Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Tidak Ada Kata Terlambat, Diyakini Mengalami Perubahan Positif

  Dikatakan KLHK Papua bersama  pemerintah pusat, serta stakeholder swasta, juga masyarakat adat, telah melakukan berbagai langkah langkah dalam mereboisasi cagar alam cycloop. Salah satunya Agustus 2023 lalu, mereka mencanangkan penanaman pohon bambu sebagai penyangga, serta batas luar cagar alam Cycloop.

  “Kami sudah menanam sejauh 78 kilo meter bambu di kawasan penyangga gunung Cycloop, yang secara resmi ditandai oleh Pj Gubernur di Pasir 6 Kota Jayapura,” kata JJO.

  Selain itu lanjutnya 16 Maret 2024 lalu KLHK Papua bersama masyarakat adat menanam tananaman produktif di cagar alam Cycloop. Hal ini dilakukan karena dari hasil amatan KLHK bersama Unipa Manokwari, kerusakan cagar alam Cycloop tidak terlepas dari kebutuhan ekonomi masyarakat.

Baca Juga :  Jangan Ada Kesan Kerja Sendiri, Sudah 10 Tahun Renstra KPA Perlu Direvisi

  “Mereka nerobos masuk ke dalam hutan mengambil hasil alam, kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup,” bebernya

  “Atas hal itulah kita menanam pohon yang berbuah, yang mempunyai mempunyai nilai ekonomi,” sambungnya.

   Diapun mengharapkan masyarakat dapat merawat bambu-bambu tersebut, sehingga bisa tumbuh dengan baik. Serta mengajak masyarakat tidak melakukan aktifitas di kawasan cagar alam Cycloop.

  “Saya harap banjir Bandang Sentani sebagai sebuah teguran bagi kita, artinya tidak lagi beraktifitas dengan merusak hutan pada cagar alam Cycloop, karena dampaknya sangat besar, dan tentunya merugikan kita sendiri,” pungkasnya.

  Dikatakan KLHK Papua bersama  pemerintah pusat, serta stakeholder swasta, juga masyarakat adat, telah melakukan berbagai langkah langkah dalam mereboisasi cagar alam cycloop. Salah satunya Agustus 2023 lalu, mereka mencanangkan penanaman pohon bambu sebagai penyangga, serta batas luar cagar alam Cycloop.

  “Kami sudah menanam sejauh 78 kilo meter bambu di kawasan penyangga gunung Cycloop, yang secara resmi ditandai oleh Pj Gubernur di Pasir 6 Kota Jayapura,” kata JJO.

  Selain itu lanjutnya 16 Maret 2024 lalu KLHK Papua bersama masyarakat adat menanam tananaman produktif di cagar alam Cycloop. Hal ini dilakukan karena dari hasil amatan KLHK bersama Unipa Manokwari, kerusakan cagar alam Cycloop tidak terlepas dari kebutuhan ekonomi masyarakat.

Baca Juga :  Perhatikan Larangan dan Kondisi Cuaca, Agar Kecelakaan Laut bisa Diminimalisir

  “Mereka nerobos masuk ke dalam hutan mengambil hasil alam, kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup,” bebernya

  “Atas hal itulah kita menanam pohon yang berbuah, yang mempunyai mempunyai nilai ekonomi,” sambungnya.

   Diapun mengharapkan masyarakat dapat merawat bambu-bambu tersebut, sehingga bisa tumbuh dengan baik. Serta mengajak masyarakat tidak melakukan aktifitas di kawasan cagar alam Cycloop.

  “Saya harap banjir Bandang Sentani sebagai sebuah teguran bagi kita, artinya tidak lagi beraktifitas dengan merusak hutan pada cagar alam Cycloop, karena dampaknya sangat besar, dan tentunya merugikan kita sendiri,” pungkasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya