Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

RSUD Merauke Belum Punya Ruang Isolasi

Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si didampingi  Plt. Kepala Dinas  Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita dan  Direktur RSUD Merauke dr. Yeni Mahuze saat mengecek RSUD Merauke, Senin (9/3)  ( FOTO: Sulo/cepos )

Untuk Penanganan Pasien Suspect Corona  

MERAUKE-Meski  RSUD Merauke ditunjuk Kementerian Kesehatan  Republik Indonesia sebagai salah satu  dari 3 rumah sakit rujukan di Provinsi Papua bagi pasien suspect  virus corona, namun sampai sekarang  belum memiliki ruang isolasi  pasien suspect corona  tersebut. 

   Direktur RSUD Merauke dr.Yeni Mahuze  mengaku bahwa   untuk     ruangan isolasi  yang disiapkan  untuk  pasien Virus  Corona  tersebut sampai sekarang belum ada. “Kita memang   ada ruangan  isolasi tapi  ruangan isolasi yang kita miliki itu masih ruangan isolasi biasa.   Sementara yang dibutuhkan  adalah  ruang isolasi yang standar,” kata   dr. Yeni Mahuze, ditemui media ini,  Senin (9/3).

Baca Juga :  PLBN Sota Sudah Buka Lima Hari  Bagi Warga PNG

   Karena itu, lanjut  dr. Yeni  Mahuze, pihaknya telah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat  untuk  penyediaan  ruangan isolasi standar untuk   pasien  suspect corona  tersebut. “Yang kita siapkan  juga  rencananya   satu ruangan. Tapi, dengan melihat   peningkatan   pasien Virus Corona di Indonesia sekarang  maka    perlu ditambah,’’ katanya.

  Sementara untuk  tenaga dan  peralatan, menurut  Yeni Mahuze   sudah tersedia  di RSUD  Merauke. “Kalau  tenaga, alat   pelindung diri, monitor ventilator dan dokter-dokter yang memeriksa pasian   dan untuk tenaga telah siap.Kalau kami Satu Tim,  ada dokter paru, ada  dokter  penyakit dalam, dokter  THT, ada dokter patologi klinik. Kemudian perawat idealnya dalam satu ruangan ada 4 orang,” katanya. 

Baca Juga :  Kerahkan 600 Personel Untuk Pembangunan Jembatan di Nduga

  Sedangkan  untuk perawat, jelas dia  akan diatur  lagi. Perawat yang akan kasih makan pasien bagaimana  dengan gizi lagi,  dan cuci pakaian. “Tapi  untuk  pakaian yang kita siapkan pakaian sekali pakai langsung dibuang, “tandasnya.

    Selain meminta anggaran untuk   ruangan isolasi standar  tersebut,  Yeni Mahuze menjelaskan bahwa  pihaknya juga mengajukan   anggaran ke Pemerintah Daerah. Diharapkan segera direspon agar   ruang isolasi  standar  untuk menjaga kemungkinan adanya suspect   virus corona  tersebut  bisa  segera diisolasi dan dirawat. (ulo/tri)  

Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si didampingi  Plt. Kepala Dinas  Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita dan  Direktur RSUD Merauke dr. Yeni Mahuze saat mengecek RSUD Merauke, Senin (9/3)  ( FOTO: Sulo/cepos )

Untuk Penanganan Pasien Suspect Corona  

MERAUKE-Meski  RSUD Merauke ditunjuk Kementerian Kesehatan  Republik Indonesia sebagai salah satu  dari 3 rumah sakit rujukan di Provinsi Papua bagi pasien suspect  virus corona, namun sampai sekarang  belum memiliki ruang isolasi  pasien suspect corona  tersebut. 

   Direktur RSUD Merauke dr.Yeni Mahuze  mengaku bahwa   untuk     ruangan isolasi  yang disiapkan  untuk  pasien Virus  Corona  tersebut sampai sekarang belum ada. “Kita memang   ada ruangan  isolasi tapi  ruangan isolasi yang kita miliki itu masih ruangan isolasi biasa.   Sementara yang dibutuhkan  adalah  ruang isolasi yang standar,” kata   dr. Yeni Mahuze, ditemui media ini,  Senin (9/3).

Baca Juga :  Curi Puluhan HP, Dibui 16 Bulan

   Karena itu, lanjut  dr. Yeni  Mahuze, pihaknya telah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat  untuk  penyediaan  ruangan isolasi standar untuk   pasien  suspect corona  tersebut. “Yang kita siapkan  juga  rencananya   satu ruangan. Tapi, dengan melihat   peningkatan   pasien Virus Corona di Indonesia sekarang  maka    perlu ditambah,’’ katanya.

  Sementara untuk  tenaga dan  peralatan, menurut  Yeni Mahuze   sudah tersedia  di RSUD  Merauke. “Kalau  tenaga, alat   pelindung diri, monitor ventilator dan dokter-dokter yang memeriksa pasian   dan untuk tenaga telah siap.Kalau kami Satu Tim,  ada dokter paru, ada  dokter  penyakit dalam, dokter  THT, ada dokter patologi klinik. Kemudian perawat idealnya dalam satu ruangan ada 4 orang,” katanya. 

Baca Juga :  Tersangka Pembunuhan Mandor Perawatan PT IJS, Ternyata Residivis

  Sedangkan  untuk perawat, jelas dia  akan diatur  lagi. Perawat yang akan kasih makan pasien bagaimana  dengan gizi lagi,  dan cuci pakaian. “Tapi  untuk  pakaian yang kita siapkan pakaian sekali pakai langsung dibuang, “tandasnya.

    Selain meminta anggaran untuk   ruangan isolasi standar  tersebut,  Yeni Mahuze menjelaskan bahwa  pihaknya juga mengajukan   anggaran ke Pemerintah Daerah. Diharapkan segera direspon agar   ruang isolasi  standar  untuk menjaga kemungkinan adanya suspect   virus corona  tersebut  bisa  segera diisolasi dan dirawat. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya