Saat penembakan itu, ungkap Kabag Ops bahwa sesuai video yang beredar, istri korban yang menggendong anaknya yang masih kecil itu menyaksikan penembakan yang dilakukan oleh 2 KKB yang masuk ke dalam rumah orang tua korban tersebut. ‘’Korban ditembak 2 kali, setelah itu jenazah korban diseret dari dalam rumah orang tua korban, kemudian rumah itu dibakar,’’ katanya.
Kabag Ops menjelaskan bahwa orang tua dari korban penembakan KKB tersebut berada di Kampung Ulakin sebagai tenaga guru.
‘’Dia tenaga guru di tempat tersebut,’’ jelasnya.
Sementara itu, sebanyak 9 tenaga Kesehatan (Nakes) dan 2 guru dari ibukota Distrik Kolf Brazar memilih mengungsi di Distrik Suator Kabupaten Asmat. Ini karena trauma setelah mendengar adanya penembakan KKB terhadap korban Indra Guruwardana di Kampung Ulakin. Padahal, lanjut Kabag Ops Okto Samosir, jarak antara ibukota Kolf Brazar dengan Kampung Ulakin tersebut cukup jauh, sekitar 2 jam perjalanan dengan ketinting.
‘’Mereka sebenarnya trauma dengan berita-berita kekejaman yang dilakukan KKB terhadap Nakes maupun tenaga pendidik di tempat lain, sehingga ketika mendengar adanya penembakan dan pembakaran di Kampung Ulakin itu, mereka langsung meminta bantuan kepada kita untuk dilakukan evakuasi. Karena petugas kita juga tidak selalu berada di ibukota Distrik Kolf Brazar itu sehingga kita langsung lakukan evakuasi saat mereka minta mengungsi,’’ jelasnya.