Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Tidak Ada Kelaparan di Amuma

TOLIKARA– Ketika ditanya soal kondisi disana, Angganita Mandowen dengan tegas membantah jika tidak ada bencana kelaparan di Distrik Amuma.

“Tidak ada. Mereka (masyarakat) tidak ada kelaparan di sana. Mereka hanya kekurangan karena sibuk dengan Kelapa Hutan. Jadi lambat tanam. Dan kalau sakit juga warga hanya menderita ISPA karena mereka sibuk dengan kelapa dan suhu cuaca seperti itu,” papar Angganita.

Bupati Jemput Langsung Dua Nakes di Amuma

Cerita epik dan heroik terjadi saat proses evakuasi para Nakes yang menjadi korban aniaya KKB di Amuma tersebut. Setelah mengetahui masih ada Dua orang Nakes lokal yang terpaksa ditinggalkan dan masih berada di Amuma, karena jumlah kursi pesawat yang terbatas, Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli langsung meminta pilot pesawat Pilatus Potter untuk mengantarnya dan kembali ke Amuma untuk menjemput mereka.

Baca Juga :  Berulah Lagi, KKB Tembak Pesawat di Ilaga

Setelah melalui proses dialog yang serius antara keduanya, sang pilot yang orang asing itu menyanggupinya. Tim bersama Bupati Didimus Yahuli akhirnya kembali terbang ke Amuma dengan kesepakatan melihat kondisi dari udara dengan beberapa kali memutar dan mendarat jika situasi memungkinkan.

Sampai di tujuan, tim dan pilot memutuskan mendarat dan mengevakuasi Nakes yang tersisa disana.
Masyarakat yang haru dengan kehadiran Bupati menyambut dengan penuh sukacita.

Sekitar 30 menit bersama masyarakat di Amuma dan melihat langsung kondisi kebun warga dan bahan pangan, Bupati Didimus Yahuli dan rombongan bersama Dua Nakes lokal terbang kembali menuju Dekai, ibukota Yahukimo.

“Saya sudah datang ke Amuma melihat sendiri kondisi disini. Ternyata tidak ada sama sekali kelaparan dan masyarakat semua baik-baik saja. Beras bantuan masih ada, bahan pangan lokal juga relatif cukup. Jadi tidak ada kelaparan disini,” tegas Didimus Yahuli saat berada di lapangan terbang Amuma.

Baca Juga :  Danau Sentani dan Cagar Alam Cycloop Harus Diselamatkan!

Bupati Didimus dalam kesempatan itu juga meminta semua pihak agar tidak lagi menyebarkan berita bohong tentang kelaparan di Amuma.

“Orang yang pertama menyebarkan berita bohong hingga menjadi pemberitaan dan viral, dia harus juga bertanggungjawab. Sekarang yang terjadi tenaga Nakes yang datang ikut menjadi korban penganiayaan KKB. Kami kutuk apa yang dilakukan KKB pada Nakes ini,” pungkasnya. (*/humas)

TOLIKARA– Ketika ditanya soal kondisi disana, Angganita Mandowen dengan tegas membantah jika tidak ada bencana kelaparan di Distrik Amuma.

“Tidak ada. Mereka (masyarakat) tidak ada kelaparan di sana. Mereka hanya kekurangan karena sibuk dengan Kelapa Hutan. Jadi lambat tanam. Dan kalau sakit juga warga hanya menderita ISPA karena mereka sibuk dengan kelapa dan suhu cuaca seperti itu,” papar Angganita.

Bupati Jemput Langsung Dua Nakes di Amuma

Cerita epik dan heroik terjadi saat proses evakuasi para Nakes yang menjadi korban aniaya KKB di Amuma tersebut. Setelah mengetahui masih ada Dua orang Nakes lokal yang terpaksa ditinggalkan dan masih berada di Amuma, karena jumlah kursi pesawat yang terbatas, Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli langsung meminta pilot pesawat Pilatus Potter untuk mengantarnya dan kembali ke Amuma untuk menjemput mereka.

Baca Juga :  Ekspor Papua Turun 11,97 Persen

Setelah melalui proses dialog yang serius antara keduanya, sang pilot yang orang asing itu menyanggupinya. Tim bersama Bupati Didimus Yahuli akhirnya kembali terbang ke Amuma dengan kesepakatan melihat kondisi dari udara dengan beberapa kali memutar dan mendarat jika situasi memungkinkan.

Sampai di tujuan, tim dan pilot memutuskan mendarat dan mengevakuasi Nakes yang tersisa disana.
Masyarakat yang haru dengan kehadiran Bupati menyambut dengan penuh sukacita.

Sekitar 30 menit bersama masyarakat di Amuma dan melihat langsung kondisi kebun warga dan bahan pangan, Bupati Didimus Yahuli dan rombongan bersama Dua Nakes lokal terbang kembali menuju Dekai, ibukota Yahukimo.

“Saya sudah datang ke Amuma melihat sendiri kondisi disini. Ternyata tidak ada sama sekali kelaparan dan masyarakat semua baik-baik saja. Beras bantuan masih ada, bahan pangan lokal juga relatif cukup. Jadi tidak ada kelaparan disini,” tegas Didimus Yahuli saat berada di lapangan terbang Amuma.

Baca Juga :  TC Belum Jalan, KONI Papua "Mengadu" ke DPRP

Bupati Didimus dalam kesempatan itu juga meminta semua pihak agar tidak lagi menyebarkan berita bohong tentang kelaparan di Amuma.

“Orang yang pertama menyebarkan berita bohong hingga menjadi pemberitaan dan viral, dia harus juga bertanggungjawab. Sekarang yang terjadi tenaga Nakes yang datang ikut menjadi korban penganiayaan KKB. Kami kutuk apa yang dilakukan KKB pada Nakes ini,” pungkasnya. (*/humas)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya