Wednesday, December 4, 2024
29.7 C
Jayapura

Dari Wibowo Jadi Widodo, Hingga Patroli Garnizun

   Kemudian Abisai menambahkan bahwa ia mendapatkan nomor urut 4 karena partai Golkar juga bernomor 4 dan selalu menjadi partai pemenang. “Biasanya alfa dan omega awal dan akhir dan yang akhir bisa menjadi awal. Semua punya peluang dan hanya Tuhan yang menentukan. Banyak yang terpanggil, namun hanya 4 yang terpilih dan dari 4 yang terpilih hanya 1 yang akan memimpin,” ucap Abisai.

   Iapun memperkenalkan tagline NKRI harga mati yang diubah menjadi NKRI sampai mati. “Boleh berbeda suku ras tapi harus menjadi satu kekuatan untuk membangun dan apa yang sudah dilakukan walikota yang dulu akan kami lanjutkan dan yang menjadi pikiran baru akan dikolaborasikan,” bebernya.

Baca Juga :  Paling Sulit Belajar Mandiri dan Mentransfer Ilmu dalam Implemetansi KM

  Jayapura juga harus terang benderang agar jangan banyak kejadian yang buat susah. “Yang penting aman dulu, harus amankan agar dari rasa aman ini kita hidup dengan tenang,” tambahnya.

   Lalu disampaikan bahwa dulu di Jayapura ada tim yang menertibkan wilayah kota yakni Garnizun dan jika ABR-Harus memimpin maka Garnizun akan kembali dihidupkan untuk mengamankan kota ini. “Saya pikir keberadaan kami berdua (ABR-Harus) hanyakan untuk kesejahteraan dan bukan untuk pribadi saya dan pak wakil sebab kalau untuk pribadi, Tuhan sudah bisa cukup memberi kami hidup,” kata Abisai mengurai.

  Menariknya, dari semua pasangan, hanya ABR yang memberi kesempatan kepada wakilnya, Rustan Saru  untuk menambahkan isi pidato. Rustan mengawali memberi pantun dan mengaitkan bahwa nomor 4 adalah tanda – tanda kemenangan.

Baca Juga :  Bimob Polda Papua Bersikap Netral di Pilkada

   “Kami mengajak mari berdemokrasi dengan baik agar Pemilukada aman, damai, tertib, lancar dan punya pemimpin yang dikehendaki,” tambah Rustan.

   Akan tetapi pada pidato  akhir ini Rustan tidak mendapat waktu yang cukup dimana MC langsung menyampaikan jika waktu yang diberikan telah habis. Sempat terjadi kebingungan sejenak dan Rustan kembali meneruskan pidatonya. “Kami berharap sama – sama berdemokrasi yang sehat dan tidak melakukan kampanye hitam,” tutupnya. (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Kemudian Abisai menambahkan bahwa ia mendapatkan nomor urut 4 karena partai Golkar juga bernomor 4 dan selalu menjadi partai pemenang. “Biasanya alfa dan omega awal dan akhir dan yang akhir bisa menjadi awal. Semua punya peluang dan hanya Tuhan yang menentukan. Banyak yang terpanggil, namun hanya 4 yang terpilih dan dari 4 yang terpilih hanya 1 yang akan memimpin,” ucap Abisai.

   Iapun memperkenalkan tagline NKRI harga mati yang diubah menjadi NKRI sampai mati. “Boleh berbeda suku ras tapi harus menjadi satu kekuatan untuk membangun dan apa yang sudah dilakukan walikota yang dulu akan kami lanjutkan dan yang menjadi pikiran baru akan dikolaborasikan,” bebernya.

Baca Juga :  Masih Ada Keterbatasan, Namun Bisa Deteksi Dini Kasus Jantung dan Pasang Ring

  Jayapura juga harus terang benderang agar jangan banyak kejadian yang buat susah. “Yang penting aman dulu, harus amankan agar dari rasa aman ini kita hidup dengan tenang,” tambahnya.

   Lalu disampaikan bahwa dulu di Jayapura ada tim yang menertibkan wilayah kota yakni Garnizun dan jika ABR-Harus memimpin maka Garnizun akan kembali dihidupkan untuk mengamankan kota ini. “Saya pikir keberadaan kami berdua (ABR-Harus) hanyakan untuk kesejahteraan dan bukan untuk pribadi saya dan pak wakil sebab kalau untuk pribadi, Tuhan sudah bisa cukup memberi kami hidup,” kata Abisai mengurai.

  Menariknya, dari semua pasangan, hanya ABR yang memberi kesempatan kepada wakilnya, Rustan Saru  untuk menambahkan isi pidato. Rustan mengawali memberi pantun dan mengaitkan bahwa nomor 4 adalah tanda – tanda kemenangan.

Baca Juga :  Sempat Tujuh Tahun Tak Berani Cerita Kondisi ke Keluarga

   “Kami mengajak mari berdemokrasi dengan baik agar Pemilukada aman, damai, tertib, lancar dan punya pemimpin yang dikehendaki,” tambah Rustan.

   Akan tetapi pada pidato  akhir ini Rustan tidak mendapat waktu yang cukup dimana MC langsung menyampaikan jika waktu yang diberikan telah habis. Sempat terjadi kebingungan sejenak dan Rustan kembali meneruskan pidatonya. “Kami berharap sama – sama berdemokrasi yang sehat dan tidak melakukan kampanye hitam,” tutupnya. (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya