Waspada, Papua Berpotensi Virus Polio

JAYAPURA – Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah telah terjadi kasus polio, dan Provinsi Papua tidak menutup kemungkinan akan terkena dampak dari poliomyelitis juga.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (29/5). Sebagaimana Kabupaten Asmat, Nduga dan Mimika terdapat kasus polio. “Sembilan kabupaten/kota di Provinsi Papua berpotensi terkena virus polio,” tegas dr Aaron.

Terlebih kata dr Aaron, penyebaran virus polio di lingkungan masyarakat didukung dengan perilaku hidup yang tidak bersih dan sehat, tidak tersedianya jamban sanitasi dan sikap masyarakat yang cuek.

“Virus ini masuk melalui pencernaan, lewat air dan mulut. Oleh karena itu, pentingnya pola hidup sehat bagi masyarakat,” kata dr Aaron.

dr Aaron mengklaim hingga saat ini, belum ada kasus polio di provinsi Papua. Kendati demikian, perlu pencegahan sejak dini. Kasus polio baru ditemukan di Mimika, Nduga dan Kabupaten Asmat.

“Kasus polio lebih menyasar anak anak, oleh karena itu. Orang tua wajib membawa anak mereka ke tempat tempat pelayanan kesehatan untuk dilakukan tetes polio pada anak umur 0 bulan hingga 7 tahun,” imbaunya.

Sementara itu, dalam pencegahannya. Antisipasi Kemenkes atas rekomendasi komisi imunisasi nasional (KIN), maka pada 27 Mei 2024 telah dilakukan PIN Polio di seluruh tanah Papua.

“Kita akan melakukan imunisasi itu dengan melakukan tetes polio pada anak berumur 0 bulan sampai 7 tahun, sebab virus ini menyasar anak anak,” ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua canangkan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio tingkat Provinsi Papua di Kampung Syoribu, Distrik Poiru, Kabupaten Biak Numfor, Sabtu (25/5).

Ridwan berharap seluruh stakeholder dan masyarakat untuk sama sama membantu agar PIN Polio bisa berjalan dengan baik.

“Dengan anak anak diimunisasi maka bisa menghindarkan mereka dari penyakit polio, sebab mereka adalah generasi emas yang dipersiapkan tahun 2045 untuk meneruskan pembangunan di negara kita,” ujarnya.

Ridwan berharap cakupan imunisasi bisa berjalan 100 persen di Distrik Poiru, dan seluruh Provinsi Papua secara keseluruhan. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA – Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah telah terjadi kasus polio, dan Provinsi Papua tidak menutup kemungkinan akan terkena dampak dari poliomyelitis juga.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (29/5). Sebagaimana Kabupaten Asmat, Nduga dan Mimika terdapat kasus polio. “Sembilan kabupaten/kota di Provinsi Papua berpotensi terkena virus polio,” tegas dr Aaron.

Terlebih kata dr Aaron, penyebaran virus polio di lingkungan masyarakat didukung dengan perilaku hidup yang tidak bersih dan sehat, tidak tersedianya jamban sanitasi dan sikap masyarakat yang cuek.

“Virus ini masuk melalui pencernaan, lewat air dan mulut. Oleh karena itu, pentingnya pola hidup sehat bagi masyarakat,” kata dr Aaron.

dr Aaron mengklaim hingga saat ini, belum ada kasus polio di provinsi Papua. Kendati demikian, perlu pencegahan sejak dini. Kasus polio baru ditemukan di Mimika, Nduga dan Kabupaten Asmat.

“Kasus polio lebih menyasar anak anak, oleh karena itu. Orang tua wajib membawa anak mereka ke tempat tempat pelayanan kesehatan untuk dilakukan tetes polio pada anak umur 0 bulan hingga 7 tahun,” imbaunya.

Sementara itu, dalam pencegahannya. Antisipasi Kemenkes atas rekomendasi komisi imunisasi nasional (KIN), maka pada 27 Mei 2024 telah dilakukan PIN Polio di seluruh tanah Papua.

“Kita akan melakukan imunisasi itu dengan melakukan tetes polio pada anak berumur 0 bulan sampai 7 tahun, sebab virus ini menyasar anak anak,” ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua canangkan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio tingkat Provinsi Papua di Kampung Syoribu, Distrik Poiru, Kabupaten Biak Numfor, Sabtu (25/5).

Ridwan berharap seluruh stakeholder dan masyarakat untuk sama sama membantu agar PIN Polio bisa berjalan dengan baik.

“Dengan anak anak diimunisasi maka bisa menghindarkan mereka dari penyakit polio, sebab mereka adalah generasi emas yang dipersiapkan tahun 2045 untuk meneruskan pembangunan di negara kita,” ujarnya.

Ridwan berharap cakupan imunisasi bisa berjalan 100 persen di Distrik Poiru, dan seluruh Provinsi Papua secara keseluruhan. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya