Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Naikan Harga Marker Tidak Wajar, Izin Dicabut

Bupati Merauken Frederikus Gebze didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten  Merauke  dr. Nevile R. Muskita, Direktur   RSUD Merauke  dr.Yeni  Mahuze dan Kepala Satpol PP Kabupaten  Merauke Elias Refra, S.Sos, MM, dan Kepala Kantor  Kesehatan Pelabuhan   Merauke Suprapto, saat melakukan inpeksi di  Apotik K24  Merauke,  Senin (9/3). ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-Bupati Merauke   Frederikus   Gebze, SE, M.Si mengingatkan para pemilik   toko obat   maupun pedagang   untuk tidak  menaikkan harga masker  dengan tidak wajar. Sebab, jika ada yang menaikan   harga masker tidak wajar, pemerintah  tidak segan-segan mencabut izinnya. 

  “Ya, kalau ada   yang  menaikkan  harga masker secara tidak wajar maka kita akan   tindak.  Izin bisa dicabut,” kata Bupati Frederikus  Gebze. 

  Dalam rangka  itu, Senin (9/3)  Bupati  Frederikus Gebze  didampingi Plt   Kepala Dinas   Kesehatan Kabupaten  Merauke  dr. Nevile R. Muskita, Direktur   RSUD Merauke  dr.Yeni  Mahuze dan Kepala Satpol PP   Kabupaten  Merauke Elias Refra, S.Sos, MM, dan Kepala Kantor  Kesehatan Pelabuhan   Merauke Suprapto,  melakukan inpeksi  ke dua   apotek  sebagai sampel.  

Baca Juga :  Sebelum Desember, Sidang Majelis TPTGR Digelar 

   Pertama, adalah apotek K.24  yang ada di Jalan Raya Mandala. Di apotek ini,   harga  per masker  dari  Rp 2.000  menjadi Rp 5.000 perbuah.  Sementara di apotek   Kimia Farma, justru  masker dan hand sanitizer habis   terjual.  Ida Bagus Sathya Pradanam, Apoteker  Kimia Farma Merauke menjelaskan bahwa   sebelum Presiden mengumumkan  adanya 2  warga yang    positif terinfeksi virus  Corona,  masker yang dimiliki  masih berjumlah sekitar 50 box. 

  Namun   setelah  Presiden mengumumkan, masyarakat berbondong-bondong datang membeli    masker. “Tapi karena   ini BUMN, sehingga   kita  menjual  masker  tetap harga normal Rp 2.000 perbuah. Setiap  pembeli kita  kasih maksimal 2  masker,’’ katanya.

Baca Juga :  Peringati Hari Lingkungan Hidup, 1.500 Pohon Ditanam 

   Meski sudah dibatasi, namun  dalam 2 hari  masker tersebut  habis. “Sementara  kita masih menunggu  kiriman. Mudah-mudahan   segera  ada,” katanya.  

  Dari  apotek yang  dikunjungi tersebut, Bupati   Frederikus Gebze melihat kenaikan  harga  masker tersebut masih dalam batas   wajar. “Tapi kalau sudah  menaikkan  harga  di luar batas  kewajaran,  itu namanya kurang ajar dan perlu diajar dengan mencabut   izin usahanya,’’ tandasnya. (ulo/tri)   

Bupati Merauken Frederikus Gebze didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten  Merauke  dr. Nevile R. Muskita, Direktur   RSUD Merauke  dr.Yeni  Mahuze dan Kepala Satpol PP Kabupaten  Merauke Elias Refra, S.Sos, MM, dan Kepala Kantor  Kesehatan Pelabuhan   Merauke Suprapto, saat melakukan inpeksi di  Apotik K24  Merauke,  Senin (9/3). ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-Bupati Merauke   Frederikus   Gebze, SE, M.Si mengingatkan para pemilik   toko obat   maupun pedagang   untuk tidak  menaikkan harga masker  dengan tidak wajar. Sebab, jika ada yang menaikan   harga masker tidak wajar, pemerintah  tidak segan-segan mencabut izinnya. 

  “Ya, kalau ada   yang  menaikkan  harga masker secara tidak wajar maka kita akan   tindak.  Izin bisa dicabut,” kata Bupati Frederikus  Gebze. 

  Dalam rangka  itu, Senin (9/3)  Bupati  Frederikus Gebze  didampingi Plt   Kepala Dinas   Kesehatan Kabupaten  Merauke  dr. Nevile R. Muskita, Direktur   RSUD Merauke  dr.Yeni  Mahuze dan Kepala Satpol PP   Kabupaten  Merauke Elias Refra, S.Sos, MM, dan Kepala Kantor  Kesehatan Pelabuhan   Merauke Suprapto,  melakukan inpeksi  ke dua   apotek  sebagai sampel.  

Baca Juga :  Kembali Pohon Palem Ditebang OTK 

   Pertama, adalah apotek K.24  yang ada di Jalan Raya Mandala. Di apotek ini,   harga  per masker  dari  Rp 2.000  menjadi Rp 5.000 perbuah.  Sementara di apotek   Kimia Farma, justru  masker dan hand sanitizer habis   terjual.  Ida Bagus Sathya Pradanam, Apoteker  Kimia Farma Merauke menjelaskan bahwa   sebelum Presiden mengumumkan  adanya 2  warga yang    positif terinfeksi virus  Corona,  masker yang dimiliki  masih berjumlah sekitar 50 box. 

  Namun   setelah  Presiden mengumumkan, masyarakat berbondong-bondong datang membeli    masker. “Tapi karena   ini BUMN, sehingga   kita  menjual  masker  tetap harga normal Rp 2.000 perbuah. Setiap  pembeli kita  kasih maksimal 2  masker,’’ katanya.

Baca Juga :  Peringati Hari Lingkungan Hidup, 1.500 Pohon Ditanam 

   Meski sudah dibatasi, namun  dalam 2 hari  masker tersebut  habis. “Sementara  kita masih menunggu  kiriman. Mudah-mudahan   segera  ada,” katanya.  

  Dari  apotek yang  dikunjungi tersebut, Bupati   Frederikus Gebze melihat kenaikan  harga  masker tersebut masih dalam batas   wajar. “Tapi kalau sudah  menaikkan  harga  di luar batas  kewajaran,  itu namanya kurang ajar dan perlu diajar dengan mencabut   izin usahanya,’’ tandasnya. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya