Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Ketua Granat Provinsi Papua Benhur Tomi Mano di Peringatan HANI

Pertajam Pengawasan, Ajak Masyarakat Memerangi Peredaran Narkotika 

Senin (26/6) kemarin merupakan  Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Tak ada kegiatan khusus terkait dengan peringatan HANI ini. Namun begitu, momen khusus ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya Narkoba. Lantas sejauh mana kiprah Granat Papua dalam ikut mencegah peredaran gelap narkoba ini?

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Peredaran dan penyalahgunaan narkotika saat ini, bukan satu hal yang asing di Papua, khsusunya di Kota Jayapura. Sudah sering kali, peredaran narkotika, terutama jenis ganja ini, terungkap dan pelakunya ditangkap untuk diproses hukum.

  Hanya saja, upaya itu belum secara signifikan berpengaruh terhadap menurunanya peredaran narkotika, jenis ganja. Bahkan, kasus ganja ini seringkali sudah diangap biasa, banyak generasi muda  bahkan pelajar yang sudah terjerat peredaran dan menjadi pemakai nartikotika jenis ganja.

    Penanganan masalah peredaraan dan penyalagunaan narkotika ini tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab dari sejumlah isntansi terkait, namun juga semua organisasi masyarakat yang peduli terhadap generasi muda. Terlebih, peran orang tua dan keluarga dalam membentengi anak-anaknya dari pengaruh buruk penyalahgunaan Narkotatika ini.

Baca Juga :  Warga Pastikan Rumah dan Kompor Kondisi Aman Saat Ditinggal Mudik

  Oleh karena itu, Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Provinsi Papua Benhur Tomi Mano, dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) pada 26 Juni kemarin,  mengajak seluruh masyarakat Papua bersama sama memerangi peredaran Narkotika di Papua.

   Adapun langkah-langkah yang sudah dibangun selama ini  oleh Granat Papua untuk memutus mata rantai peredaran  Narkotika, antara lain dengan membuka pengurus Granat cabang di masing-masing masing wilayah. Melalui pengurus cabang inilah mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan dampak dari penggunaan narkotika.

  “Selain masif melakukan sosialisasi Granat Papua juga telah membangun koordinasi dengan berbagai stakholder untuk sama sama memerangi peredaran Narkotika di Papua,” kata Benhur Tomi Mano atau biasa di sapa BTM, Senin kemarin.

  BTM menyatakan perkembangan zaman saat ini perlu dihadapi dengan berbagai upaya. Sebab dengan perkembangan teknologi yang cangih tentu peredara narkotika akan menyusur kesemua kalangan.

  Terutama kalangan mudah yang notabene generasi emas. Oleh sebab itu, Granat Papua telah bangun dengan berbagai upaya. “Kami cukup masif melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder. Pun juga sosialisasi rutin kepada masyarakat. Langkah ini kita bangun untuk melindungi generasi emas dari baha narkotika,” tuturnya.

Baca Juga :  Panggangan Tidak Sempat Dingin, Sediakan Tiga Kondimen

  BTM mengaku telah mengetahui wilayah atau zona merah peredaran narkotika di Papua, terkususnya di Kota Jayapura. Dengan itu,  Granat Papua telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengawasan rutin akan peredaran Narkotika ini.

  “Saya sangat berterima kasih kepada pihak pihak yang selama ini telah bekerja sama dengan Granat Papua, karena telah bekerja keras memerangi peredaran Narkotika di Papua,” ujarnya.

  Mantan Walikota Jayapura itu mengatakan penyebaran Narkotika di Papua khususnya di Kota Jayapura saat ini memang cukup tinggi. Oleh sebab itu pihaknya telah membangun koordinasi bersama stakeholder. Salah satunya di wilayah perbatasan. Pasalnya pasokan Narkotika jenis ganja di Papua saat ini paling tingi dari Negara luar seperti PNG.

  “Kami akan terus bangun kordinasi dengan stake holder baik pemkab Keerom, maupun BNN serta berbagai stake holder lainnya agar dapat memutus mata rantai peredaran Narkotika,” kata BTM.

  “Saya harap memperingati Hari Narkotika Internasional ini, kita dapat lebih mempertajam  pengawasan terhadap peredaran Narkotika di Papua,” pungkasnya. (*/tri)

Pertajam Pengawasan, Ajak Masyarakat Memerangi Peredaran Narkotika 

Senin (26/6) kemarin merupakan  Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Tak ada kegiatan khusus terkait dengan peringatan HANI ini. Namun begitu, momen khusus ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya Narkoba. Lantas sejauh mana kiprah Granat Papua dalam ikut mencegah peredaran gelap narkoba ini?

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Peredaran dan penyalahgunaan narkotika saat ini, bukan satu hal yang asing di Papua, khsusunya di Kota Jayapura. Sudah sering kali, peredaran narkotika, terutama jenis ganja ini, terungkap dan pelakunya ditangkap untuk diproses hukum.

  Hanya saja, upaya itu belum secara signifikan berpengaruh terhadap menurunanya peredaran narkotika, jenis ganja. Bahkan, kasus ganja ini seringkali sudah diangap biasa, banyak generasi muda  bahkan pelajar yang sudah terjerat peredaran dan menjadi pemakai nartikotika jenis ganja.

    Penanganan masalah peredaraan dan penyalagunaan narkotika ini tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab dari sejumlah isntansi terkait, namun juga semua organisasi masyarakat yang peduli terhadap generasi muda. Terlebih, peran orang tua dan keluarga dalam membentengi anak-anaknya dari pengaruh buruk penyalahgunaan Narkotatika ini.

Baca Juga :  Yonas Nusi: Soal Siaga Tempur Bukannya TPN OPM Dulu yang Menantang Perang?

  Oleh karena itu, Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Provinsi Papua Benhur Tomi Mano, dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) pada 26 Juni kemarin,  mengajak seluruh masyarakat Papua bersama sama memerangi peredaran Narkotika di Papua.

   Adapun langkah-langkah yang sudah dibangun selama ini  oleh Granat Papua untuk memutus mata rantai peredaran  Narkotika, antara lain dengan membuka pengurus Granat cabang di masing-masing masing wilayah. Melalui pengurus cabang inilah mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan dampak dari penggunaan narkotika.

  “Selain masif melakukan sosialisasi Granat Papua juga telah membangun koordinasi dengan berbagai stakholder untuk sama sama memerangi peredaran Narkotika di Papua,” kata Benhur Tomi Mano atau biasa di sapa BTM, Senin kemarin.

  BTM menyatakan perkembangan zaman saat ini perlu dihadapi dengan berbagai upaya. Sebab dengan perkembangan teknologi yang cangih tentu peredara narkotika akan menyusur kesemua kalangan.

  Terutama kalangan mudah yang notabene generasi emas. Oleh sebab itu, Granat Papua telah bangun dengan berbagai upaya. “Kami cukup masif melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder. Pun juga sosialisasi rutin kepada masyarakat. Langkah ini kita bangun untuk melindungi generasi emas dari baha narkotika,” tuturnya.

Baca Juga :  Suru-suru Sudah Aman, Warga Diminta Kembali ke Rumah

  BTM mengaku telah mengetahui wilayah atau zona merah peredaran narkotika di Papua, terkususnya di Kota Jayapura. Dengan itu,  Granat Papua telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengawasan rutin akan peredaran Narkotika ini.

  “Saya sangat berterima kasih kepada pihak pihak yang selama ini telah bekerja sama dengan Granat Papua, karena telah bekerja keras memerangi peredaran Narkotika di Papua,” ujarnya.

  Mantan Walikota Jayapura itu mengatakan penyebaran Narkotika di Papua khususnya di Kota Jayapura saat ini memang cukup tinggi. Oleh sebab itu pihaknya telah membangun koordinasi bersama stakeholder. Salah satunya di wilayah perbatasan. Pasalnya pasokan Narkotika jenis ganja di Papua saat ini paling tingi dari Negara luar seperti PNG.

  “Kami akan terus bangun kordinasi dengan stake holder baik pemkab Keerom, maupun BNN serta berbagai stake holder lainnya agar dapat memutus mata rantai peredaran Narkotika,” kata BTM.

  “Saya harap memperingati Hari Narkotika Internasional ini, kita dapat lebih mempertajam  pengawasan terhadap peredaran Narkotika di Papua,” pungkasnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya