Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Setelah Tiba di Wamena Langsung Dibawa ke Jayapura

WAMENA -Sesampai di Jayapura lanjut Dankalan Wamena, diambil oleh TIM DVI Polda Papua untuk dilakukan proses identifikasi  Visum Et Reperetum, sementara 12 personel yang melakukan evakuasi saat ini masih berada di atas gunung titik jatuhnya pesawat.

“Rencana besok kita akan melakukan evakuasi penjemputan terhadap mereka, sebab untuk hari ini tidak bisa dilakukan mengingat keadaan cuaca yang tidak mendukung,”ujarnya

Ia juga menyatakan jika  tingkat kesulitan dalam melakukan evakuasi ini cukup tinggi dimana sudut kemiringan dari gunung tersebut mencapai 80 sampai dengan 90 derajat  sehingga membutuhkan tali teknik repling untuk mengangkat 6 jenazah ini.

“Mungkin sejak kemarin banyak yang bertanya mengapa susah sekali melakukan evakuasi hingga membutuhkan waktu selama 4 hari, karena medannya sangat curam dan berada di ketinggian 7000 Feet,” jelasnya

Baca Juga :  Jumlah OAP Sedikit, Khawatir Makin Tersisih

Surono juga menambahkan jika untuk kondisi jenazah berada di sekitar  tempat jatuhnya pesawat tersebut  sehingga bisa langsung dimasukan dalam Kantong Jenazah lalu dengan teknik repling diangkat ke puncak gunung itu  dan di mobilisasi ke Wamena untuk dimasukan dalam peti.

“Dari laporan yang kami terima jenazah korban semua masih ada dalam areal lokasi jatuhnya pesawat itu sehingga kita bisa langsung melakukan evakuasinya,” tambahnya

  Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo Selasa (27/6) menyampaikan saat evakuasi, menurut tim di lapangan menginformasikan kondisi pesawat dalam kondisi hangus terbakar dan mereka juga menemukan para korban tidak jauh dari jatuhnya pesawat tersebut dalam keadaan meninggal dunia.

Baca Juga :  Buka Wawasan Isu Internasional, Berharap Generasi Muda Papua Jadi Diplomat

Dijelaskan, proses evakuasi dilakukan menggunakan Helly Caracal C-725 yang dipiloti Capt. Pilot Mayor PNB Arif Khoirudin Barongan dan tim ini akhirnya berhasil membawa enam jenazah tersebut ke Wamena dimana semua korban merupakan penumpang dan awak pesawat.

Kepala Bidang Humas Polda Papua menambahkan bahwa para korban selanjutnya akan dilakukan identifikasi oleh Tim DVI Polda Papua sebelum diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. “Jenasah masih harus dilakukan identifikasi lebih dulu sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Kami juga berharap ini bisa lebih cepat dilakukan agar jenazah bisa segera dimakamkan, ” tutup Benny. (jo/ade/antara/fia/wen)

WAMENA -Sesampai di Jayapura lanjut Dankalan Wamena, diambil oleh TIM DVI Polda Papua untuk dilakukan proses identifikasi  Visum Et Reperetum, sementara 12 personel yang melakukan evakuasi saat ini masih berada di atas gunung titik jatuhnya pesawat.

“Rencana besok kita akan melakukan evakuasi penjemputan terhadap mereka, sebab untuk hari ini tidak bisa dilakukan mengingat keadaan cuaca yang tidak mendukung,”ujarnya

Ia juga menyatakan jika  tingkat kesulitan dalam melakukan evakuasi ini cukup tinggi dimana sudut kemiringan dari gunung tersebut mencapai 80 sampai dengan 90 derajat  sehingga membutuhkan tali teknik repling untuk mengangkat 6 jenazah ini.

“Mungkin sejak kemarin banyak yang bertanya mengapa susah sekali melakukan evakuasi hingga membutuhkan waktu selama 4 hari, karena medannya sangat curam dan berada di ketinggian 7000 Feet,” jelasnya

Baca Juga :  Siap Hadang Persik

Surono juga menambahkan jika untuk kondisi jenazah berada di sekitar  tempat jatuhnya pesawat tersebut  sehingga bisa langsung dimasukan dalam Kantong Jenazah lalu dengan teknik repling diangkat ke puncak gunung itu  dan di mobilisasi ke Wamena untuk dimasukan dalam peti.

“Dari laporan yang kami terima jenazah korban semua masih ada dalam areal lokasi jatuhnya pesawat itu sehingga kita bisa langsung melakukan evakuasinya,” tambahnya

  Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo Selasa (27/6) menyampaikan saat evakuasi, menurut tim di lapangan menginformasikan kondisi pesawat dalam kondisi hangus terbakar dan mereka juga menemukan para korban tidak jauh dari jatuhnya pesawat tersebut dalam keadaan meninggal dunia.

Baca Juga :  Pemda Asmat Bentuk TIM Penagihan PBB P2 2019

Dijelaskan, proses evakuasi dilakukan menggunakan Helly Caracal C-725 yang dipiloti Capt. Pilot Mayor PNB Arif Khoirudin Barongan dan tim ini akhirnya berhasil membawa enam jenazah tersebut ke Wamena dimana semua korban merupakan penumpang dan awak pesawat.

Kepala Bidang Humas Polda Papua menambahkan bahwa para korban selanjutnya akan dilakukan identifikasi oleh Tim DVI Polda Papua sebelum diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. “Jenasah masih harus dilakukan identifikasi lebih dulu sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Kami juga berharap ini bisa lebih cepat dilakukan agar jenazah bisa segera dimakamkan, ” tutup Benny. (jo/ade/antara/fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya