MERAUKE- Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT, mengingatkan, kepada seluruh kepala kampung untuk tidak berlagak pejabat besar. Peringatan ini disampaikan bupati Romanus Mbaraka saat melantik 35 kepala kampung dari 15 distrik di Kabupaten Merauke, di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Selasa (31/10/2023).
Peringatan ini disampaikan bupati Romanus Mbaraka, terkait adanya laporan kepala kampung yang tinggal di Kota Merauke sampai mengontrak 3 rumah sewa, kemudian menggunakan mobil pangkalan setiap harinya. Sehingga ketika dana desa cair, maka sebagian dari dana tersebut digunakan untuk membayar hutang.
‘’Sekali lagi saya ingatkan, jangan berlagak pejabat besar,’’ tandasnya.
 Selain itu, bupati Romanus Mbaraka juga mengingatkan para kepala kampung agar mengerti tehnologi. Terutama dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan. Karena sekarang ini semuanya menggunakan by aplikasi. Termasuk pengelolaan dana desa juga sudah menggunakan sistem aplikasi, sehingga mau tidak mau kepala kampung wajib mengerti dan memahami tehnologi tersebut.
‘’Jangan sampai semuanya dikerjakan dan diatur oleh pendamping, sementara kepala kampung sama sekali tidak tahu dan mengerti,’’ jelasnya.  Â
Bupati Romanus Mbaraka, MT mengungkapkan bahwa saat ini setiap kampung rata-rata menerima dana paling sedikit Rp 800 juta sampai diatas Rep 1 miliar. Dengan dana yang besar itu, seharusnya jika dana desa tersebut dikelola dengan baik, maka kampung akan maju. Setidaknya ada perubahan di kampung. Namun hingga saat ini, masih ada sebagian kampung yang tidak mengalami perubahan.
Oleh karena itu, 35 kepala kampung yang dilantik tersebut diminta untuk mengelola dana kampung dengan baik dan wajib memahami IT. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, jika ingin menjadi kepala kampung harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan tehnologi. (ulo) Â