Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Berjalan Tanpa Kendala, Gunakan HP Android Untuk Ujian Online

Melihat Pelaksanaan Ujian Akhir Tingkat SMP di Kota Jayapura

Sekitar 4.141 siswa dari 49 SMP di Kota Jayapura, Senin (8/5) kemarin mulai  melaksanakan Ujian akhir. Dari jumlah itu, baru 18 sekolah yang sudah melaksanakan ujian secara online, sedangkan sisanya masih menggunakan sistem online. Lantas seperti apa pelaksanaan ujian yang akan berlangsung hingga jumat nanti ini?

Laporan: Robert Mboik & Carolus Daot_Jayapura

Pemerintah kota Jayapura dalam hal ini penjabat walikota Frans Pekey, bersama jajaran Dinas Pendidikan Kota Jayapura melaksanakan pemantauan langsung terhadap jalannya penyelenggaraan ujian akhir siswa di sejumlah sekolah di Kota Jayapura,  Senin (8/5).

Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SMP Negeri 2 Kota Jayapura. Kepada wartawan di sela-sela kegiatan pemantauan itu pejabat Walikota Jayapura,  Frans Pekey mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura dan hasil pemantauan langsung di lapangan,  pelaksanaan ujian akhir bagi siswa-siswi SMP di seluruh sekolah di kota Jayapura itu terlaksana dengan lancar tanpa ada hambatan.

   “Saya tadi sempat berdialog dengan siswa di SMP 2 ini karena ujiannya menggunakan teknologi,  sehingga ketersediaan jaringan atau internet dan lain sebagainya cukup memadai dan tersedia, dan lancar prosesnya” ujar Pekey.

   Sementara itu Kepala SMP Negeri 2 Kota Jayapura,  Dorthea Caroline Enock menjelaskan,

Sesuai Dapodik semestinya yang mengikuti ujian akhir di sekolah tersebut sebanyak 358 siswa.  Namun satu siswa meninggal dunia sebelum ujian sehingga hanya diikuti oleh 357 siswa.

   “Ada 18 ruang ujian, pengawasnya silang dari luar. Kemudian ujian juga dilaksanakan secara online berbasis CBT, dia sedikit berbedaberbeda. Ujian semuanya online di SMP, tapi yang CBT karena kami punya aplikasi sendiri untuk SMPN 2” jelasnya.

   Pelaksaan ujian ini, setiap siswa menggunkan HP android. Untuk mengantisipasi siswa siswi yang tidak memiliki HP android, maka pihaknya menyediakan satu ruang laboratorium khusus yang sudah diseting dengan peralatan yang lengkap.

Baca Juga :  Komoditi Pertanian yang Tak Laku Bisa Diolah Lagi Daripada Dibuang

  “Yang tidak punya HP awalnya enam orang, tapi dalam perjalanan tinggal satu orang,”tambahnya

  Sementara itu, di SMP YPPK Santu Paulus Abepura, sebanyak 20an peserta didik di sekolah ini  tidak memiliki HP android, namun  tetap mengikuti ujian akhir yang mulai digelar, Senin (8/5).

Diketahui, HP android dibutuhkan sebagai salah satu sarana bagi siswa untuk mengerjakan soal soal ujian yang dilakukan secara online.

   “Kami siapkan dua ruang Lab Komputer, bagi siswa yang tidak punya HP, dan jaringan internetnya bermasalah. Dua lab ini bisa menampung 50 anak, tapi yang dipakai hari ini hanya lab 1, sekitar 20 anak,” Kata Kepala SMP YPPK St. Paulus Abepura, Kota Jayapura, Maria Noviayanti Widiastuti, Senin (8/5).

  Dia mengatakan, dalam melaksanakan ujian kali ini, pihaknya menggunakan sistem online melalui aplikasi Google teems.

   “Jadi anak-anak mengerjakannya memakai aplikasi Google teems pakai akun teems mereka masing-masing, soal itu sudah di-upload, untuk jam pertama itu di-upload jam 08.00. Kemudian batas pengumpulannya itu sampai jam 10.00 selesai. Kemudian yang jam kedua itu nanti mulai 10.30 sampai nanti jam 12.00” jelasnya.

   Jumlah siswa yang mengikuti ujian ini  berjumlah 299 orang, jadi terbagi ke dalam 15 ruang. Satu ruang itu diisi oleh 19 sampai 20 orang siswa.

   Sementara itu sebanyak 180 Siswa kelas IX di SMP Muhammadiyah Jayapura juga mengikuti ujian akhir atau Asesment Sekolah Akhir (Asa). Adapun mata pelajaran yang diuji pada, senin (8/5) yakni Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Islam.

Baca Juga :  Dijanjikan Kerja di Kebun Sawit jika Sembuh

  “Dari jumlah siswa yang ada, terbagi kedalam 9 ruangan ujian, dan semuanya hadir,” ujar Kepala Sekolah SMP Muhammadyah Jayapura, Yuli Sulistyowati, M.Pd, di ruang kerjanya.

  Yuli, menambahkan pelaksanaan ujian di pantau langung oleh pengawas, baik dari luar maupun pengawas internal SMP Muhammadiyah Jayapura. “Sebanyak 18 pengawas ujian, diantaranya 9 pengawas dari luar, ditambah guru yang ada di SMP Muhammadiyah sendiri,” ujarnya.

  Setiap hari, ujian dimulai jam 08.00 wit sampai jam 12. 00 WIT. Ujian akan berakhir pada hari Jumat (26/5) mendatang,” sambung Yuli.

  Pada ujian kali ini, SMP Muhammadyah masih menggunakan sistem kurikukum lama yakni kurikulum K13. Adapun dasar penggunaan kurikulum K13, lantaran  penyesuaian kurikulum terbaru baru diterapkan bagi kelas 7 dan belum diterapkan kepada peserta didik kelas 8 dan 9.

   Dikatakan target yang diharapkan, pada ujian kali ini, semua peserta mampu mendapatkan nilai ujian yang maksimal. “Kita harap semua siwa kelas 9 bisa lulus dengan nilai terbaik, oleh sebab itu sangat diharapkan aga para peserta, tidak gegabah mengisi soal ujian,” harapnya.

    Ketua Yayasan Muhammadiyah Kota Jayapura, H. Sukarianto menyampaikan pihak yayasan terus mendorong peningkatan mutu pendidikan di Kota Jayapura, terutama pada Yayasan Muhammadiyah itu sendiri.

    Sukrianto mengharapkan ujian akhir kali ini, semua peserta mampu mendapatkan nilai yang maksimal. “Saya sangat mengharapkan tahun ini SMP Muhammadiyah Jayapura bisa menghasilkan lulusan yang terbaik,” harapnya.

     Plt Kadis pendidikan, Abdul Majid mengatakan, tahun ini ada sekitar 4.141 siswa dari 49 SMP di Kota Jayapura yang melaksanakan Ujian akhir. Dari jumlah itu, baru 18 sekolah yang sudah melaksanakan ujian secara online, sedangkan sisanya masih menggunakan sistem online.  (*/tri)

Melihat Pelaksanaan Ujian Akhir Tingkat SMP di Kota Jayapura

Sekitar 4.141 siswa dari 49 SMP di Kota Jayapura, Senin (8/5) kemarin mulai  melaksanakan Ujian akhir. Dari jumlah itu, baru 18 sekolah yang sudah melaksanakan ujian secara online, sedangkan sisanya masih menggunakan sistem online. Lantas seperti apa pelaksanaan ujian yang akan berlangsung hingga jumat nanti ini?

Laporan: Robert Mboik & Carolus Daot_Jayapura

Pemerintah kota Jayapura dalam hal ini penjabat walikota Frans Pekey, bersama jajaran Dinas Pendidikan Kota Jayapura melaksanakan pemantauan langsung terhadap jalannya penyelenggaraan ujian akhir siswa di sejumlah sekolah di Kota Jayapura,  Senin (8/5).

Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SMP Negeri 2 Kota Jayapura. Kepada wartawan di sela-sela kegiatan pemantauan itu pejabat Walikota Jayapura,  Frans Pekey mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura dan hasil pemantauan langsung di lapangan,  pelaksanaan ujian akhir bagi siswa-siswi SMP di seluruh sekolah di kota Jayapura itu terlaksana dengan lancar tanpa ada hambatan.

   “Saya tadi sempat berdialog dengan siswa di SMP 2 ini karena ujiannya menggunakan teknologi,  sehingga ketersediaan jaringan atau internet dan lain sebagainya cukup memadai dan tersedia, dan lancar prosesnya” ujar Pekey.

   Sementara itu Kepala SMP Negeri 2 Kota Jayapura,  Dorthea Caroline Enock menjelaskan,

Sesuai Dapodik semestinya yang mengikuti ujian akhir di sekolah tersebut sebanyak 358 siswa.  Namun satu siswa meninggal dunia sebelum ujian sehingga hanya diikuti oleh 357 siswa.

   “Ada 18 ruang ujian, pengawasnya silang dari luar. Kemudian ujian juga dilaksanakan secara online berbasis CBT, dia sedikit berbedaberbeda. Ujian semuanya online di SMP, tapi yang CBT karena kami punya aplikasi sendiri untuk SMPN 2” jelasnya.

   Pelaksaan ujian ini, setiap siswa menggunkan HP android. Untuk mengantisipasi siswa siswi yang tidak memiliki HP android, maka pihaknya menyediakan satu ruang laboratorium khusus yang sudah diseting dengan peralatan yang lengkap.

Baca Juga :  Sopir Angkot Mogok, Warga Jadi Korban

  “Yang tidak punya HP awalnya enam orang, tapi dalam perjalanan tinggal satu orang,”tambahnya

  Sementara itu, di SMP YPPK Santu Paulus Abepura, sebanyak 20an peserta didik di sekolah ini  tidak memiliki HP android, namun  tetap mengikuti ujian akhir yang mulai digelar, Senin (8/5).

Diketahui, HP android dibutuhkan sebagai salah satu sarana bagi siswa untuk mengerjakan soal soal ujian yang dilakukan secara online.

   “Kami siapkan dua ruang Lab Komputer, bagi siswa yang tidak punya HP, dan jaringan internetnya bermasalah. Dua lab ini bisa menampung 50 anak, tapi yang dipakai hari ini hanya lab 1, sekitar 20 anak,” Kata Kepala SMP YPPK St. Paulus Abepura, Kota Jayapura, Maria Noviayanti Widiastuti, Senin (8/5).

  Dia mengatakan, dalam melaksanakan ujian kali ini, pihaknya menggunakan sistem online melalui aplikasi Google teems.

   “Jadi anak-anak mengerjakannya memakai aplikasi Google teems pakai akun teems mereka masing-masing, soal itu sudah di-upload, untuk jam pertama itu di-upload jam 08.00. Kemudian batas pengumpulannya itu sampai jam 10.00 selesai. Kemudian yang jam kedua itu nanti mulai 10.30 sampai nanti jam 12.00” jelasnya.

   Jumlah siswa yang mengikuti ujian ini  berjumlah 299 orang, jadi terbagi ke dalam 15 ruang. Satu ruang itu diisi oleh 19 sampai 20 orang siswa.

   Sementara itu sebanyak 180 Siswa kelas IX di SMP Muhammadiyah Jayapura juga mengikuti ujian akhir atau Asesment Sekolah Akhir (Asa). Adapun mata pelajaran yang diuji pada, senin (8/5) yakni Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Islam.

Baca Juga :  Ketua Granat Provinsi Papua Benhur Tomi Mano di Peringatan HANI

  “Dari jumlah siswa yang ada, terbagi kedalam 9 ruangan ujian, dan semuanya hadir,” ujar Kepala Sekolah SMP Muhammadyah Jayapura, Yuli Sulistyowati, M.Pd, di ruang kerjanya.

  Yuli, menambahkan pelaksanaan ujian di pantau langung oleh pengawas, baik dari luar maupun pengawas internal SMP Muhammadiyah Jayapura. “Sebanyak 18 pengawas ujian, diantaranya 9 pengawas dari luar, ditambah guru yang ada di SMP Muhammadiyah sendiri,” ujarnya.

  Setiap hari, ujian dimulai jam 08.00 wit sampai jam 12. 00 WIT. Ujian akan berakhir pada hari Jumat (26/5) mendatang,” sambung Yuli.

  Pada ujian kali ini, SMP Muhammadyah masih menggunakan sistem kurikukum lama yakni kurikulum K13. Adapun dasar penggunaan kurikulum K13, lantaran  penyesuaian kurikulum terbaru baru diterapkan bagi kelas 7 dan belum diterapkan kepada peserta didik kelas 8 dan 9.

   Dikatakan target yang diharapkan, pada ujian kali ini, semua peserta mampu mendapatkan nilai ujian yang maksimal. “Kita harap semua siwa kelas 9 bisa lulus dengan nilai terbaik, oleh sebab itu sangat diharapkan aga para peserta, tidak gegabah mengisi soal ujian,” harapnya.

    Ketua Yayasan Muhammadiyah Kota Jayapura, H. Sukarianto menyampaikan pihak yayasan terus mendorong peningkatan mutu pendidikan di Kota Jayapura, terutama pada Yayasan Muhammadiyah itu sendiri.

    Sukrianto mengharapkan ujian akhir kali ini, semua peserta mampu mendapatkan nilai yang maksimal. “Saya sangat mengharapkan tahun ini SMP Muhammadiyah Jayapura bisa menghasilkan lulusan yang terbaik,” harapnya.

     Plt Kadis pendidikan, Abdul Majid mengatakan, tahun ini ada sekitar 4.141 siswa dari 49 SMP di Kota Jayapura yang melaksanakan Ujian akhir. Dari jumlah itu, baru 18 sekolah yang sudah melaksanakan ujian secara online, sedangkan sisanya masih menggunakan sistem online.  (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya