/tho)