Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Atasi Virus Pada Hewan, Pemerintah Siapkan Desinfektan Untuk Peternak

   Selain itu, upaya membatasi impor atau  memasukan daging ternak ataupun daging olahan lainnya dari luar daerah ke Provinsi Papua, juga menjadi salah satu upaya mencegah masuknya penyakit hewan menular.

    Saat ini Dinas Pertanian dan peternakan Provinsi Papua telah berkolaborasi dengan karantina, balai besar karantina hewan, Ikan dan Tumbuhan Kota Jayapura dan juga berkolaborasi dengan  Loka Veteriner Jayapura.

   Pemerintah juga telah melakukan sosialisasi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Papua dan terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga kebutuhan kita tetap terjaga.

   “Terakhir kemarin yang khusus kita di provinsi kalau untuk di kabupaten/kota sementara jalan, kabupaten-kabupaten yang lain di provinsi ini sudah ke Kabupaten Jayapura, dan terus melakukan upaya-upaya, kalau boleh tetap kita terjaga,” ujarnya.

Baca Juga :  Pertikaian di Pasar Youtefa Berakhir Damai

   Terkait bahaya  African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika, menurut Koibur virus tersebut hanya pada Babi saja tidak dengan hewan lain, dan juga virus tersebut tidak menular kepada manusia.

   Namun ia mengimbau untuk para ternak agar tetap menjaga kebersihan kandang, mengingat banyak keluhan dari masyarakat terkait bau yang tidak sedap. Kata Koibur, pemerintah hanya menyediakan fasilitas untuk para ternak

  “Jadi dari kita pemerintah membina, menyiapkan fasilitas itu harus ada baru ternak itu baru masuk, tau sendiri kadang kala ada yang tidak memperhatikan hal sepele seperti itu,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya di Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Mimika, pada  (18/3) sebanyak 6.000 ekor ternak babi mati akibat ASF atau Demam Babi Afrika. (*/tri)

Baca Juga :  Kehilangan Kekayaan Folklor Bagaikan Sebuah Perpustakaan yang terbakar

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Selain itu, upaya membatasi impor atau  memasukan daging ternak ataupun daging olahan lainnya dari luar daerah ke Provinsi Papua, juga menjadi salah satu upaya mencegah masuknya penyakit hewan menular.

    Saat ini Dinas Pertanian dan peternakan Provinsi Papua telah berkolaborasi dengan karantina, balai besar karantina hewan, Ikan dan Tumbuhan Kota Jayapura dan juga berkolaborasi dengan  Loka Veteriner Jayapura.

   Pemerintah juga telah melakukan sosialisasi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Papua dan terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga kebutuhan kita tetap terjaga.

   “Terakhir kemarin yang khusus kita di provinsi kalau untuk di kabupaten/kota sementara jalan, kabupaten-kabupaten yang lain di provinsi ini sudah ke Kabupaten Jayapura, dan terus melakukan upaya-upaya, kalau boleh tetap kita terjaga,” ujarnya.

Baca Juga :  Pertikaian di Pasar Youtefa Berakhir Damai

   Terkait bahaya  African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika, menurut Koibur virus tersebut hanya pada Babi saja tidak dengan hewan lain, dan juga virus tersebut tidak menular kepada manusia.

   Namun ia mengimbau untuk para ternak agar tetap menjaga kebersihan kandang, mengingat banyak keluhan dari masyarakat terkait bau yang tidak sedap. Kata Koibur, pemerintah hanya menyediakan fasilitas untuk para ternak

  “Jadi dari kita pemerintah membina, menyiapkan fasilitas itu harus ada baru ternak itu baru masuk, tau sendiri kadang kala ada yang tidak memperhatikan hal sepele seperti itu,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya di Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Mimika, pada  (18/3) sebanyak 6.000 ekor ternak babi mati akibat ASF atau Demam Babi Afrika. (*/tri)

Baca Juga :  Ikan dan Cumi-cumi yang Banyak Diburu, Tak Dapat Ikan Tetap Puas

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya