Saturday, December 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Sedikit Sekali OPD yang Miliki Daya Serap Tinggi

JAYAPURA – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong menyebut hingga penghujung tahun 2024, ada  tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Papua yang memiliki daya serap yang masih jauh dari harapan. Tiga OPD itu adalah Dinas Perhubungan Papua, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Tata Pemerintahan (Tapem).

Selain itu OPD lain juga masih ada di bawah yang diharapkan. Iapun berharap dari sisa waktu yang akan penyerapan anggaran masih bisa dilakukan. “Disisa waktu yang ada, semoga daya serap anggaran itu bisa terlaksana,” ucap gubernur saat safari Natal di beberapa kampung di Kota Jayapura, Senin (23/12).

Ramses menerangkan, penyebab rendahnya daya serap anggaran di Dishub Papua lantaran ada kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan tahun ini. Khususnya pembangunan lapangan terbang di Waropen.

Baca Juga :  OAP Jangan Pikir Politik Saja

“Sementara di Tapem, ada dana hibah ke gereja yang tidak bisa direalisasikan lantaran sifatnya kita membantu. Namun saya lihat pelaksanaan fisiknya belum ada, sehingga kami hentikan,” terangnya. Lanjut gubernur, sedangkan di PUPR Papua, banyak kendala yang terjadi di lapangan. Khususnya dalam dalam proses daya serapnya.

“Tiga itu yang saya lihat perlu diberi catatan  namun khusus untuk tata pemerintahan mungkin bisa sampai 90 persen lantaran ada yang batal kegiatannya. Begitu juga dengan Dinas Perhubungan Papua,” ujarnya.

Disinggung OPD dengan daya serap yang tinggi di tahun 2024, Ramses mengatakan itu tergantung. Sebab ada OPD yang anggarannya kecil, namun ada juga yang besar.

Baca Juga :  Tuding Dikriminalisasi, Minta Mantan Bupati Yalimo Dibebaskan

“Secara umum, OPD lain untuk tutup buku berada di angka 90-an persen yang paling tinggi. Ketika daya serapnya 90 hingga 95 persen, itu sudah bagus,” kata Ramses.

Ramses juga menyebut dengan adanya beberapa OPD yang daya serapnya rendah, maka akan terjadi SILPA.

“SILPA itu pasti ada, contohnya Tapem yang tidak bisa dieksekusi anggarannya itu akan jadi SILPA. Begitu juga dengan Waropen dan sisa proses pengadaan barang dan jasa,” pungkasnya. (fia/ade).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong menyebut hingga penghujung tahun 2024, ada  tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Papua yang memiliki daya serap yang masih jauh dari harapan. Tiga OPD itu adalah Dinas Perhubungan Papua, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Tata Pemerintahan (Tapem).

Selain itu OPD lain juga masih ada di bawah yang diharapkan. Iapun berharap dari sisa waktu yang akan penyerapan anggaran masih bisa dilakukan. “Disisa waktu yang ada, semoga daya serap anggaran itu bisa terlaksana,” ucap gubernur saat safari Natal di beberapa kampung di Kota Jayapura, Senin (23/12).

Ramses menerangkan, penyebab rendahnya daya serap anggaran di Dishub Papua lantaran ada kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan tahun ini. Khususnya pembangunan lapangan terbang di Waropen.

Baca Juga :  Expo Bisa Menjadi Sentral Pertumbuhan Seni Papua

“Sementara di Tapem, ada dana hibah ke gereja yang tidak bisa direalisasikan lantaran sifatnya kita membantu. Namun saya lihat pelaksanaan fisiknya belum ada, sehingga kami hentikan,” terangnya. Lanjut gubernur, sedangkan di PUPR Papua, banyak kendala yang terjadi di lapangan. Khususnya dalam dalam proses daya serapnya.

“Tiga itu yang saya lihat perlu diberi catatan  namun khusus untuk tata pemerintahan mungkin bisa sampai 90 persen lantaran ada yang batal kegiatannya. Begitu juga dengan Dinas Perhubungan Papua,” ujarnya.

Disinggung OPD dengan daya serap yang tinggi di tahun 2024, Ramses mengatakan itu tergantung. Sebab ada OPD yang anggarannya kecil, namun ada juga yang besar.

Baca Juga :  Enam Warga Kuyawage Dipulangkan, Satu Meninggal, Lima Kritis

“Secara umum, OPD lain untuk tutup buku berada di angka 90-an persen yang paling tinggi. Ketika daya serapnya 90 hingga 95 persen, itu sudah bagus,” kata Ramses.

Ramses juga menyebut dengan adanya beberapa OPD yang daya serapnya rendah, maka akan terjadi SILPA.

“SILPA itu pasti ada, contohnya Tapem yang tidak bisa dieksekusi anggarannya itu akan jadi SILPA. Begitu juga dengan Waropen dan sisa proses pengadaan barang dan jasa,” pungkasnya. (fia/ade).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/