Wednesday, April 2, 2025
25.7 C
Jayapura

Patahkan Tulang Lidi Untuk Buat Atap Sagu Termasuk Diajari Membuat Konten

Saat Hutan Sagu Disulap Jadi Lokasi Camping Anak Muda yang Ingin Belajar Budaya

Selama ini hutan sagu hanya dijadikan tempat untuk memanen sagu. Namun siapa sangka sekelompok pemuda merubahnya menjadi Culture Camp. Apa saja yang dipelajari di Dusun Sagu Ebha Hekhe Sereh ini

Laporan: Priyadi- Sentani, Kabupaten Jayapura

Siang itu sekira pukul 11.20 WIT, hari Sabtu 14 Desember 2024 bertempat di dusun sagu, Ebha Hekhe Sereh, Sentani, Kabupaten Jayapura ada hal yang cukup berbeda. Ada puluhan anak muda dari berbagai komunitas melakukan kegiatan Culture Camp atau agenda untuk membahas budaya dan Pelestarian Lingkungan.

Hanya lokasinya bukan di dalam gedung, bukan disebuah bukit atau tanah lapang melainkan di dalam hutan sagu. Konsepnya dengan menyatu dengan alam. Mereka makan, tidur di tenda dan mendapatkan materi dari narasumber diberbagai komunitas.

Baca Juga :  Hakim Tolak Seluruh Permohonan Pemohonan

Meski lokasi camping yang digunakan hanya seadanya namun  terlihat nyaman karena berada di bawah rindangnya pepohonan sagu. Tak ada kesan panas jika berada di dalam hutan sagu ini. Selain kondisinya lembab, tenda-tenda yang didirikan juga tertutup banyakan pepohonan. Cenderawasih Pos yang sempat menyambangi lokasi camping mendapati bahwa para generasi muda ini diajarkan banyak hal yang intinya bagaimana mengingatkan mereka soal budaya

Program ini dirancang mempelajari budaya secara khususnya yang ada di Kabupaten Jayapura. Satu yang diajari adalah  bagaimana membuat Olong atau tas yang bisa digunakan dan bisa dibawa kemana saja. Selain itu tas fungsi tas Olong mirip seperti noken yang bisa diisi apa saja. Olong sendiri sebutan dari bahasa daerah Sentani yang dibuat dari daun sagu atau daun kelapa yang diayam seperti tas bisa dibentuk sesuai keinginan dan ukurannya.

Baca Juga :  Mekanisasi Pertanian Lengkap, Tapi Areal Sawah Cenderung Menurun

Saat Hutan Sagu Disulap Jadi Lokasi Camping Anak Muda yang Ingin Belajar Budaya

Selama ini hutan sagu hanya dijadikan tempat untuk memanen sagu. Namun siapa sangka sekelompok pemuda merubahnya menjadi Culture Camp. Apa saja yang dipelajari di Dusun Sagu Ebha Hekhe Sereh ini

Laporan: Priyadi- Sentani, Kabupaten Jayapura

Siang itu sekira pukul 11.20 WIT, hari Sabtu 14 Desember 2024 bertempat di dusun sagu, Ebha Hekhe Sereh, Sentani, Kabupaten Jayapura ada hal yang cukup berbeda. Ada puluhan anak muda dari berbagai komunitas melakukan kegiatan Culture Camp atau agenda untuk membahas budaya dan Pelestarian Lingkungan.

Hanya lokasinya bukan di dalam gedung, bukan disebuah bukit atau tanah lapang melainkan di dalam hutan sagu. Konsepnya dengan menyatu dengan alam. Mereka makan, tidur di tenda dan mendapatkan materi dari narasumber diberbagai komunitas.

Baca Juga :  Jumlah Penumpang dan Kargo Bandara Sentani Turun

Meski lokasi camping yang digunakan hanya seadanya namun  terlihat nyaman karena berada di bawah rindangnya pepohonan sagu. Tak ada kesan panas jika berada di dalam hutan sagu ini. Selain kondisinya lembab, tenda-tenda yang didirikan juga tertutup banyakan pepohonan. Cenderawasih Pos yang sempat menyambangi lokasi camping mendapati bahwa para generasi muda ini diajarkan banyak hal yang intinya bagaimana mengingatkan mereka soal budaya

Program ini dirancang mempelajari budaya secara khususnya yang ada di Kabupaten Jayapura. Satu yang diajari adalah  bagaimana membuat Olong atau tas yang bisa digunakan dan bisa dibawa kemana saja. Selain itu tas fungsi tas Olong mirip seperti noken yang bisa diisi apa saja. Olong sendiri sebutan dari bahasa daerah Sentani yang dibuat dari daun sagu atau daun kelapa yang diayam seperti tas bisa dibentuk sesuai keinginan dan ukurannya.

Baca Juga :  Ada yang Sahur dan Berbuka Puasa Hingga Tidur di Mobil Pickup

Berita Terbaru

Artikel Lainnya