Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Tak Bermasalah Lagi, Dwi Karya Kembali Diberi Izin

Dominikus  Ulukyanan: Kita Harap Orientasinya ke Industri 

MERAUKE-PT Dwi Karya, perusahaan   asal Thiongkok berbendera Indonesia yang   beroperasi   di  Wanam  Distrik  Ilwayab,  Kabupaten Merauke beberapa waktu   lalu   namun   ditutup seiring  dengan  moratorium  yang dilakukan pemerintah dibawah  Menteri Susi Pudjiastuti  untuk  perusahaan asing. 

  Namun    Wakil   Ketua  II DPRD Kabupaten  Merauke  Dominikus Ulukyanan, S.Pd   menjelaskan bahwa  berdasarkan  hasil pertemuan  yang  pihaknya  lakukan dengan Kementerian  Kelautan dan Perikanan RTI di Jakarta,    perusahaan  tersebut dianggap  tidak bermasalah lagi.   

  “Sebenarnya PT. Dwi Karya  ini bermasalah selama ini. Tapi  setelah diusut itu terakhir  penjelasan dari Kemenetrian  Kelautan dan Perikanan bahwa  dia sudah  masuk daftar  putih. Jadi tidak ada lagi masalah. Terserah kapan saja perusahaan buka kembali,’’ kata  Politisi  Partai  Golkar  ini,  kepada wartawan   di Kantor DPRD  Kabupaten  Merauke, Jumat (31/1) pekan kemarin.     

Baca Juga :  Lakalantas yang Tewaskan Anggota Brimbob Masih Diselidiki

   Jika  nantinya   perusahaan ini membuka kembali   usahanya di  Wanam tersebut,  Dominikus Ulukyanan berharap   perusahaan  ini  berorientasi  industri. Bukan lagi  mengekspor  langsung hasil tangkapan  dari  Merauke ke   luar  negeri. Tapi membangun   pabrik  pengolahan  ikan   Kabupaten Merauke.

   “Kalau  dia mengolah  hasil tangkapan  itu di   Merauke  akan memberi multi efek  ekonomi dan   tenaga kerja yang ada di   Kabupaten Merauke.  Tapi kalau   hanya   tangkap  kemudian ekspor  maka yang  diuntungkan banyak  negara lain,’’   jelasnya.   

   Dominikus Ulukyanan  menjelaskan bahwa izin yang masih dikantongi   perusahaan  asal Tiongkok berbendera Indonesia  itu adalah   izin penangkapan dan ekspor. ‘’Karena itu  harapan kita   anggota dewan  bahwa nantinya perusahaan  ini  bisa  buka industri  pengolahan ikan. Apalagi  Menteri  KKP  ini orientasinya  adalah industri. Kta tidak inginkan    ikan diambil dari sini baru dibawa keluar   selanjutnya  dibawa pulang   lagi  untuk dijual dengan nilai yang lebih tinggi.    Tapi kita harapkanj ada pabriknya   di sini,’’  jelasnya. 

Baca Juga :  Otsus Belum Cair, Enam Bulan Guru Kontrak Belum Digaji

   Dominikus menambahkan bahwa sampai sekarang yang   memilliki izin di Wanam adalah  PT Dwi Karya yang berlaku selama  30 tahun. ‘’Sampai sekarang   yang memiliki izin di sana masih  perusahaan  ini. Makanya   perusahaan lain tidak bisa masuk   karena izin dari perusahaan  ini belum habis. Masih lama,’’ tambahnya. (ulo/tri)  

Dominikus  Ulukyanan: Kita Harap Orientasinya ke Industri 

MERAUKE-PT Dwi Karya, perusahaan   asal Thiongkok berbendera Indonesia yang   beroperasi   di  Wanam  Distrik  Ilwayab,  Kabupaten Merauke beberapa waktu   lalu   namun   ditutup seiring  dengan  moratorium  yang dilakukan pemerintah dibawah  Menteri Susi Pudjiastuti  untuk  perusahaan asing. 

  Namun    Wakil   Ketua  II DPRD Kabupaten  Merauke  Dominikus Ulukyanan, S.Pd   menjelaskan bahwa  berdasarkan  hasil pertemuan  yang  pihaknya  lakukan dengan Kementerian  Kelautan dan Perikanan RTI di Jakarta,    perusahaan  tersebut dianggap  tidak bermasalah lagi.   

  “Sebenarnya PT. Dwi Karya  ini bermasalah selama ini. Tapi  setelah diusut itu terakhir  penjelasan dari Kemenetrian  Kelautan dan Perikanan bahwa  dia sudah  masuk daftar  putih. Jadi tidak ada lagi masalah. Terserah kapan saja perusahaan buka kembali,’’ kata  Politisi  Partai  Golkar  ini,  kepada wartawan   di Kantor DPRD  Kabupaten  Merauke, Jumat (31/1) pekan kemarin.     

Baca Juga :  Putusan Sela, Perkara Bupati Merauke Dilanjutkan

   Jika  nantinya   perusahaan ini membuka kembali   usahanya di  Wanam tersebut,  Dominikus Ulukyanan berharap   perusahaan  ini  berorientasi  industri. Bukan lagi  mengekspor  langsung hasil tangkapan  dari  Merauke ke   luar  negeri. Tapi membangun   pabrik  pengolahan  ikan   Kabupaten Merauke.

   “Kalau  dia mengolah  hasil tangkapan  itu di   Merauke  akan memberi multi efek  ekonomi dan   tenaga kerja yang ada di   Kabupaten Merauke.  Tapi kalau   hanya   tangkap  kemudian ekspor  maka yang  diuntungkan banyak  negara lain,’’   jelasnya.   

   Dominikus Ulukyanan  menjelaskan bahwa izin yang masih dikantongi   perusahaan  asal Tiongkok berbendera Indonesia  itu adalah   izin penangkapan dan ekspor. ‘’Karena itu  harapan kita   anggota dewan  bahwa nantinya perusahaan  ini  bisa  buka industri  pengolahan ikan. Apalagi  Menteri  KKP  ini orientasinya  adalah industri. Kta tidak inginkan    ikan diambil dari sini baru dibawa keluar   selanjutnya  dibawa pulang   lagi  untuk dijual dengan nilai yang lebih tinggi.    Tapi kita harapkanj ada pabriknya   di sini,’’  jelasnya. 

Baca Juga :  Diduga Selingkuh, Seorang Honorer Dianiaya

   Dominikus menambahkan bahwa sampai sekarang yang   memilliki izin di Wanam adalah  PT Dwi Karya yang berlaku selama  30 tahun. ‘’Sampai sekarang   yang memiliki izin di sana masih  perusahaan  ini. Makanya   perusahaan lain tidak bisa masuk   karena izin dari perusahaan  ini belum habis. Masih lama,’’ tambahnya. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya