MERAUKE – Forum Intelektual Papua Selatan, Damianus Katayu, SIP,MA meminta kepada pemerintah pusat terlebih kepada Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan agar Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Selatan yang diangkat nanti adalah orang asli Papua (OAP) dari Selatan Papua.
‘’Kami dari Forum Intelektual Papua Selatan meminta agar pengisian Sekda Provinsi Papua Selatan nanti adalah orang asli Papua dari Selatan Papua, apakah itu anak-anak dari wilayah Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi atau Kabupaten Asmat tidak masalah. Yang penting bukan orang dari luar Selatan Papua,’’ kata Damianus Katayu kepada wartawan di Merauke, Jumat (7/10).
Menurutnya, pembentukan Provinsi Papua Selatan ini melalui perjuangan yang cukup panjang. Itu tidak lepas dari semua pihak berjuang, khususnya masyarakat Selatan Tanah Papua, sehingga untuk pengisian pejabat struktural birokrasi di tingkat provinsi Papua Selatan menjadi penting bagi pihaknya untuk memperhatikan pengisian para pejabat tersebut terutama pengisian sekda.
‘’Pemerintah pusat harus juga memperhatikan aspirasi masyarakat Papua Selatan. Sehingga perjuangan panjang ini tidak sia-sia. Karena kedudukan sekda ini sangat penting dalam birokrasi pemerintahan. Dapur pemerintahan. Kalau kita lihat, sudah banyak juga orang-orang dari Selatan Papua yang sudah siap dalam jabatan-jabatan itu,”bebernya. Untuk apa pemekaran ini terjadi kalau nantinya droping orang dari luar. Karena di mana-mana orang bilang pemekaran itu untuk kepentingan di Selatan Papua, kepentingan masyarakat setempat. Karena itu, Sekda haruslah orang Selatan Papua.
Dikatakan, pihaknya meminta sekda adalah OAP Papua Selatan dengan beberapa petimbangan diantaranya sudah memahami karakter masyarakat setempat, memahami kearifan lokal masyarakat setempat. Pertimbangan lainnya pasti pelayanan dari hati ke hati.
‘’Bicara soal birokrasi orang Selatan Papua, kami pikir sudah ada yang memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi Sekda Provinsi Papua Selatan, baik dari Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi maupun Asmat,’’ pungkasnya. (ulo/tho)
