Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Video Capaian Pembangunan Lukmen Tak Mengesankan, Kominfo jadi Sasaran Protes

JAYAPURA – Agenda sidang DPR Papua dalam rangka pengumuman usul pemberhentian  akhir masa jabatan Gubernur Papua tahun 2018 – 2023 yang diselenggarakan di ruang sidang DPR Papua pada Jumat (25/8) kemarin menuai banyak protes.

Bahkan dua anggota DPR Papua,  Nioluen Kotouki dan Sinut Busup sempat melakukan interupsi kepada pimpinan  sidang.

Ini tak lepas dari video yang diputar di ruang sidang. Video tersebut dikatakan sama sekali tidak menunjukkan capaian pembangunan dari kerja-kerja yang dilakukan selama kepemimpinan Lukas Enembe dan Klemen Tinal. Sontak tak sedikit yang kecewa dan mengajukan protes.

Bahkan beberapa tamu undangan yang hadir di ruang sidang sempat mencari kepala kominfo dengan nada tinggi. Mereka meminta agar  kominfo bertanggungjawab karena video yang disajikan tidak sesuai harapan publik.

“Saya mewakili rakyat Lapago merasa terpukul. Video  yang diputar tidak mencerminkan apa yang sudah dilakukan pak Lukas Enembe selama ini padahal ada banyak sekali pembangunan dari 28 kabupaten dan 1 kota yang sudah dilakukan. Ada sektor kesehatan, sektor pendidikan termasuk tidak kesehatan pembangunan pendidikan dimana pak Lukas menyekolahkan banyak orang hingga keluar negeri ini juga tidak ditayangkan. Kami terpukul dan merasa ada penghianatan di sini,” cecar Nioluen Kotouki yang meminta video tersebut diklarifikasi.

Senada dengan itu, Sinut Busup juga melakukan interupsi. Dari sidang yang dihadiri istri Lukas Enembe, Yulce Enembe ini Sinut dengan lantang menyatakan bahwa sebagai pimpinan fraksi ini merasa sakit hati. Alasannya sama, ada banyak keberhasilan yang dibuat Lukas Enembe dan Klemen Tinal baik dari Merauke  hingga 28 kabupaten lainnya tapi mengapa tidak ditayangkan.

Baca Juga :  Ujaran Kebencian Diyakini Bakal Meningkat

“Jalan Kasonaweja, yang di Waropen bahkan daerah pegunungan juga sudah dikerjakan. Termasuk bangunan prestisius yang berdiri saat ini itu semua buah tangan Lukas dan Klemen tapi kenapa itu tidak ditunjukkan. Kami protes soal video ini,” tegas Sinut.

Dari video kurang lebih 10 menit tersebut memang terasa janggal karena lebih mirip video garapan LSM.

Bahkan ada yang menceritakan soal daun bawang dan jeruk. Selain itu menyangkut kawasan wisata bakau dan UMKM. Nanti diakhir video barulah muncul beberapa foto slide karya Dian Mustikawati yang selama ini mendampingi gubernur yang dianggap menjawab soal gambaran pembangunan yang dilakukan Lukas dan Klemen.

Hasil dari penelusuran Cenderawasih Pos diketahui bahwa video yang diakhir tayangan tertulis Kominfo Provinsi Papua ini ternyata digarap oleh Bapedda dengan materi yang diambil dari Kominfo. Hanya saja video yang ditayangkan ternyata lebih banyak menggunakan video milik Bapedda.

Wakil Ketua I, DR Yunus Wonda yang memimpin sidang juga mengaku kecewa. Pasalnya pihak DPRP sudah mengingatkan beberapa hari lalu untuk disiapkan namun ternyata hasilnya sangat mengecewakan.

“Harusnya spot pembangunan yang sudah dilakukan Lukas dan Klemen sebab ini akan diputar dan ditonton seluruh masyarakat. Tapi tadi hanya seperti cerita – cerita pendek yang tidak tahu dari mana dan kami katakan ini sebuah kegagalan Infokom dimana Infokom tidak pernah menyiapkan satu dokumentasi dan rekaman yang baik. Ini seperti main – main,” sindir Yunus Wonda.

Baca Juga :  Caleg Harus Punya Cost Politic dan Team Work yang Kuat 

Ia menyebut bahwa pejabat yang saat ini menduduki jabatan di Pemprov tidak lepas dari  Lukas Enembe. Namun mengapa justru dibalas seperti ini.

“Ada (pembangunan) kantor DPR,  kantor MRP,  kantor gubernur, lapangan terbang dan spot pembangunan lainnya itu yang harusnya ditunjukkan agar publik itu paham bahwa gubernur itu membangun Papua. Bicara di Timika harusnya  ditunjukkan venue, lapangan terbang termasuk jalan di Merauke tapi tidak ada. Makanya tadi teman – teman mengatakan seperti ada penghianatan,” papar Yunus yang menganggap infokom tidak produktif.

“Buat apa video ulang sebab sidang pemberitahuan itu hanya satu kali. Kalau infokom mau putar silahkan saja. Bapedda juga sampaikan bahwa mereka akan siapan tapi ini sangat mengecewakan. Kami tadi tiga pimpinan bingung ini cerita apa sebab kami paham dimana dan apa yang beliau kerjakan. Ini seperti 10 tahun beliau tidak berbuat apa – apa,” cecarnya.

Gubernur sendiri dalam video via zoom menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasamanya selama ini dengan DPR maupun MRP juga dukungan masyarakat. Lukas meminta  didoakan baik untuk kesehatan maupun proses hukum yang sedang dijalani. (ade/fia/wen)

JAYAPURA – Agenda sidang DPR Papua dalam rangka pengumuman usul pemberhentian  akhir masa jabatan Gubernur Papua tahun 2018 – 2023 yang diselenggarakan di ruang sidang DPR Papua pada Jumat (25/8) kemarin menuai banyak protes.

Bahkan dua anggota DPR Papua,  Nioluen Kotouki dan Sinut Busup sempat melakukan interupsi kepada pimpinan  sidang.

Ini tak lepas dari video yang diputar di ruang sidang. Video tersebut dikatakan sama sekali tidak menunjukkan capaian pembangunan dari kerja-kerja yang dilakukan selama kepemimpinan Lukas Enembe dan Klemen Tinal. Sontak tak sedikit yang kecewa dan mengajukan protes.

Bahkan beberapa tamu undangan yang hadir di ruang sidang sempat mencari kepala kominfo dengan nada tinggi. Mereka meminta agar  kominfo bertanggungjawab karena video yang disajikan tidak sesuai harapan publik.

“Saya mewakili rakyat Lapago merasa terpukul. Video  yang diputar tidak mencerminkan apa yang sudah dilakukan pak Lukas Enembe selama ini padahal ada banyak sekali pembangunan dari 28 kabupaten dan 1 kota yang sudah dilakukan. Ada sektor kesehatan, sektor pendidikan termasuk tidak kesehatan pembangunan pendidikan dimana pak Lukas menyekolahkan banyak orang hingga keluar negeri ini juga tidak ditayangkan. Kami terpukul dan merasa ada penghianatan di sini,” cecar Nioluen Kotouki yang meminta video tersebut diklarifikasi.

Senada dengan itu, Sinut Busup juga melakukan interupsi. Dari sidang yang dihadiri istri Lukas Enembe, Yulce Enembe ini Sinut dengan lantang menyatakan bahwa sebagai pimpinan fraksi ini merasa sakit hati. Alasannya sama, ada banyak keberhasilan yang dibuat Lukas Enembe dan Klemen Tinal baik dari Merauke  hingga 28 kabupaten lainnya tapi mengapa tidak ditayangkan.

Baca Juga :  Pemda Nduga Serahkan Bantuan Kepada Para Pengungsi di Distrik Kenyam

“Jalan Kasonaweja, yang di Waropen bahkan daerah pegunungan juga sudah dikerjakan. Termasuk bangunan prestisius yang berdiri saat ini itu semua buah tangan Lukas dan Klemen tapi kenapa itu tidak ditunjukkan. Kami protes soal video ini,” tegas Sinut.

Dari video kurang lebih 10 menit tersebut memang terasa janggal karena lebih mirip video garapan LSM.

Bahkan ada yang menceritakan soal daun bawang dan jeruk. Selain itu menyangkut kawasan wisata bakau dan UMKM. Nanti diakhir video barulah muncul beberapa foto slide karya Dian Mustikawati yang selama ini mendampingi gubernur yang dianggap menjawab soal gambaran pembangunan yang dilakukan Lukas dan Klemen.

Hasil dari penelusuran Cenderawasih Pos diketahui bahwa video yang diakhir tayangan tertulis Kominfo Provinsi Papua ini ternyata digarap oleh Bapedda dengan materi yang diambil dari Kominfo. Hanya saja video yang ditayangkan ternyata lebih banyak menggunakan video milik Bapedda.

Wakil Ketua I, DR Yunus Wonda yang memimpin sidang juga mengaku kecewa. Pasalnya pihak DPRP sudah mengingatkan beberapa hari lalu untuk disiapkan namun ternyata hasilnya sangat mengecewakan.

“Harusnya spot pembangunan yang sudah dilakukan Lukas dan Klemen sebab ini akan diputar dan ditonton seluruh masyarakat. Tapi tadi hanya seperti cerita – cerita pendek yang tidak tahu dari mana dan kami katakan ini sebuah kegagalan Infokom dimana Infokom tidak pernah menyiapkan satu dokumentasi dan rekaman yang baik. Ini seperti main – main,” sindir Yunus Wonda.

Baca Juga :  Ujaran Kebencian Diyakini Bakal Meningkat

Ia menyebut bahwa pejabat yang saat ini menduduki jabatan di Pemprov tidak lepas dari  Lukas Enembe. Namun mengapa justru dibalas seperti ini.

“Ada (pembangunan) kantor DPR,  kantor MRP,  kantor gubernur, lapangan terbang dan spot pembangunan lainnya itu yang harusnya ditunjukkan agar publik itu paham bahwa gubernur itu membangun Papua. Bicara di Timika harusnya  ditunjukkan venue, lapangan terbang termasuk jalan di Merauke tapi tidak ada. Makanya tadi teman – teman mengatakan seperti ada penghianatan,” papar Yunus yang menganggap infokom tidak produktif.

“Buat apa video ulang sebab sidang pemberitahuan itu hanya satu kali. Kalau infokom mau putar silahkan saja. Bapedda juga sampaikan bahwa mereka akan siapan tapi ini sangat mengecewakan. Kami tadi tiga pimpinan bingung ini cerita apa sebab kami paham dimana dan apa yang beliau kerjakan. Ini seperti 10 tahun beliau tidak berbuat apa – apa,” cecarnya.

Gubernur sendiri dalam video via zoom menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasamanya selama ini dengan DPR maupun MRP juga dukungan masyarakat. Lukas meminta  didoakan baik untuk kesehatan maupun proses hukum yang sedang dijalani. (ade/fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya