Tuesday, May 21, 2024
28.7 C
Jayapura

Tak Sekedar Ditertibkan, Harus Ada Solusi Penataan dan Pengawasan 

   “Di dalam sepi sekali, dulu kita jualannya didalam tetapi karena tidak direnovasi oleh pemerintah katanya mau bikinkan ini, dulu dari pasar lama Youtefa suruh pindah kesini, pindah ke belakang, karena di belakang sepi, jalannya jelek, rusak dan becek apa lagi kalu Hujan,” lanjut Reni.

  Ia mengaku sudah sejak lama dirinya jualan didalam pasar hampr 10 tahun termasuk di pasar Youtefa dan Otonom, sementara itu Ia jual dipingir jalan masuk pasar Otonom baru dua tahun lebih sejak 2022 lalu.

  Kemudian Reni menjelaskan kenapa Ia memilih jualan diluar pasar ketimbang didalam pasar yakni, pembeli di bagian dalam pasar sepih, terus jam operasional pasar tidak menentukan, dan Jalan didalam pasar rusak dan becek tidak diaspal.

Baca Juga :  USBK di SMPN 1 Kota Jayapura Gunakan Aplikasi CBT

  Ia kemudian kembali menekankan didalam pasar tersebut sepih tidak ada pembeli, terus kata Reni pembagian petak atau kios tidak beraturan.

“Kemudian pembagian tempat jualan tidak jelas, kita yang orang lama yang dulu punya tempat dan nomor tempat sekarang tidak ada tempat, makin tidak jelas,” lanjut Reni.

   Ia pun mengaku semua pedagang merasah bersalah karena jual di pingir jalan, buat penguna jalan tidak nyaman karena macet, tetapi kata Reni pemerintah juga harus mengaku dan merasah bersalah juga.

   “Mau dibilang salah memang kita salah tetapi pemerintah juga haru merasa bersalah, jadi serbah salah kita,” ungkapnya.

  “Pedagang yang masi berada didalam pasar tersebut ingin keluar dan jual diluar tetapi tidak ada tenagah untuk memindagkan barang, ” lanjutnya.

Baca Juga :  Perbaikan Drainase Pasar Lama Sentani Diusulkan  Rp 4 Miliar

   Lebih lanjut Ia menyampaikan pedagang yang masih ada didalam pasar tersebut merupakan pedagang yang berasal dari kota Jayapura saja, sementara itu pedagang yang berasal dari daerah lain seperti Arso, dan Koya jualannya berada diluar pasar.

   Diketahui Reni merupakan pedagang yang menjual berbagai bahan komuditas seperti Bawang merah/putih, sayur-sayuran, buah-buahan dan masih banyak lainnya.

Ia menjelaskan kalau harga barang dagangannya tersebut masih terpantau normal dan pendapatannya selama jelang lebaran alami peningkatan dikarenakan permintaan masyarakat bertambah. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   “Di dalam sepi sekali, dulu kita jualannya didalam tetapi karena tidak direnovasi oleh pemerintah katanya mau bikinkan ini, dulu dari pasar lama Youtefa suruh pindah kesini, pindah ke belakang, karena di belakang sepi, jalannya jelek, rusak dan becek apa lagi kalu Hujan,” lanjut Reni.

  Ia mengaku sudah sejak lama dirinya jualan didalam pasar hampr 10 tahun termasuk di pasar Youtefa dan Otonom, sementara itu Ia jual dipingir jalan masuk pasar Otonom baru dua tahun lebih sejak 2022 lalu.

  Kemudian Reni menjelaskan kenapa Ia memilih jualan diluar pasar ketimbang didalam pasar yakni, pembeli di bagian dalam pasar sepih, terus jam operasional pasar tidak menentukan, dan Jalan didalam pasar rusak dan becek tidak diaspal.

Baca Juga :  Tak Hanya Jalan-jalan, Media Juga Diperkenalkan Program Prioritas Telkomsel

  Ia kemudian kembali menekankan didalam pasar tersebut sepih tidak ada pembeli, terus kata Reni pembagian petak atau kios tidak beraturan.

“Kemudian pembagian tempat jualan tidak jelas, kita yang orang lama yang dulu punya tempat dan nomor tempat sekarang tidak ada tempat, makin tidak jelas,” lanjut Reni.

   Ia pun mengaku semua pedagang merasah bersalah karena jual di pingir jalan, buat penguna jalan tidak nyaman karena macet, tetapi kata Reni pemerintah juga harus mengaku dan merasah bersalah juga.

   “Mau dibilang salah memang kita salah tetapi pemerintah juga haru merasa bersalah, jadi serbah salah kita,” ungkapnya.

  “Pedagang yang masi berada didalam pasar tersebut ingin keluar dan jual diluar tetapi tidak ada tenagah untuk memindagkan barang, ” lanjutnya.

Baca Juga :  Mulai Ubah Pola, Ada yang Sampai Alami Gangguan Jiwa

   Lebih lanjut Ia menyampaikan pedagang yang masih ada didalam pasar tersebut merupakan pedagang yang berasal dari kota Jayapura saja, sementara itu pedagang yang berasal dari daerah lain seperti Arso, dan Koya jualannya berada diluar pasar.

   Diketahui Reni merupakan pedagang yang menjual berbagai bahan komuditas seperti Bawang merah/putih, sayur-sayuran, buah-buahan dan masih banyak lainnya.

Ia menjelaskan kalau harga barang dagangannya tersebut masih terpantau normal dan pendapatannya selama jelang lebaran alami peningkatan dikarenakan permintaan masyarakat bertambah. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya