Kata Frits, dengan memberdayakan anak-anak Papua di institusi Polri, maka kita membangun sebuah pola dialog yang lebih partisipatif dan jangka panjang yang secara perlahan mereduksi konflik kekerasan di Papua.
Sekaligus anak-anak Papua bisa membangun kepercayaan ke pada saudaranya, keluarganya, orang tuanya dan lingkungannya tentang bagaimana pentingnya pembangunan, kesejahteraan dan persatuan.
“Bahwa di Papua ada problem ideologi iya, karena itu tidak bisa selamanya kita mendorong polisi atau TNI untuk terus menggunkan senjata. Dalam buku ini, penulis ingin mendorong apa yang disebut dengan dialog kemanusiaan. Karena itu kami mendorong presiden membentuk tim untuk memitimigasi konflik di Papua,” tandasnya. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos